🌼Andalucia

87 7 0
                                    

Warn : Harsh words••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn : Harsh words
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Bagi Lee Minho, hidupnya hanyalah sebuah kesialan. Saat umurnya menginjak 12 tahun, dirinya harus melihat Ayah dan Ibunya bertengkar di rumah, saling melemparkan barang satu sama lain. Hingga akhirnya sang Ayah meninggal, karena kecelakaan setelah bertengkar hebat dengan ibu nya. Meninggalkan dirinya dan ibu sendirian.

Minho pikir, ibu nya sangat mencintai sang Ayah, dan pertengkaran malam itu hanyalah sebuah kesalahpahaman biasa yang terjadi dalam rumah tangga. Tapi dugaannya salah, karena sehari setelah sang Ayah dimakamkan, sang Ibu malah membawa lelaki ke rumah, Minho yang masih sangat muda saat itu tak tahu apa yang mereka berdua perbuat di dalam kamar, tapi Minho yakin itu bukanlah hal yang bagus. Dan hal itu terjadi hingga tahun-tahun berikutnya, hingga Minho berusia 19 tahun saat itu.

Pulang sekolah malam hari, kesibukan tingkat akhir membawa Minho pada kejadian yang sangat membuatnya marah hingga hari ini. Malam itu, sang Ibu, seperti biasa, bersama laki-laki dirumah, tengah meneguk alkohol di ruang tv. Minho yang melihat pemandangan itu hanya pura-pura tak melihat, dirinya menyesali keputusannya untuk pulang kerumah. Harusnya dia menginap saja dirumah teman.

“Hei Lee Minho” langkahnya yang ingin menaiki tangga itu terhenti saat suara serak ibu nya memanggil. Ia hanya diam disana, menunggu hal yang ingin disampaikan seseorang yang pernah menjadi ibunya.

“Kamu tuh ya, harusnya pergi aja dari rumah ini anak sialan, aku muak liat muka kamu” kata sang ibu yang tengah mabuk itu. Minho mengepalkan tangannya, merasa kesal dengan ucapan sang ibu.

“Kenapa gak Anda aja yang pergi jalang?” Minho akhirnya mengatakan hal itu. Hal yang sudah ia pendam begitu lama sejak sang ibu selalu membawa lelaki asing ke rumah. Dirinya juga sudah tau kalau hal yang membuat ibu dan ayahnya bertengkar malam itu adalah karena sang ibu yang ternyata berselingkuh dengan rekan kerja ayah sendiri.

Dirinya juga tanpa sadar berbicara tak sopan pada ibunya, tapi siapa peduli. Orang ini bahkan tak pantas disebut seorang ibu.

Minho kemudian menghampiri wanita dan lelaki yang tengah mabuk itu dengan perasaan marah. Yang dihampiri ternyata sedang asik bercumbu, membuat Minho bergidik ngeri dan jijik.

“Keluar dari rumah ayahku sialan!” teriak Minho geram. Tapi yang ia dapatkan malah tinju di wajah oleh sang pria. Ia sudah siap berkelahi ketika sang ibu malah menamparnya lebih dulu. Double attack.

“Dasar anak gak tau diuntung! Kamu selama ini hidup pakai uangku ya sialan! Kamu juga bisa makan karena ada aku, nyesel dulu aku nikah sama ayah kamu yang bodoh itu, untung duitnya banyak aja sih, kalo enggak, gak akan sudi aku hidup sama Ayahmu itu Lee Minho!” cukup sudah, Minho sudah tak tahan lagi.

Tangannya melayang untuk menampar wanita yang melahirkannya. Ia sudah tidak bisa lagi menahan perasaan marahnya. Lalu ia memilih untuk meninggalkan rumah yang sudah menjadi mimpi buruknya selama ini. Ia bertahan demi ayahnya, tapi sekarang ia tak bisa lagi. Ia sudah sangat kecewa dengan ibu nya.

Maafin Minho Ayah.

Setelah hari itu, Minho hidup luntang lantung di jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah hari itu, Minho hidup luntang lantung di jalanan. Tidak parah sih, walau uang yang ia bawa pas-pasan, setidaknya ia bisa makan dan menginap di semacam warnet, yang menyiadakan tempat untuk tidur meski tak begitu layak. Dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah, untuk apa lagi dia bersekolah pikirnya? Rumah saja tak punya.

Tapi setelah 3 hari dirinya menjadi anak jalanan, nasib baik mendatanginya. Ia tak sengaja menemukan semacam brosur yang ditempel di tiang listrik tentang sebuah klub dance yang sedang membutuhkan beberapa anggota baru. Kebetulan yang indah, Lee Minho bisa menari dengan baik. Walau belum professional. Dirinya tanpa ragu mendatangi alamat itu, kemudian menunjukkan kemampuan yang ia miliki, dan sekali lagi, takdir berpihak padanya. Ia diterima dengan senang hati, kemampuannya diakui, disaksikan oleh seluruh anggota dance crew itu.

Hari ini, disinilah Minho. Di sebuah kota penuh sejarah di Spanyol. Andalucia, ia dan dance crew nya akan mengikuti kompetisi di kota ini. Dengan hadiah yang sangat menggiurkan bagi seluruh dance crew di seluruh dunia. 20 juta dollar. Hadiah yang cukup fantastis kan?

Dering ponsel menginterupsi khayalan Minho tentang betapa hebatnya jika ia dan klub dance nya memenangkan uang sebanyak itu. Dahi nya menyerngit heran saat nomor asing tanpa nama itu masuk ke ponselnya, ini nomor Korea kan? Siapa yang menghubunginya? Dengan ragu Minho menjawab panggilan itu.

“Halo?”

“Minho? Ini paman, nomormu roaming, kamu lagi dimana?” Minho menyerngit bingung. Ia tak tau yang memanggilnya ini paman yang mana, tapi Minho tak begitu menghiraukannya dan berkata bahwa dia sedang ada di Spanyol untuk mengikuti kompetisi dance.

“Maaf karena paman harus ganggu persiapan kompetisi kamu, tapi Ibu kamu, meninggal Minho, ditemuin di halaman rumah, dugaan polisi dibunuh, tapi masih dalam proses penyidikan, begitulah” ujar sang Paman. Minho terdiam cukup lama, terkejut bukan main. Hingga panggilan sang Paman tak terlalu dia dengarkan.

Dirinya sibuk berpikir, apakah yang dia lakukan ini salah? Apa keputusannya sudah benar untuk meninggalkan ibunya sendirian di Gimpo sana? Minho tidak tau, yang jelas dia tak ingin kembali kesana jika ia bisa. Hingga suara sang paman kembali terdengar di rungunya, barulah ia tersadar dari lamunan.

“Minho? Apa kamu gak bisa pulang kesini? Setidaknya beri penghormatan terakhir pada ibumu” pertanyaan itu. Minho benci pertanyaan itu. Karena dia sendiri pun tak punya jawaban atas pertanyaan itu.

“Aku gak bisa pulang, disini sibuk, aku harus pergi ke beberapa kota lain setelah ini. Bisakah paman saja yang mengurusnya untukku?” ujar Minho tenang. Ia bisa mendengar helaan nafas diseberang sana, hanya bisa pasrah pada permintaan Minho, kemudian memutuskan panggilan. Minho kembali merenung setelah panggilan itu berakhir, hingga tepukan di punggung menyadarkannya.

“Yuk latihan sekali lagi, abis itu kita bisa istirahat” ujar sang ketua dance crew. Minho mengangguk dan ikut bangkit.

Meninggalkan serpihan luka dan masa lalu nya terbang bersama angin segar sore itu.

Hai! Halo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai! Halo!

Jangan lupa vote, dikit lagi chap perkenalannya selesai, tinggal dua member lagi hehe.

Hara🌼

AIRPLANE // SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang