bubu 13

5.8K 805 42
                                    


Kalau dipikir-pikir lalisa kasian sama taeyong yang setiap hari minta balikan mulu, lagipula lisa juga masih sayang. Tapi, egonya yang ngebuat lisa mikir-mikir lagi.

Seperti sekarang lalisa lagi nemeni taeyong ke toko buku di dekat kota buat nyari kamus bahasa, taeyong sibuk mencari buku bahasa --- lisa ngicir ke rak novel yang berada tidak jauh dari rak bahasa. Padahal taeyong gak suka belajar apalagi baca-baca buku begini.

"Lis aku udah selesai, mau pulang apa makan dulu? "

Tanya taeyong sambil menunjukkan buku yang ia cari ke lalisa. Lalisa menaruh novelnya, "Makan dulu ya kak, laper hehe. " jawab lisa membuat taeyong mengusak rambut gadis berponi itu.

Taeyong menggandeng tangan lalisa menuju kasir yang membuat lisa sedikit canggung apalagi mereka kan sekarang mantan.

.
.
.

Mereka berdua memilih makan di ayam geprek yang tempatnya ga jauh dari toko buku tadi --- mereka memilih jalan kaki dan taeyong masih menggandeng tangan lisa.

Membuat detak jantung lisa berpacu cepat walaupun wajahnya terlihat biasa saja.

Taeyong menyuruh lisa untuk duduk terlebih dahulu, sedangkan dia memesan makanan untuk dirinya dan lalisa.

Lalisa menatap taeyong dengan sendu. Perasaannya campur aduk --- disisi lain dia masih suka dengan lelaki itu, satu sisi dia tak mau terluka lagi.

"Hei, laper banget ya? " lalisa mengerjapkan matanya lalu tersenyum tipis menanggapi pertanyaan taeyong.

Taeyong duduk didepan lalisa. Dia menunduk seperti menahan sesuatu yang membuat lalisa mencolek lengan lelaki itu.

"Kenapa? "

"Sa, kamu harus percaya kalau aku sayang banget sama kamu..."

Taeyong menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya, "Dan aku siap kehilangan kamu sekarang karena kesalahan aku kemarin. "

Lalisa membulatkan matanya mendengar ucapan taeyong, "Kak? "

"Aku mau ikut papah keluar negri sa biar bisa ngelupain kamu. "

Hati lisa terasa sesak mendengar pengakuan taeyong membuat air matanya mengalir secara langsung --- taeyong menghapus air mata mantan kekasihnya ini dengan senyumnya yang membuat hati lalisa semakin sakit.

"Maaf aku se-pecundang itu sa. "

"Kakak cuma segini aja perjuangannya? " ujar lisa menatap taeyong dengan tatapan tak percaya, tangannya menghempas tangan taeyong dari pipinya dengan kasar.

"Maaf sa. "

Tanpa sepatah kata pun, lalisa langsung bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan taeyong yang mengusap wajahnya kasar --- dia melakukan kesalahan lagi.








.
.

Hampir end hehe ❤

 bubu | yonglisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang