Canggung-14

2.3K 276 18
                                    

Sesampainya di kediaman Azriel, Shafa yang masih duduk di dalam mobil dan terus-terusan di paksa turun oleh Yusuf.

"Dek, cepetan!" desaknya.

Alis Shafa terus mengernyit menandakan ia sedang marah sambil menatap pria itu tajam.

"Ayo turun, sayang." Ujar Adam lembut.

Ucapan itu malah membuat Shafa bergidik merinding, langsung saja ia turun lalu memasang tas yang menggantung di lengan kanannya.

Mereka pun berjalan ke depan pintu rumah Azriel yang nampak sangat besar bernuansa putih.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Adam mulai mengetuk dengan pelan.

Shafa yang berdiri di belakang mulai menatap pria itu, tiba-tiba saja ia melihat sebuah bel menempel di sisi kiri pintu.

"Gunanya bel itu, buat apa?" tanya nya pelan.

Kedua Kakaknya langsung menoleh dan dengan puasnya Yusuf langsung tertawa terbahak-bahak karena melihat wajah malu dari seorang Adam.

"Bener juga ya, pantesan daritadi kita gak dibukain pintu," Adam berujar.

Tingg.. Nongg..

Tingg.. Nongg..

"Sekali aja napa, Kak! Gak sabaran banget ah," cetus Yusuf sambil menggeleng kecil.

Namun Adam hanya terkekeh mendengar ucapan Adiknya itu.

Tak lama kemudian, pintu pun mulai terbuka. Terlihat jelas seorang Melati berdiri menyambut hangat kedatangan mereka dengan sangat ramah.

"Maasyaa Allah tabarakallah... Ayo silahkan masuk, pasti mau jenguk Azriel, ya?"

"Hehe... Iya tante, Azriel nya dimana?" tanya Yusuf pada wanita bergamis hitam itu.

"Azriel ada dikamar nya... Ayo masuk, tante anterin," ajak Melati sambil tersenyum ramah.

Ketiga Kakak beradik itu hanya menurut, mereka berjalan beriringan mengikuti langkah Melati mengantarkan mereka tepat di depan kamar Azriel.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Nak, ini ada temen mu dateng loh."

"Suruh masuk aja Ummi," sahut Azriel dari balik pintu.

Melati pun mempersilahkan mereka masuk dan ia kembali ke dapur untuk membuatkan mereka hidangan.

Sementara Shafa? Langkah kakinya terasa berat masuk ke dalam kamar pria itu, sedangkan Yusuf terus-terusan menggenggam erat tangannya sedari luar rumah tadi.

Ia hanya menghembuskan napas berat lalu melanjutkan langkah kakinya masuk ke kamar Azriel, walaupun rasa sakit dihatinya itu masih ada.

Kamar yang bernuansa hitam, didalamnya terdapat seorang Azriel tengah terbaring lemah sambil tersenyum menatap kearah mereka.

"Gimana keadaan lo?" tanya Adam yang duduk disamping kasur pria itu.

"Alhamdulillah udah mendingan.." Balas Azriel sayu.

Yusuf melepaskan genggamannya dari Shafa sehingga membuat gadis itu terbelalak kaget, ia berpikir mungkin Yusuf sengaja ingin membuatnya canggung berada didalam sana.

"Lo itu kecapekan, Zriel. Makanya kesehatan lo dijaga," nasehat Yusuf sembari berjalan perlahan menghampiri pria itu.

Azriel hanya terkekeh kecil, ia membenahi kacamatanya sebentar lalu mendongak menatap Shafa yang hanya berdiri dengan diam sambil menunduk.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang