03

2.6K 359 43
                                    

Tekan bintang️ dulu sebelum membaca 😘

.
.
.

Pagi-pagi sekitar jam 6-an, setelah keluar dari kamar mandi, Sohyun langsung mengubek-ubek seisi kamarnya dengan wajah panik. Sebenarnya yang ia cari hanya satu, gantungan tas selempangnya.

Cklek.

"Sohyun---astaga, ada apa ini?" Ujar Yoojung yang menyembulkan kepalanya di pintu kamar terkejut melihat kamar Sohyun sudah mirip seperti kapal pecah.

Sohyun menghela napasnya, "Gantungan tas selempangku hilang."

"Dan kau mengacaukan kamarmu hanya untuk mencarinya?" Tanya Yoojung tak percaya dengan tingkah laku sepupunya yang kelewat berlebihan itu. Ingat, hanya gantungan tasnya yang hilang.

Sohyun mengangguk sebagai jawabannya.

"Kim Sohyun, itu hanya gantungan, kan? Kenapa kau harus seheboh ini?" Ujar Yoojung berkacak pinggang.

Sohyun menghempaskan pantatnya ke tepi kasur, wajahnya terlihat lesu tak seceria biasanya. Ia hanya kehilangan gantungan tas selempangnya, tapi sudah seperti di tinggal mati oleh keluarganya saja.

"Itu bukan hanya gantungan, tapi juga hadiah dari seseorang." Balasnya.

Yoojung tertegun, ia tahu siapa 'seseorang' yang Sohyun maksud itu.

"Ahh...mianhae," ujar Yoojung tampak menyesali perkataannya barusan, "Carinya nanti lagi, sekarang kita sarapan dulu." Lanjutnya.

"Kau duluan saja, nanti aku menyusul." Kata Sohyun.

Yoojung hanya mengangguk lalu menutup pintu kamar Sohyun.

Tring!

Sohyun yang sedang membereskan kasurnya terhenti, gadis itu meraih ponselnya di atas nakas. Dahinya mengkerut, ada pesan dari nomor tak di kenal.

Unknow : Kau pasti mencari gantunganmu ya?

Sohyun terkejut, bagaimana orang misterius ini bisa tahu? Apa dia cenayang? Atau...mata-mata?! Oh ayolah...yang terakhir tidak masuk akal karena Sohyun bukan siapa-siapa, jadi tidak mungkin di mata-matai.

Sohyun : Maaf, Anda siapa ya? Dan bagaimana Anda bisa tahu?

Tanpa Sohyun ketahui, seseorang di seberang telepon tengah tersenyum membaca isi pesan dari Sohyun.

Unknow : Kita baru saja bertemu kemarin dan kau sudah melupakannya?

Kemarin? Sohyun berusaha mengingat siapa saja yang ia temui kemarin, dan dari semuanya ia hanya ingat satu orang.

"Sukjin,"

Sohyun : Kau Sukjin yang kemarin malam mentraktirku makan dengan Jina kan?

Percayalah, bahwa seseorang di seberang sana tengah tertawa. Sukjin? Yang benar saja, kapan dirinya mengganti nama?

Unknow : Kau mengingatnya ternyata, tapi namaku bukan Sukjin, just call my name Seokjin.

Handsome DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang