DELSHAD AND EMBUN, THE MARRIAGE LIFE Extra 3 ( end)

7.5K 563 44
                                    

Aku belakangan ini bukan tidak menyadari, aku sangat menyadari, Embun mulai kembali merasa tidak nyaman dengan dirinya, kehidupannya, kondisinya. Aku sempat membaca, apa ini semacam syndrome, karena Embun harus melahirkan, menyusui, membesarkan anak secara marathon? Bayangkan anak kami yang pertama baru berusia 6 bulan dan dia sudah dinyatakan hamil kembali. belum genap Darrel berusia 2 tahun, dia sudah punya dua adik kembar. Aku sebenarnya ada perasaan bersalah, aku seperti merenggut kebebasan Embun secara paksa, apalagi aku yang semakin hari semakin sibuk. Dan puncaknya adalah hari ini, sepertinya dia sudah overwhelmed, exhausted. Aku memutuskan untuk izin pulang cepat,aku akan pulang di pukul 4 sore.

Bu 1st thing 1st, Rica, gadis ini harus ku antisipasi lebih dulu. Dia memperparah rasa insecure Embun akan kondisi fisiknya yang tersaingi. Padahal, aku sama sekali tidak mempermasalahkan kondisi fisiknya. Berubah memang iya, tapi aku juga paham, dia berubah karena dia menghadiahi ku 3 anak laki – laki yang sangat membanggakan. Dan aku tetap mencintai dia apa adanya, aku masih memujanya, I still adore her like the first time we met. I still love her, still falling for her, still in love with her, always have always will. Lupakah dia pada lagu yang kupersembahkan untuknya dulu? Karena kamu, cuma satu, untukku.... lagu yang dulu malah membuatnya lari terbirit – birit dariku? Aku benar – benar meresapi setiap makna dari lagu itu, karena itulah isi hati ku untuk Embun, wanita yang kuinginkan dulu, kumiliki kini, dan selamanya akan tetap hanya satu, untukku.

Tahukah kalian? Wanita itu dilahirkan dengan intuisi yang tajam. Makanya merekalah yang di pilih oleh Allah untuk menyandang jabatan IBU. Aku dulu suka bingung, setiap Embun bilang salah satu anak kami akan pilek. Aku suka menegurnya 'omongan doa, ma. Jangan suka gitu'. Dan dia akan jawab 'aku udah hafal pa tanda – tandanya. Itu nafas si Darrel sudah aroma – aroma ingus'. Tidak percaya, aku mengendus nafas Darrel, tidak ada bau apa – apa. dan benar saja, besok pagi dia bangun dengan hidung meler, dan Embun sudah siap dengan soup ayam hangatnya untuk meredakan hidung meler itu. Jadi intinya, wanita itu terutama ibu dan istri, mereka bisa mengendus peringatan hanya dari setitik pertanda. Berbeda dengan laki – laki yang cenderung mengabaikan peringatan kecil.

Masih masalah intuisi. Aku sepertinya, sekarang harus lebih mendengarkan teguran Embun masalah wanita. Aku bukan suami jelalatan, gak berniat juga, buat apa? aku sudah punya istri yang segala – galanya untukku. Pagi ini, sesuai janjiku dengan salah satu karyawati bernama Rica, aku menerimanya berdiskusi.

"oke ya Rica, sekarang sudah paham kan?" aku menjelaskan apa yang harus dia lakukan, dan jujur saja, ini bukan pekerjaanku. ini terlalu remeh untuk sampai dilempar ke meja seorang JP sepertiku. Kami ini sudah disibukan dengan maintain client – client besar.

"paham pak, tapi kalau ada pertanyaan lagi gak apa – apa kan pak?" ucapnya dengan suara yang di manja – manjain. Aku masih berusaha berpositif thinking, kalau memang begini lah gaya bicara anak jaman sekarang. Seperti yang suka aku dengar di mall – mall, kalau ada remaja – remaja berkumpul, mereka bicara seperti di seret – seret setiap ucapannya. Huruf 'H' yang dipertegas seperti 'serius loh..?'. jadi aku tidak menghiraukan ucapan Rica yang di imut – imutkan itu.

"kalau masih bisa kamu diskusikan dengan Tria, sebaiknya diskusikan dengan Tria. Kamu tahukan, saya jarang ditempat, kalau apa – apa kamu cari saya, kamu harus tunggu saja available, dan itu menghambat pekerjaan" ucap ku masih dengan nada bicara yang ramah. Dia pun mengangguk.

"ya kapan nunggu bapak available, bapak udah nikah gitu" gerutunya pelan tapi terdengar olehku. Aku menaikan pandanganku padanya, menatap kedua matanya tegas

"kamu bilang apa?" aku sebenarnya mendengar, tapi aku ingin dia berani mengucapkannya didepan mukaku, agar aku bisa semprot sekalian. Dia menggeleng pelan sambil menatap balik mataku dengan wajah memelas.

she and her insecurities of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang