O8

958 177 15
                                    

"Hihihi,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hihihi,"

Ten yang mendengar kekehan temannya semakin takut, "Kun sumpah lo nyeremin."

"Lagi seneng jangan diganggu."

"Ya oke."

"Hihihi,"

"Seneng sih seneng tapi biasa aja dong, jangan kayak om-om deh lo."

Kun ingin melanjutkan tawanya tapi memilih berhenti karena ucapan Ten. Dia juga tidak mengerti padahal dia yang meminta untuk berkenalan dengan Yangyang.

Saat dia melihat postingan sosial media Yangyang, dia tidak bisa berhenti untuk mengagumi betapa manisnya Yangyang. Dia ingin menculik si manis lalu membuat jadi miliknya–

"Gausah macem-macem, kalian baru kenalan. Masih ada fase pdkt jangan kayak om-om gitu, nyeremin tau nggak."

"Ten lo jangan ngerusak imajinasi gue dong–aduh!"

Ten menatap temannya sinis, tidak peduli dengan Kun yang mengusap kepalanya karena terkena buku kecil catatan miliknya.

"Imajinasi darimana kalau ketahuan mikir aneh-aneh? Lo kan pikirannya kotor mulu kasihan Yangyangnya."

"Dia imut banget, Ten! Terus gue mau–sakit dibilang!"

"Apa? Mau apa? Mau bikin Yangyang nurutin lo gitu?"

"Iyalah! Nanti–iya iya nggak bahas lagi!"

"Bagus, bahas sekali lagi gue minta Yangyang buat blokir semua sosmed yang lo punya biar mampus."

"Emang lo bisa?"

"Apa yang Ten Lee gabisa? Ga ada."

Kun mencebik kesal, ia memilih untuk berhenti melihat postingan Yangyang di sosmed atau dia akan berpikiran yang tidak seharusnya dan mau tidak mau tidak bisa lagi berkomunikasi dengan Yangyang.

Yangyang itu sangat imut, bahkan senyumnya saja menular, Kun tidak bisa menahannya.

Tapi karena dia memiliki teman seperti Ten, dia hanya bisa menahan hawa nafsunya agar dirinya tidak menyesal.

Jujur saja, Kun tidak pernah merasa segemas ini melihat seseorang yang notabene bergender sama. Bahkan saat dia masih memiliki pacar perempuan, ia hanya mengatakan perempuan itu cantik dan baik.

Tidak salah kan memuji perempuan cantik dan baik? Tapi karena itu lah dia harus berpacaran dengan seseorang yang tidak terlalu membuatnya tertarik.

Yangyang berbeda, melihat tingkah gugup si manis membuatnya hampir gila. Dia ingin melakukan macam-macam seperti menjadikan Yangyang memakai kostum bayi.

Tapi tidak jadi, ada Ten yang mengawasi imajinasi buruknya.

Walaupun begini, Kun termasuk lulusan tercepat karena kepintarannya dan bisa double degree membuat terkenal di kampusnya dulu. Namun kembali lagi, imajinasinya buruk tidak bisa dijelaskan.

Ten mengetahui bagaimana buruknya imajinasi Kun maka dirinya mewanti-wanti temannya berpikir aneh-aneh pada laki-laki semanis Yangyang.

Mereka berdua tidak mengobrol satu pun, Kun terpaksa kembali menjadi tukang masak di rumah Ten sedangkan si pemilik rumah sibuk membahas dengan Ayahnya tentang pembuatan kolam renang.

Dia ingin ada alternatif selain berendam di bak mandi.

Kun itu pintar memasak, pintar, bahkan sudah banyak perusahaan menawarinya pekerjaan bagus karena prestasinya, tapi begitu, ada kekurangan yang membuat Ten lelah memiliki teman seperti Kun.

"Ten, kalau gue langsung ngajak pacaran apa Yangyang mau ya?"

Lagi, Ten memukul kepala Kun menggunakan iPhone miliknya. "Pendekatan dulu, kalau pun dia suka sama lo, pasti juga nggak berani langsung pacaran gitu aja. Lo nggak tau dia gimana, dia nggak tau lo gimana."

"Pinter juga lo."

i know this part are weird😌

Hands on me - KunYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang