tanpa hati #4

274 17 0
                                    

Pandangan, itulah Yang ada di dalam mata Yang saling menatap tak tau hati siapa Yang bergerumuh jantung Yang kian berdetak.

.
.
.

Dua jam sudah, kereta itu sudah sampai pada tujuanya ia melangkahkan kakinya keluar dari gerbong kereta guna mencari siapa Yang menunggu.

Lambaian tangan seseorang mengarah padanya dengan sebuah kertas bertulisan "hyuuga" di tangan kanan Yang lain namun langkah nya terhenti merasa begitu pamiliar dengan surai cepol dua disisi kanan kirinya meski masih memunggunginya ,degupan jantung hati Yang berdesir rasa kahwatir dan cemas namun begitu menyenangkan bagi keduanya namun entah siapa Yang lebih dulu merasakan debaran hebat kala mata itu saling memandang menatap satu sama lain dengan pandangan Yang sulit di artikan.

Mata itu, mata Yang pernah menatapnya dengan tatapan nyalang dan tajam berada di depanya meski terhalang dengan lalangan manusia Yang melewati dirinya, degupan jantung Yang kian meronta panasnya ujung mata seakan ingin mengeluarkan air dari ujungnya, namun ia berusaha untuk tenang, meski semuanya sia-sia, mata Hazel itu memalingkan wajahnya kearah lain guna untuk menghindari tatapan mata amethyst itu dirinya.

Dengan masih tetap diam berdiri meski jantungya kian berdetak seolah memompa dengan cepat, hati Yang kian berdesir otaknya memutar kala ingatan menyakitkan itu berkelabat di dalam benaknya, ia ingin mundur tapi bagaimana dengan tugas nya disini tujuanya ia datang kesini, jika ia melangkah entah mengapa rasanya terasa kakinya terpaku seoalah kakinya terantai sebuah bola besi Yang tak kasat mata, senyum miris hadir kala masa Yang pahit hadir dalam ingatan nya.

Tak ada Yang tau dengan segala asa dimana semua berjalan dengan apa adanya namun adakalanya semua akan sirna nan nampak, seseorang dengan pandangan Yang heran mengapa tamu tokyonya hanya diam berdiri di depan sana bahkan teman di sampingnya hanya diam tanpa melihat kedepan sana, ia menerka-nerka namun ia urungkan ia bisa melewatinya dengan biasa saja dan bersikap propesional.

Memberanikan diri untuk menghampiri namun sebelm melangkah ia mnghirup udara sebanyak Yang ia bisa, langkahnya kian menipis dan mempersempit jarak di antara dirinya dan di antara dua manusia Yang menunggunya.

Senyum mengembang dari pria bernama deidara kala seseorang Yang ia tunggu sudah tiba di hadapanya.

"Selamat datang hyuga-sama"sapanya dengan ramah tak lupa lirikan matanya kesamping dimana sang gadis brunette hanya diam tanpa bergeming, dengan cepat ia menundukan setengah badanya bersama sang gadis brunette.

"Hn"neji hanya menjawab dengan nada pelan.

Deidara mendengar jawaban itu segera menegakan tubuhnya dengan menatap neji dengan pandangan ramah.

"Aa, perkenalkan aku deidara perwakilan dari sarutobi untuk menjemputmu, dan kenalkan gadis di sebelahku ini. "Ia memperkenalkan diri pada neji tak lupa bersama gadis itu.

"Namanya tenten"lanjutnya membuat gadis itu mendelik.

"Hn, aku hyuuga neji salam kenal, dan mohon kerjasamanya deidara-san dan tenten-san"nama terakhir entah mengapa ia menyebutnya membuat hatinya semakin miris dengan mengingat bagaimana ia dulu.

Tenten gadis itu hanya diam tanpa bergeming hanya mengangguk kecil entah mengapa rasanya enggan untuk berbicara bahkan sekedar kenalan saja rasanya enggan.

.

Neji entah mengapa rasanya hanya bisa menatap keluar jendela mobil Yang ia kendarai bersama dua orang Yang masih tetap sibuk dengan pikiran masing-maeing namun ia tak memperdulikan itu.mata deidara tetap fokus untuk menyetir namun hatinya merasa risih dengan keadaan Yang sunyi ia segera memutar sebuah lagu Yang dibawakan oleh seorang artis bernama shion miyawaki-gekko (moonlight) ,rasa canggung ia rasakan namun kala memutar sebuah lagi Yang semakin berjalan serasa terisi.

Tanpa Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang