11- with you- part ending

153 6 4
                                    

_-•Tanpa hati- with  you•-_

Nejiten

Disclaimer © Masashi Kishimoto

My stories by lavender339

Happy reading...

Tak disangka oleh tenten selama ini,namun entah mengapa rasanya ia meragu ats tindakan nya selama ini.

Ada apa dengan dirinya, pria itu... Pria yang ada disampinya ini berasa dekat dengannya sesungguhnya dari awal mengenal pria itu saat di sekolah menengah dulu begitu ada harapan besar didalam dirinya agar ia selalu berada disamping pria yang selama ini menyakiti hatinya namun sejujurnya dalam lubuk hatinya kendati itu sedikit masih ada Cinta.

Ah sekiranya... Cinta itu sebentuk rupanya seperti apa mengapa sampai kini rasa itu masih ada, terkadang hatinya selalu berbisik mengatakan mengapa ? Sejauh ini rasa itu masih membekas, meski ingin membenci rasa itu kian semakin mendalam!

Sore ini pria itu mengajaknya berjalan mengelilingi hutan disekitar villa milik sarutobi meski terdengar hutan buatan baginya hutan ini adalah surga ketenangan.


Bukan hanya itu saja,begitu menyusuri lebih dalam ia tak menyangka bahwa hutan buatan ini terdapat danau dan sebuah pondok yang menyerupai sebuah kastil ndah ditengah danau tak lupa ada sebuah perahu.

Tenten baru mengetahui tempat ini untuk pertama kalinya meski ialah yang lebih dulu tinggal lama.

"Ini menakjubkan."gumam tenten melihat sekitar danau yang indah.

Neji tersenyum,begitu lama ia tak melihat wajah tenten yang begitu kagum. Tidak salah,Nagato memberinya saran untuk ini.

"Tentu saja,apakah ini adalah pertama kalinya?."tanya Neji disamping tenten.

Tenten mengangguk pelan."um,iya."balas tenten pada Neji.

Sejujurnya entah mengapa ia terdiam merenungi tentang tadi malam,ia terhanyut dengan ciuman yang memabukkan dari Neji bahkan ia begitu berani membalas sapuan bibir Neji di bibirnya. Tapi,bukan itu yang ingin ia pertanyakan tapi hal lain.

"Neji..."panggil tenten membuat Neji menoleh kearahnya."arigatou."lanjut tenten membuat Neji heran.

"U-

"Untuk semuanya."potong tenten.

Neji tersenyum tipis."mau naik perahu tidak?".ajaknya sembari meraih tangan tenten.

Tenten terdiam Tak disangka pria itu telah berubah drastis semakin dewasa bahkan pria itu semakin tampan. Ia , menyelami manik seindah bulan purnama didepannya. Begitu hangat baginya,berbeda dengan yang pernah ia ketahui.

"Kau diam,itu artinya kau menyetujui nya."ucap Neji sembari menarik tangan tenten hingga gadis itu terkesiap.

"Tapi,Neji. Aku kan... tu-tunggu Neji."

Terlambat Neji sudah membuat dirinya berada duduk diperahu.

"Kau marah?

Tenten masih terdiam sambil bersidekap dada.

Neji menghela nafas pelan."jangan menampilkan raut wajah yang seperti itu,kau membuatku tidak tahan."

Tenten mencoba mencerna perkataan Neji."apa maksudmu."

"Hn,lupakan saja."

Keduanya sudah berada ditengah danau pemandangan dari sana begitu indah bahkan tenten masih menikmati pesona dari hutan buatan itu.

Tanpa Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang