Claudia bersiap siap untuk pergi ke bukit mengambil spot foto yang bagus.
Dia meminta izin kepada ibunya untuk pergi."Maa aku mau pergi ke bukit yaa, kita mau foto foto", ujar Claudia
"Iya boleh, tapi inget pulangnya jangan sore sore yaa", jawab mamanya
"Siap bu bossss", teriak Claudia.***
Sesampainya mereka dibukit, semua diluar dugaan mereka, terutama Claudia, tiba tiba disana ada Gerhana, Alex, dan Bryan. Mereka adalah sahabat, sifat mereka sangatlah berbeda, ini semua tanpa di rencanakan,
"Kenapa sih gue harus ketemu mereka lagi", gumam Claudia dalam hati.
"Heh liat deh, itukan bukannya si Claudia anak IPA itukan?", ujar Bryan
"Ehh iya bener, dia cewek yang mau gue deketin tapi ga pernah bisa, sampe emosi gue", jawab GerhanaTetapi anehnya Alex hanya diam saat melihat Claudia, sebenarnya ada apa dengan Alex?.
Kemudian Claudia bersama teman temannya, mereka terus berjalan, hibgga jaran Claudia dan Alex semakin dekat.
"Kenapa aku rasa ada yang berbeda sama Alex?", gumam dalam hati Claudia
"Di lo kenapa?", tanya Windy
"Ehh ngga, gapapa ko", jawab Claudia terkejut, karna dia merasa kaget
"Kalian ngapaim sih disini? Ngikutin kita?", tany sinis Claudia
"Jangan nuduh orang sembarangan mulu,ini kan tempat umum, siapapun dan kapan pun berhak kan berada disini?, jawab Bryan
"Iya sih, tapi kenapa harus kalian sih", jawab Windy
"Suka suka kita lah", balas Gerhana
"Yaudah lah Win biarin aja, biarin sesuka hati mereka mau ngapain dan dimana", sinis Claudia.Claudia merasa aneh, kenapa Alex diam saja? Waktu itu pas ketemu nunggu kendaraan, dia menyapa, tetapi kenapa sekarang dia seolah olah tidak mengenalku?, pikir Claudia.
Lalu Windy dan teman temannya, pergi menuju tempat lain untuk berfoto. Mereka menghabiskan waktunya untuk mengambil foto, entah kenapa Intan menjadi tidak bersemangat, dia jadi melamun."Tan kamu kenapa? Kamu sakit?", tanya Windy
"Hmm engga ko, gapapa", jawab Intan
"Terus kenapa? Ko jadi diem gitu sih, perasaan tadi engga deh", tanya kembali Windy
"Iya, kamu kenapa tan?", tanya Putri.
Intan merasa mungkin ini adalah saat yang tepat untun menceritakan semuanya, karna hanya mereka yang Intan punya, jika bukan kepada mereka bercerita kepada siapa lagi? Begitu pikir Intan."Tan kamu cerita dong, kita ini sahabat kamu,ada gunanya kehadiran kita kalo kamu masih nyimpen masalah kamu sendirian?", ujar Claudia.
"Iya aku bakal cerita sama kalian, tapi aku takut", jawab Intan
"Loh takut kenapa? Kita juga ga bakal kenapa napa tan, cuma dengerin kamu cerita aja", jawab Windy
"Yaudah nanti setelah pulang dari sini aku mau ajak kalian ke suatu tempat", jawab Intan
"Mau kemana?", tanya Putri
"Nanti aja aku tunjukin sekalian aku cerita sama kalian, tapi aku mohon kalian jangan jauhin aku setelah tau cerita aku", ujar Intan
"Ga bakal lah Intan, ya kali kita jauhin kamu, gimana sih, kita kan sahabat", jawab Claudia
"Kamu bilang begitu,karna kamu belum tau Claudi bagaimana aku, kamu tidak tau apa yang aku alami, dan semenakutkan apa kejadian itu", gumam Intan dalam hatinya.
Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk segera pulang, karna Intan akan menceritakan sebagian kisah hidupnya.***
Mereka sampai ke tempat yang Intan tunjukan, Intan mengajaknya ke rumah pohon di tepi danau. Intan menangis, dia merasa telah mengulang kejadian di masa lalunya.
Entah kenapa Intan begitu berbeda, seolah olah dia memiliki masa lalu yang sangat menyeramkan."Kamu mau cerita apa tan?", tanya Claudia
"Iya, ayo cerita aja, gausah takut, kita ada disini ko buat kamu tan", ujar Windy
"Jadi gini, dulu aku sama bryan itu pacaran, dia orang yang sangat aku percaya, dia adalah orang yang sangat aku cintai, sehingga apapun yang dia minta aku kasih, aku mengira bahwa dia adalah orang yang terbaik untukku, tetapi aku salah menilainya", cerita Intan.
Lalu Intan terdiam, dan dia menangis, dia merasakan rasa sakit yang dulu terjadi, rasa sakit itu masih membekas di dalam dirinya, walaupun sudah 1 tahun lamanya kejadian itu terjadi.
"Terus apa yang terjadi tan? Kenapa kamu nangis?", tanya Claudia
"Dia memaksa aku untuk melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan, dia mengajakku untuk melakukan hal buruk, bahkan itu adalah hal terburuk yang pernah aku alami"
Kemudian Intan diam, semuanya hening, dan Intan melanjutkan ceritanya."Aku telah membunuh temanku, dia adalah orang yang mencintai ku sejak aku SMP, tetapi aku tidak pernah membalas perasaannya, Bryan menyuruhku untuk mengajak Kevin bertemu, dan Bryan membuatnya celaka, aku sangat menyesal, aku sangat merasa bersalah, kenapa aku harus melakukan itu, padahal dia adalah orang yang selalu menjagaku", jelas Intan.
Kemudian semunya terdiam, dan Claudia melamun, dia memikirkan teman kecilnya, dia selalu merasa bahwa Alex yang satu sekolah dengannya, adalah orang yang sama dengan Alex teman kecilnya. Tapi sikapnya sangat berbeda, dan saat ada di dekatnya Claudia merasa nyaman.
"Kamu kenapa di?", tanya Putri
"Hmm, engga, gapapaa ko", jawab Claudia
"Yaudah tan itu semua udah terlanjur terjadi, kamu mau nangis segimana juga ga bakal bisa buat balikin keadaan lagi, kamu sekarang harus berubah jadi lebih baik lagi tan, kamu cukup doain Kevin, semoga dia tenang disana, itu udah cukup dengan cara kamu menebus kesalahan kamu sama dia, dari pada kamu nangis yang ga ada manfaatnya", jelas Claudia.
"Iya tuh, Claudia bener, kamu bukan pembunuh kamu hanya melakukan perintah Bryan, karna kamu sangat menyayanginya", jawab Windy.
"Sekarang giliran Claudia yang cerita, dia kenapa, dia juga sering melamun akhir akhir ini", ujar Intan.Intan sudah bisa menerima nasihat dari teman temannya, dia merasa apa yang Claudia bilang itu benar, tidak ada manfaatnya untuk menangisi hal yang sudah terjadi.
Claudia sedang berfikir, Intan sudah menceritakan rahasia terbesarnya, tidak seharusnya aku menyembunyikan kisah cintaku dulu bersama Alex, teman kecilku."Aku lagi kangen sama seseorang, aku sangat merindukannya", ujar Claudia
"Siapa orang yang kamu rindukan di?", tanya Intan.
Mereka merasa aneh karna Claudia sebelumnya tidak pernah membicarakan tentang laki laki, jadi bagi teman temannya ini adalah hal pertama kali Claudia menceritakan kisah cintanya."Alex, dia teman kecilku dulu, aku dulu temenan sama dia dari Sd, rumah kita tetangga, ayah aku sama ayah Alex bersahabat, aku dan Alex deket sampe kelas 2 Smp, terus aku punya hubungan sama Alex selama 1 tahun, sejak kelas 3 semester 2, Alex pindah ke luar negeri, karna dia harus ikut ayahnya yang ada urusan disana, dia janji buat kembali setelah pekerjaan ayahnya selesai, tapi sampe sekarang Alex ga pernah muncul, di satu sisi aku merasa bahwa Alex yang satu sekolah sama kita adalah orang yang sama, tapi di sisi lain sikapnya berbeda", cerita Claudia.
Mereka semua terkejut, karena ini adalah hal pertama yang Claudia ceritakan, dan ini semua di luar dugaan teman temannya.
"Nama panjangnya Alex apa?", tanya Putri
"Alex Brawijaya Putra", jawab Claudia
"Perasaan kamu selama ini tentang Alex yang satu sekolah sama kita itu adalah orang yang sama, itu benar, nama Alex di sekolah kita cuma satu, yaitu Alex Brawijaya Putra, dia adalah murid baru pas kelas 11, pindahan dari Australi", jelas Intan
"Hah? Australi? Jadii selama ini Alex ada di deket aku?", tanya Claudia.
Dia merasa ini adalah mimpi, karena ini semua di luar dugaannya. Ternyata orang yang selama ini dia tunggu, ada di dekatnya.Happy reading🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionKadang kita harus merasa kehilangan dulu agar kita bisa lebih menghargai kehadirannya seseorang dalam hidup kita. Alex adalah orang yang mampu menyembunyikan semua rahasia dalam hidupnya. ~Ingat, hati manusia itu mudah berubah:)~ RANK CERITA #11...