29

1.3K 249 53
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca😘

.
.
.

Yejin menaruh baskom berisi air di atas meja nakas, tepat di samping ranjang tempat Sohyun terbaring lemah. Dicelupkannya sebuah handuk kecil ke dalam baskom itu, lalu diperas dan dengan telaten dioleskan pada setiap bagian tubuh Sohyun. Sudah satu bulan berlalu, tapi tidak ada perkembangan apapun tentang putrinya. Masih sama seperti dulu, terlelap dalam tidur panjangnya. Selama satu bulan itu juga orang-orang terdekatnya berkunjung, hanya sekedar untuk melihat keadaannya. Yang paling sering berkunjung itu Taehyung dan Hara, anak dan Ayah itu tak pernah bosan untuk menyapa Sohyun dan mengobrol dengan Sohyun meski gadis itu tak menyahut. Karena kata Dokter, salah satu cara agar pasien koma sadar adalah terus mengajaknya berbicara. Karena dengan begitu bisa membuat pasien lebih bersemangat untuk berjuang agar bisa bangun dari komanya.

Tok. Tok.

Yejin menoleh dan melihat ada sosok Taehyung di ambang pintu, karena memang kebetulan pintu ruang ICU Sohyun tidak di tutup.

"Taehyung? Bukankah kau baru saja kemari bersama Hara? Ada apa? Apa ada yang tertinggal?" Tanya Yejin bingung.

"Aku masih merindukan Sohyun, Ahjumma." Jawab Taehyung dengan senyum tipisnya.

Yejin mencelos mendengarnya, entah kenapa ia jadi merasa iba pada Taehyung. Sebagai orang tua yang dulu pernah merasakan jatuh cinta, tentu ia tahu bagaimana perasaan Taehyung saat ini. Rasanya pasti menyakitkan, melihat orang yang kita cintai sedang terbaring koma.

"Baiklah, aku mengerti." Ujar Yejin beranjak dari duduknya dan pergi sembari membawa baskom berisi airnya.

Greettt.

Taehyung menarik kursi dan mendudukinya, ia menatap lamat-lamat wajah damai Sohyun. Rasanya dadanya berdenyut nyeri setiap kali melihat wajah itu, wajah yang masih tetap sama selama satu bulan ini. Ia merindukan Sohyun, terutama suara lembut gadis itu.

"Hai, aku datang lagi. Kau pasti merasa aneh, karena tadi aku baru saja pergi dari sini bersama Hara. Entahlah, aku tidak pernah bosan untuk melihatmu setiap hari dalam 24 jam." Ujar Taehyung tersenyum sembari meraih tangan Sohyun dan menggenggamnya. "Aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Jadi kumohon, jangan membuat penantianku sia-sia. Bangunlah, aku ingin sekali memelukmu erat." Lanjutnya.

Bagi Taehyung, bertemu dengan Sohyun dan hanya melihatnya tertidur seperti ini sama sekali tidak bisa mengobati rasa rindunya. Karena setiap hari rasa rindunya semakin membesar, membuatnya tersiksa. Lelah menunggu? Tidak, ia sama sekali tidak lelah. Hanya saja ia ingin Sohyun cepat bangun, karena ia sudah sangat merindukan gadis itu. Kalau boleh jujur, memang menunggu itu sesuatu yang sulit. Tapi karena Taehyung memiliki cinta yang teramat besar pada Sohyun, ia rela menunggu.

"Aku mencintaimu, selalu. Dan rasa cinta ini semakin besar setiap harinya," ujar Taehyung mengecup lama punggung tangan Sohyun, tanpa seijinnya tetesan air matanya terjatuh di pipinya.

Dan tanpa sepengetahuan Taehyung, air mata juga tampak menetes dari mata Sohyun yang masih setia terpejam.

"Sohyun...kumohon...bukalah matamu, apa kau tidak mau melihatku lagi? Kau tidak mau melihat Hara lagi? Kau tidak mau melihat Miss Song lagi? Kau tidak mau melihat Eunji lagi? Kau...kau...kau tidak ingin melihat aku bahagia?" Ujar Taehyung dengan air mata yang kian deras mengalir di kedua pipinya, sekarang ia tidak peduli lagi jika ada yang mengatainya cengeng. "Aku menjadi pria lemah setiap kali melihatmu di sini dengan keadaan yang sama setiap harinya, banyak yang menyemangatiku dan menguatkanku. Tapi...tapi sebenarnya aku tidak sekuat itu...aku...aku hanya manusia biasa, Sohyun. Jadi tolong jangan uji aku sejauh ini...kumohoooonnn...," lanjutnya seraya menempelkan punggung tangan Sohyun pada pipinya yang basah.

Handsome DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang