Warn : harsh words
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••Lelaki itu namanya Han Jisung, orang Korea tulen. Tapi dia hidup berpindah-pindah. Dari korea ke Malaysia saat umurnya menginjak 5 tahun, kemudian ke Victoria (lebih pantas disebut kabur sebenarnya) di umur nya yang ke 20 tahun. Entah apa yang ada dipikirannya hingga ia pergi sejauh itu. Tapi yang jelas, ia sudah nekat kabur, dan memilih Australia sebagai tujuannya.
Biar ku ceritakan sedikit bagaimana bisa Han Jisung tiba di negara kangguru ini. Hari itu, kampusnya mengadakan semacam study tour ke beberapa negara. Salah satunya adalah Sydney, Australia. Entah apa yang ada di pikiran Han Jisung kala itu, ia meminta izin pada guru pengawas bahwa dia akan tinggal di Sydney untuk mengunjungi keluarganya yang ada disini (padahal sebenarnya tidak ada). Awalnya sang guru tak mengizinkan, tapi kemudian Jisung mengatakan itu perintah orangtuanya, dan sang guru tak bisa menolak karena ia sangat mengenal siapa orangtua Jisung. Jadi tanpa curiga, ia membiarkan Jisung untuk tinggal.
Lalu apakah orangtua Jisung mencari pemuda itu? Jawabannya, tidak. Karena yang mereka pedulikan hanya lah bisnis mereka. Lagipula Jisung sudah izin kok, jadi sebenarnya gak bisa dibilang kabur juga. Hanya saja izinnya hanya ditanggapi “terserah” oleh orangtuanya. Lucu sekali bukan?
Hari ini, Jisung sangat bosan. Ia sudah mengelilingi Victoria selama beberapa hari ini, tak ada lagi tempat yang bisa ditujunya. Diatas tempat tidurnya, ia mulai berfikir keras. Kemana lagi ia harus pergi ya? Haruskah ia mengelilingi Australia? Bisa saja sih, toh uang tabungannya sangat banyak, kalaupun menipis, ia bisa mengamen di jalan atau bekerja. Itu tak sulit baginya, mengingat di Malaysia pun dia sering bekerja paruh waktu untuk mengisi kekosongan.
Disaat dirinya sedang berfikir untuk mengelilingi Australia, dirinya dikejutkan oleh dering ponsel dari nakas. Tanpa pikir panjang ia mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang akan berbicara. Dirinya terkejut kembali ketika mendengar suara Ayahnya di seberang sana. Merutuki betapa bodohnya dia yang tak melihat ID caller-nya.
“Hei Han Jisung, kamu gak akan balik lagi kesini ya kayaknya? Dasar anak kurang ajar. Aku membuang-buang uangku untuk anak gak berguna kayak kamu tau gak? Dimana kamu sekarang hah?”
Ini lah salah satu alasan kenapa Jisung memilih untuk kabur dari orangtuanya. Sang Ayah, adalah orang yang sangat temperamental. Selalu berkata kasar padanya, membentak, kadang memukul.
“Bukan urusan ayah, lagipula Ayah gak pernah tuh mencariku sebelumnya saat aku pergi, kenapa sekarang malah mencari?” tanya nya ketus. Ia bisa mendengar ayahnya menggeram disana. Jisung tidak peduli, ia sudah lelah menghadapi ayahnya.
“Terserah kamu saja anak sial! Tapi jangan berharap kamu bakal mendapat warisan dariku, semua fasilitasmu ku cabut! Gak usah pulang! Aku gak butuh anak berandalan kayak kamu!” lalu panggilan itu berakhir begitu saja. Meninggalkan Jisung dengan wajah merah dan tangan terkepal. Dirinya menahan diri untuk tak menyumpah serapahi ayahnya sendiri. Karena walaupun ia marah dan kesal pada ayahnya, ia tetap menyadari bahwa ayahnya tetaplah orangtuanya.
Karena dirinya sedang emosi, Ia memutuskan untuk berkeliling Australia, seperti yang barusan ia pikirkan. Ia memutuskan untuk memulai dari yang paling jauh, agar emosinya mereda karena sang Ayah yang begitu menyebalkan itu. Matanya tertuju pada salah satu kota yang tertulis di laman internet ponselnya. Entah kenapa, hatinya menyuruhnya kesana.
New South Wales, 839,8 km (9hr 28min)
Jangan lupa vote!!Hara🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE // SKZ
FanfictionThey learn about being family on their journey presented to you by eoseosipsio, 2020 《A I R P L A N E》 ⚠SKZ, Stray Kids ⚠Bromance ⚠Some parts contain harsh words ⚠There's OC here ⚠Don't like it? Just go away.