bubu 09

7K 971 146
                                    

Taeyong mengusak kasar surainya. Matanya memandang tenangnya danau di depannya. Senyuman lalisa masih terbayang-bayang dikepalanya setiap hari. Dimana satu persatu kenangan bersama mantan kekasihnya itu terus memutar di kepalanya.

Dan rasa bersalah perlahan-lahan muncul dibenak taeyong. Betapa bodoh mulutnya yang seenaknya mengucap kata putus tanpa memikirkan perjuangannya dulu untuk menjadikan lalisa pacarnya.

Menuruti egonya sendiri yang membuat taeyong menjadi menyesal sekali saat ini.

Taeyong menenggelamkan wajahnya ditumpukan kedua tangannya. Bahunya naik turun, taeyong terisak sendiri dipinggir danau dimana danau ini merupakan danau yang sering lalisa kunjungi karena tempatnya lumayan dekat dengan rumah gadis itu.

"Gue bodoh. " Gumamnya mendongakkan kepalanya menatap kosong danau di depannya.

Satu persatu air mata taeyong menetes membuat wajah tampannya semakin basah.

"Apa gue masih ada kesempatan kedua lis? "


.
.
.



Lalisa menelusuri jalan disekitar rumahnya untuk menghilangkan rasa bosannya. Langkah kecilnya membawanya ke danau.

Mata lalisa mengkap motor cbr hitam terpakir apik diseberang sana, dimana lisa tau siapa pemilik dari motor itu --- taeyong.

Ngapain taeyong kesini?

Dengan langkah ragu lalisa terus melanjutkan langkahnya hingga matanya menangkap seseorang yang sedang duduk dengan pandangan kosong.

"Kak taeyong ngapain kesini? "

Taeyong terlonjak kaget mendengar suara lalisa yang kini tengah menatapnya dengan dahi yang berkerut bingung.

Lalisa mendekati pemuda itu dan dilihatnya lamat-lamat hingga matanya membulat dengan sempurna, taeyong menangis. Dan kagetnya lagi taeyong langsung memeluk dirinya dengan tangisnya yang semakin pecah.

Lalisa memilih diam tak membalas pelukan mantannya.

"Lepas kak. "

Taeyong menggelengkan kepalanya, "Maaf, maaf, maaf. Gue egois sa sekali lagi maaf, kasih kesempatan kedua buat gue sa gue mohon. " Ujar taeyong yang makin mengeratkan pelukannya takut jika lalisa seakan-akan akan pergi darinya.

Lalisa menahan tangisnya dan melepaskan pelukan taeyong. Dilihatnya wajah taeyong yang sembab membuat lalisa tak kuasa menahan tangisnya.

"Kak..." ujar lalisa sambil menangkup wajah taeyong di depannya.

"Aku butuh waktu...maaf "

.
.
.

Hai aku update xixixi. Untuk kalian yang komen makasih banget. Maaf kalo gak aku bales, tapi aku baca kok itu ngebuat aku bersyukur masih ada yang baca cerita ini. Makasih, makasih dan sekali lagi makasih. Dan sekarang aku bakal sering-sering update kok. Sekali lagi makasih buat yang vote atau komen. Komen kalian ngebuat aku semangat buat cepet2 nyelesain tugas-tugas aku buat nyempetin update. Makasih (╥_╥)❤

 bubu | yonglisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang