Lelaki muda dengan freckles di wajahnya itu merengut kesal dihalaman rumah neneknya. Ia sedang dihukum oleh kedua orangtuanya karena asik bermain dan jarang sekali kuliah. Lelaki bernama Felix itu jelas menolak mentah-mentah perintah orangtua nya itu, tapi jelas itu keputusan yang salah. Karena andai saja ia tak membantah, mungkin dia hanya akan dikurung dirumah selama seminggu, bukannya dikirim ke rumah sang nenek selama musim panas ini.
“Felix honey, come have brekkie*” ujar sang nenek.
Dengan langkah gontai Felix mengikuti sang nenek menuju dapur dan sarapan bersama. Ia baru seminggu disini dan rasanya ingin mati karena bosan. Dirumah neneknya ini, ia dilarang menggunakan ponsel pintarnya, walaupun ia bisa saja membujuk sang nenek untuk itu tapi ia tak bisa menjamin kalau neneknya tidak akan mengadu pada orangtuanya di Sydney sana.
Selepas sarapan, Felix kembali duduk di halaman rumah sang nenek. Memandangi langit, orang-orang yang lewat sambal saling sapa, tampak bahagia. Felix yang sangat merana disini. Tak punya teman. Yang bisa ia ajak bicara hanya neneknya.
“Honey, you okay?” suara khas neneknya menyapa rungu Felix. Felix hanya tersenyum simpul, mengatakan baik-baik saja. Sang nenek ikut duduk disebelah Felix, mengelus punggung cucu kesayangannya itu.
“Why don’t you take a walk around here? There’s a park nearby, who knew you’d make some new friends there” ujar neneknya.
Felix hanya diam. Teman ya? Dia punya banyak teman di kampusnya tapi tak pernah ada yang benar-benar teman di mata Felix. Entah kenapa di telinganya sang nenek menyuruhnya untuk mencari teman sungguhan. Itu hal yang sangat sulit, bagaimana bisa ia menemukan orang itu.
“No need grandma, I’ve made a lot of friends in Sydney” katanya pelan sambil menatap tatapan teduh neneknya. Sang nenek hanya tersenyum dan perlahan mengelus surai gelap milik Felix.
“It’s all up to you honey” kemudian neneknya meninggalkannya begitu saja. Meninggalkan teka-teki di kepala Felix.
Saran dari neneknya tidak buruk juga. Sore hari, Felix memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar rumah, berusaha mencari letak taman yang diberitahu neneknya pagi tadi. Ternyata tidak jauh, hanya melewati tiga rumah dan sedikit belokan, ia menemukan taman yang kebanyakan diisi anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE // SKZ
FanfictionThey learn about being family on their journey presented to you by eoseosipsio, 2020 《A I R P L A N E》 ⚠SKZ, Stray Kids ⚠Bromance ⚠Some parts contain harsh words ⚠There's OC here ⚠Don't like it? Just go away.