@rinasetianingrum__writer
NOTE: tulisan ini dilindungi hak cipta (c)
Kekey histeris memberitahukan Edys, bahwa group cheerleaders mereka masuk final. Lomba yang diadakan antar sekolah itu juga masih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan.
Janet dan Saskia yang baru datang melonjak girang.
Sarah menelan ludahnya sendiri. Dulu, dirinyalah yang membuat koreografi untuk Edys dan Kekey, tatkala mereka bertiga mengikuti audisi, tetapi dia sendiri tidak lolos hanya karena berkulit sawo matang dan dianggap tidak cocok memakai kostum tersebut.
Kekey juga sebenarnya tidak diterima, tetapi akhirnya dia dimasukan sebagai team cadangan karena selalu berbaik-baik dengan kakak kelas yang menyeleksi.
Ya, sikap seperti Kekey itulah yang diharapkan oleh mereka yang bermental feodal; sikap merendah, minder, iri, kagum atau ... menjilat. Jika tidak, maka pasti dianggap sombong dan lancang.
Jaka dan Jaka yang mendengar kabar itu, mengelu-elukan Edys bakal menjadi primadona dari semua team yang masuk final.
"Juri pasti langsung kesengsem kalau liat lo, Dys. Kita pasti juara, deh!" ujar Anji.
"Lo tau gak, salah satu jurinya siapa?" tanya Kekey.
"Emang siapa?" tanya Janet
"Nam Jin Seo!!!" pekik Kekey, "Dia kan sekolah di situuuu!"
"Jin Seo yang bintang sinetron itu?" tanya Saskia
"Menurut lo?!" tanya Edys
"Hah? Dia ... dia jurinya??!" Janet ikut histeris.
"Omaigot Jin Seoooo ... dia kan mirip banget Nam Joo Hyuuuk ...." ujar Kekey.
Mendengar Kekey menyebut nama actor Korea itu, semua langsung menoleh ke sampul buku yang digenggam Sarah.
Janet mengingatkan agar Sarah tidak memakai atribut bergambar Nam Joo Hyuk, jika nanti terpilih menjadi team pendukung sekolah mereka.
"Biar gak malu-maluin. Di sana anaknya keren-keren semua! International school gitu, loh."
"Tawadhu, Say. Kalo seneng sama cowok tuh, yang sepadan." ujar Saskia.
"Jangan minta foto juga, Sar. Nanti disangka sekolah kita kampungan lagi." tambah Janet terkekeh.
"Yaaah, tapi gue kan mau foto sama Jin Seo!" ujar Kekey
"Ya, kalo yang anggota cheerleaders sih gak apa-apa. Wajarlah foto sama Juri." ujar Saskia.
-----
Jelang final, hampir setiap hari mereka latihan di sekolah, termasuk weekend. Sarah kebagian tugas mengkoordinir team supporter dan juga anak-anak yang latihan.
Tatkala sedang berkumpul di lapangan, tiba-tiba Kekey terpekik melihat sebuah mobil Tesla baru memasuki pelataran parkir. Mobil itu parkir, persis di sebelah mobil Moby.
Perhatian gank Edys langsung beralih.
Tampak Moby menghampiri mobil Tesla tersebut dan mengambil beberapa bungkusan besar dari bagasinya. Rupanya dia menyuruh supir mengantar snack untuk anak-anak latihan.
Moby memanggil Pak Tisno untuk membantu membagikan bungkusan tersebut. Sebelum meninggalkan mobil, tampak dia berbicara dengan seseorang yang duduk di jok belakang.
Anak-anak bertanya siapa yang bicara dengan Moby barusan.
"Kakak gue. Dia mau ke airport, jadi sekalian ngedrop ini."
YOU ARE READING
Comfort In Silence
RomansaKisah tentang Sarah (17th) yang tidak ingin terpengaruh jaman, tetapi malah terjebak dalam kondisi tersebut dan menyebabkan cinta dan cita-cita luhurnya hancur.