Chapter 1

1.5K 65 10
                                    

Mereka bersahabat sejak kecil. Yang di maksud kecil di sini, bukan sejak dari kandungan atau saat TK, melainkan saat mereka duduk di bangku SD kelas enam.

Mereka bukanlah tetangga dan orang tua mereka juga tidak berteman sebab mereka lahir dari dunia yang jauh sangat berbeda. Mereka terlalu berbeda sampai-sampai orang sekitarnya akan berpikir bahwa barangkali ini adalah lelucon Sang Pembuat Takdir untuk membuat mereka bertemu dan bersinggungan dan di masa depan, akan ada hal yang begitu indah yang membuat mereka pada akhirnya harus terus berdampingan.

Mean dan Plan adalah nama kedua sahabat ini. Mean adalah siswa baru di sekolah Plan. Ia adalah anak keluarga terpandang yang semuanya serba dilayani dan diantarkan dengan masa depan yang sudah bisa diprediksi. Ayahnya pengusaha di bidang teknologi dan Farmasi dan sudah jelas pewarisnya adalah anak tunggal mereka, Mean Phiravich.

Sementara itu, Plan lahir dari keluarga yang kompleks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Plan lahir dari keluarga yang kompleks. Ibunya mengalami depresi manik dan berpikir bahwa ia hanya punya anak lelaki yang bernama Plan. Plan terlahir sebagai anak perempuan dan diberi nama Kot, tetapi karena ibunya tak mengingat dirinya sebagai seorang perempuan dan tak akan mengakuinya saat ia berdandan menjadi seorang perempuan, Plan memilih memotong pendek rambutnya dan kemudian mengubah dandanannya menjadi seorang anak laki-laki.

Dengan begitu, ibunya menjadi bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan begitu, ibunya menjadi bahagia. Sejak itu, tak pernah lagi ia dipanggil sebagai Kot, melainkan Plan, Plan Rathavit.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa mereka bertemu pada saat mereka berusia 12 tahun. Waktu itu mereka kelas enam SD.

Mean satu kelompok dengan Plan dan mereka akhirnya berkenalan. Pada awalnya, Mean berpikir bahwa Plan adalah seorang anak laki-laki, tetapi ia kemudian menyadari bahwa Plan adalah anak perempuan sebab ia selalu pergi ke toilet perempuan dan ada banyak hal lainnya yang membuat Mean menyadari bahwa Plan adalah anak perempuan.

Meski luarannya seperti anak lelaki, beberapa bagian tubuhnta tak bisa berbohong, khususnya yang mencuat itu di bagian dadanya. Meski tak besar atau tak terlihat besar mengingat Plan selalu memakai baju longgar, Mean tetap saja tahu bahwa Plan adalah perempuan.

Persahabatan mereka berjalan baik. Mereka sering berbagi makanan bersama dan mengerjakan tugas bersama. Mean bahkan ikut bergabung dengan Plan dalam olahraga kesukaannya, yaitu Muay Thai. Padahal sebenarnya ia sangat menyukai basket.

ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang