Gue benci sama Glenn. Tapi gue suka cowok ganteng. Karena Glenn ganteng, gue jadi ngerasa suka dan benci dalam waktu bersamaan
🐊🐊🐊
Siang ini jam pelajaran olahraga, murid-murid cowok dan cewek dipisah. Anak cowok main basket di lapangan dan yang cewek bergerombol menggosip di bawah pohon yang besar yang cukup untuk neduh dari panas terik matahari. Benar-benar terpisah kan? Guru olahraga kelas gue tadi dipanggil guru Kesiswaan, jadi jam kali ini kita anggap bebas.
Gue dan Nadira yang tadinya masih semangat main lempar tangkap bola, sekarang udah selonjoran sambil ngibasin badan yang gerah banget pake tangan. Kita gabung ke salah satu gerombolan cewek teman sekelas gue, kenapa gue bilang salah satu? Karena disini ada banyak gerombilan, cewek itu biasanya punya gerombolan kelompok sendiri, beda kelompok beda orang. Beda sama cowok yang mau gerombolan sama siapa aja, itu alasan gue lebih milih main sama Glenn CS daripada teman cewek di kelas gue.
"Menurut kalian, kenapa Alka bisa kepilih jadi Ketua OSIS? Padahal menurut gue, Rendra lebih pantas daripada Alka," Billa, teman sekelas gue mulai acara menggosipnya. Oh ya, Alka itu Ketos di sekolah gue, sedangkan Rendra itu sekertaris OSIS yang kemarin kalah dari Alka waktu pemilihan Ketua OSIS.
"Alka lebih pantas ya, dia kan pintar, baik, ramah, ganteng lagi," Wati, teman sekelas gue juga mulai menggosip. Balasan Wati disetujui semua orang yang ada di gerombolan kelompok gossip ini.
"Nah gue tau, mungkin poinnya Alka itu di wajah gantengnya. Rendra ganteng juga sih tapi menurut gue dan semua cewek di sekolah ini tuh lebih gantengan si Alka," Nadira tiba-tiba ikut nyahut, dengar jawaban ngawur Nadira seketika bikin gue noyor kepalanya sampai hamper kejengkang.
"Ngawur lo."
"Nih ya, secara kita-kita itu gak memungkiri untuk tidak tertarik sama cowok-cowok ganteng. Gue sih kalo disuruh milih gitu gak bakal paham sama visi-misinya, jadi gue milih kandidat yang lebih menarik atau nggak yang seenggaknya gue kenal siapa orangnya."
Jawaban jujur Nadira itu mendapat persetujuan dari teman-teman yang lain, gue salut sama pengakuan Nadira. Gue berasa dapat teman yang sama cara pemilihannya. Pengakuan Nadira itu gaya gue banget asal kalian tau.
Akhirnya acara gossip yang semula mau ngebahas seputar pemilihan OSIS kemarin berubah haluan menjadi ngebahas cowok-cowok ganteng yang ada di sekolah gue. Seketika alarm 'pecinta cogan' di kepala gue dan Nadira berbunyi. Gue juga sempat noleh ke Nadira yang juga noleh ke gue, lalu kita membuat kode anggukan persetujuan. Gue dan Nadira mulai merapat ke gerombolan gossip tadi, gue dan Nadira paling semangat kalo udah bahas yang segar-segar.
"Jadi, menurut kalian gantengan kak Bima atau kak Soni?" pertanyaan berat yang diajukan Namira ngebuat gue dan teman-teman mikir keras. Banyak yang jawab lebih gantengan kak Bima, sedangkan gue masih mikir.
"Kalo lo milih siapa Kir?" pertanyaan Alya buat gue malah disahuti Nadira yang sialnya jawaban Nadira itu benar, dan berakhir gue diketawain mereka.
"Shakira disuruh milih kak Bima atau kak Soni? Mana sanggup dia, mereka berdua kan pernah masuk list gebetannya Shakira."
"Kalo kak Ali sama kak Abi kalian milih mana?" pertanyaan gak berbobot menurut gue, bukannya menurut gue mereka jelek. Mereka berdua juga ganteng kok, sontak gue jawab aja pertanyaannya yang ngebuat teman-teman gue nyadar juga pada akhirnya.
"Heh lo bodoh apa gimana? Muka mereka aja copy-an, gimana mau ngebandinginnya," yah, kak Ali dan kak Abi itu kembar identik dan Namira masih nyuruh buat milih siapa yang paling ganteng diantara mereka berdua?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Glenn
Teen FictionBuat lo yang dari dulu jadi cowok nyebelin bahkan sampai sekarang masih nyebelin juga. Makasih buat semuanya, rasa kesal, marah, senang, sedih dan masa-masa paling suram gue. Berkat lo masa-masa itu bukannya berwarna tapi malah tambah suram, tapi gu...