Setelah sekian lama tak up, akhirnya aku up kembali.
Semoga masih ada yang baca cerita ini. Mohon maaf atas lamanya aku up. Maklum, banyak kesibukan pada dunia nyata.
.
.
.
♡♡♡Seperti pada pagi biasanya, aku kembali beraktivitas di rumah ini sebagai istri Bian dan ibu bagi Angel. Hari ini, aku menyiapkan pakaian untuk Bian sebelum keluar dari kamar. Entah dia memakainya atau tidak, itu terserah dia. Aku pun sudah merapikan kamar. Tinggal merapikan tempat tidur yang biasanya akan kurapikan setelah selesai mengantar Angel. Aku bergegas keluar dari kamar untuk memastikan dapur. Bian masih belum bangun dari tidur pulasnya.
Aku melangkah menuju kamar Angel. Kubuka pintu kamar perlahan. Senyum kuulas ketika melihat Angel masih tertidur pulas. Aku menghampiri meja belajarnya. Semua sudah rapi. Aku meraih tasnya. Kuteliti buku yang masuk ke dalam tas Angel. Sudah semua. Aku membuka tempat pakaian Angel. Seragam sekolah Angel pun sudah siap. Aku terkesiap ketika pintu kamar Angel berdecit. Seorang pelayan masuk ke dalam kamar ini. Aku menutup pintu lemari pakaian.
"Aku yang akan membangunkannya," kataku pada pelayan itu.
"Baik, Nyonya." Dia mengangguk, lalu pergi dari kamar ini.
Aku menghampiri ranjang. Kuusap kepala Angel lembut. Aku berpikir, ternyata ada yang lebih butuh kasih sayang saat kecil selain aku. Angel harus kehilangan kedua orang tuanya saat dia masih bayi. Dia pun hanya mendapat kasih sayang dari Bian dan Cia. Aku kasihan dengannya.
"Angel," lirihku sambil mengudap pipinya lembut.
Angel tak merespon. Aku tersenyum. Kucium pipinya. Dia tersenyum. Aku gemas dengannya. Rambutnya yang keriting, pipinya yang tembem, dan bulu matanya yang lentik membuatku ingin sekali menciuminya.
"Angel, bangun, Sayang." Aku masih berusaha membangunkan malaikat kecil di rumah ini.
Aku mematikan pendingin ruangan, lalu beranjak dari ranjang, melangkah menuju tirai. Kusibak tirai agar cahaya masuk ke dalam kamar Angel.
"Kalau Angel tidak bangun, maka Bunda tidak akan mengantar Angel ke sekolah." Aku kembali bersuara sambil melangkah menuju lemari pakaian. Kuraih pakaian sekolah Angel yang tergantung.
Aku membalikkan tubuh. Angel membuka mata. Caraku berhasil. Dia beranjak duduk, lalu mengusap kedua matanya. Aku menghampirinya, meletakkan seragam sekolah di tepi ranjang.
"Good morning." Aku tersenyum pada Angel.
"Angel masih mengantuk." Dia kembali merebahkan tubuh.
"Hari ini Angel ada pelajaran mewarnai. Apa Angel masih tidak mau sekolah?" Aku menatapnya.
"Mau, Bunda." Dia terdengar lesu.
Aku merentangkan tangan. Angel beranjak, lalu memelukku. Aku menggendongnya. Aku membawanya menuju kamar mandi untuk segera memandikannya. Tubuhnya berat. Aku hampir tidak kuat mengangkatnya, tapi ini demi dia agar mau beranjak dari ranjang.
Setelah memandikan Angel, mengenakan pakaian di tubuhnya, menyisir rambutnya, aku dan dia keluar dari kamar. Dia sudah rapi dan siap ke sekolah.
"Pagi, Cia." Aku menyapa Cia yang sudah duduk di ruang makan.
Dia menoleh lalu tersenyum. "Morning to," balasnya.
Aku meletakkan tas Angel di kursi lain. Bian belum keluar dari kamar. "Bian belum keluar?" tanyaku pada Cia.
"Belum," balas Cia singkat, masih menikmati sarapannya.
"Angel sarapan dengan Mami Cia. Bunda mau ke kamar dulu," kataku pada Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Love (Tamat)
Random(Part masih lengkap) Hits rank 1 #woman - 25/04/2022 Hits rank 1 #pilihan - 06/03/2023 Hits rank 4 #wife - 11/03/2023 Hits rank 2 #boss - 14/04/2023 Hits rank 3 #misterius - 15/04/2023 Hits rank 1 #belanda - 15/06/2023 Bertemu dan menikah secara pa...