Lewis Seo✈

45 5 0
                                    

Changbin tersentak dari tidurnya saat ponselnya menangis meraung-raung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Changbin tersentak dari tidurnya saat ponselnya menangis meraung-raung. Mata sipitnya menyipit saat cahaya terang masuk ke dalam kamar motel.

Tunggu, ini sudah pagi?!

Dengan cepat ia menyambar ponselnya dan mendapati ratusan panggilan dari pengawal-pengawalnya yang tau nomor ponsel cadangannya. Jam menunjukkan pukul 1 siang. Bukan pagi lagi ternyata.

Changbin berdecak pelan dan bangkit dari tidurnya. Kepalanya pusing karena terlalu banyak tidur (terbiasa tidur kurang dari 6 jam). Jadi ia hanya duduk dipinggir tempat tidur berusaha mengumpulkan nyawa nya kembali, ia akan mandi nanti mungkin.

Deringan di ponsel nya kembali hadir, ia berdecak pelan menatap benda pipih yang masih meraung itu, mengambilnya dan menyerngit karena itu panggilan dari nomor tak dikenal. Jantungnya tiba-tiba berdegup cepat tanpa alasan. Oh mungkin ada, ia takut itu panggilan dari orangtuanya. Daripada ponsel nya semakin berisik, ia memutuskan untuk mengangkat panggilan itu.

"Tuan Changbin?"

"Siapa?"

Jawab Changbin dengan suara sangat pelan. Ia sedikit lega karena suara diseberang itu tidak terdengar seperti suara orangtuanya. Tapi suara itu juga tak asing.

"Saya Juyeon Tuan, izinkan saya masuk" 

Ia sedikit lega karena ternyata itu salah satu asisten pribadi yang paling dekat dengannya.

Tapi... masuk? Changbin tak mengerti. Asisten pribadinya ini ingin masuk kemana?

Tapi sesaat kemudian ia membelalakkan matanya. Apa ia sudah ditemukan?

"L-lo mau masuk kemana?

"Tolong cepat buka pintu nya tuan, saya tidak punya banyak waktu"

Changbin langsung beranjak dari duduknya. Bergerak kearah pintu secara was-was. Ia takut Juyeon akan membawa nya kembali ke pernikahannya hari ini.

Ia membuka pintu perlahan, tapi Juyeon langsung berusaha menerobos masuk dan mengunci pintu kamar Changbin cepat. Changbin kebingungan melihat Juyeon yang begitu panik.

"Tunggu, lo kok bisa tau gue disini?"

Changbin menatap Juyeon yang asik merogoh tas nya dengan gerakan terburu. Changbin juga sadar kalau Juyeon membawa koper miliknya bersamanya. Karena semalam Changbin memang hanya membawa dirinya.

"Itu gak penting tuan, sekarang, ini tiket, dan saya juga udah membawa beberapa potong pakaian buat anda, dan kartu kredit tuan sudah saya blokir karena orangtua anda bisa melacaknya,"

Juyeon mengambil dompet Changbin yang ada di nakas. Mengeluarkan kartu milik Changbin dan mengguntingnya jadi beberapa bagian. Changbin menghampiri, menatap secarik kertas yang Juyeon bilang sebagai tiket.

Matanya meneliti tiket pesawat itu.

"Philadelphia?" gumamnya pelan.

"Saya punya kenalan disana, anda bisa tinggal bersama nya. Dan anda gak perlu khawatir lagi soal orangtua anda, Amerika bukan wilayah perusahaan."

Jelas Juyeon lagi yang hanya ditanggapi anggukan pelan oleh Changbin. Orangtua nya memang akan sulit mengakses dirinya jika dibawa ke Amerika. Mengingat perusahaan mereka hanya bergerak di Asia dan Eropa.

"Makasih, Kak" ujar Changbin pelan. Juyeon berbalik dan mengelus pelan surai kelam Changbin.

Walau ia bekerja untuk Changbin, ia sudah menganggap nya seperti adiknya sendiri. Keluarganya sudah bekerja dengan keluarga Changbin untuk waktu yang lama,  ia paling banyak menghabiskan waktu dengan Changbin. Ia sangat tau betapa tersiksa nya Changbin yang dijadikan 'boneka' oleh orangtua nya. Maka ia memutuskan untuk membantu Changbin kabur, agar adik kesayangannya ini dapat menemukan bahagianya di luar sana.

"Ayo, saya antar ke bandara"

"Ayo, saya antar ke bandara"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Juyeon Lee23 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juyeon Lee
23 y.o
Lewis's Personal Assistant

Hai! Udah lama ga up book ini ternyata wkwk.

Hara🌼

AIRPLANE // SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang