Seokjin awalnya merasa tak percaya manusia di depannya ini adalah adik kecilnya yang kini sudah bisa dibilang tak kecil lagi. Pipi chubbynya telah menghilang, kini rahangnya terlihat kokoh dan mempesona. Matanya yang dulu bulat kini tampak tegas dengan kerutan di samping-sampingnya yang justru menambah wibawanya. Tingginya sudah melebihi Seokjin dengan badan laki-laki sejati yang terpahat sempurna, inikah Jeon Jungkook? apa yang ia lakukan di sini?
Seokjin awalnya menyangkal itu hanyalah seseorang yang mirip dengan Jungkook karena ia tak pernah menyangka pubertas akan membuat Jungkook menjadi sejantan itu. Adik kecilnya yang dulu sering mengompol menjadi segagah itu bahkan dengan balutan kemeja putih sederhana dan celana bahan bisa menjadikan Jungkook sebagai Sex God yang menarik semua mata di dalam ruangan itu.
Namun sangkalan Seokjin kini terasa tak akurat karena pria itu juga kini menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Mata bulatnya itu meneliti Seokjin dari atas sampai bawah yang mana itu sama sekali tak sopan apabila dilakukan oleh dua orang yang baru mengenal, Seokjin sadar pria di depannya ini juga mengenalnya.
Dari tatapan matanya Seokjin paham, ia orang yang sama dengan binar yang sama saat menatapnya lekat.
Rapat belum dimulai dan Ia mencoba profesional, ia mencoba berkonsentrasi dengan blue print yang ada di tangannya. Namun naas ia sendiri tak bisa fokus karena tatapan intens pria yang ada di seberangnya itu.
"baiklah kenalkan aku, Kim Seokjin pemegang proyek rumah kaca yang dibantu rekan-rekanku, Nakamoto Yuta dan juga Hirai Momo"
Karyawan dari perusahaan arsitektur itu juga mulai mengenalkan diri satu persatu, hingga giliran ia mengenalkan diri.
"kenalkan aku Jeon Jungkook, dari perusahaan pusat yang kebetulan sedang memantau proyek ini" ucapnya tegas sambil pandangan matanya tak lepas dari Seokjin, memberikan konfirmasi kalau ia memang Jeon Jungkook.
Mengetahui kebenaran yang sudah mutlak. Keheranan dan kekaguman Seokjin seakan lenyap digantikan oleh perasaan aneh yang menyeruak, ia sendiri bingung mendeskripsikannya, dadanya panas tapi semua tubuhnya mulai berkeringat dingin. Bulu kuduknya berdiri dan nafasnya serasa tertahan ada batu di dadanya perasaan rindu, takut, senang, marah menyeruak menjadi satu. Seokjin hilang arah.
Rapat berjalan dengan beberapa diskusi yang terjadi diantara kedua belah pihak. Seokjin sama sekali tak berani melihat Jungkook namun berbanding terbalik, pria itu menatap Seokjin lekat seolah ia akan pergi barang sedetik saja apabila Jungkook mengalihkan pandangannya.
"Seokjin, Jeon Jungkook-san dari tadi memandangimu terus? apakah kau terganggu?"
"tidak Momo, tak apa lagi pula pertemuan ini akan selesai" bisik Seokjin, memandang jam yang hampir menunjukan jam makan siang.
"nanti aku akan pulang dulu, kalian langsung ke kantor saja" imbuh Seokjin.
Momo hanya mengangguk mendengarkan itu dan kembali fokus pada rapat, dirinya sempat melirik Jeon Jungkook yang kini masih menatap Seokjin dengan lekat.
Jungkook tentu tak mau membuang kesempatan ini, orang yang bisa dibilang hidup dan matinya kini ada tepat di depannya, masih sehat dan cantik seperti dulu walaupun dengan pipi yang sedikit tirus dan badan yang kurus. Oh Tuhan pencariannya sudah berakhirkah? Kalau tidak dalam kondisi rapat Jungkook akan berlari dan bersujud di kaki orang itu memohon maaf. Memohon agar dirinya tak ditinggal lagi seperti dulu, demi apapun Jungkook merasakan kelegaan bukan main ketika ia bisa bertemu dengan Kak Seokjinnya yang lama menghilang.
...
Jungkook yang berusia 17 tahun saat itu berada di rumah Seokjin, dengan harapan yang sama untuk sekadar menerima kabar kapan Seokjin akan pulang."Seokjin tak akan pulang Nak"ujar Ibu Seokjin, Kim Jisoo.
Jungkook menatapnya dengan tatapan putus asa hampir enam bulan penantiannya sia-sia. Ia tahu ia melakukan kesalahan yang sangat besar kala itu, namun ia selalu yakin Seokjin selalu bisa memaafkannya. Nampaknya berbeda dengan kali ini, kesalahannya terlalu besar bahkan untuk Tuhan mengampuninya, Dunianya pergi, Seokjin pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/239914374-288-k627566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak, I Love You (Discontinue)
Fiksi PenggemarTentang semesta yang bersepakat untuk mengantar Seokjin dan Jungkook pulang.