11-Tak Akan Pergi

75 10 12
                                    

Bagaimana pembukaan kali ini? 🌝🧚🏿‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana pembukaan kali ini? 🌝🧚🏿‍♀️

Selamat datang selamat tertawa dan emosi.

HAPPY READING 🤩😻

***

11-Tak Akan Pergi

Jam menunjukkan pukul 12.00 tepat, Mega melihat jadwal sekolahnya dan harusnya, jam 12.00 siang sudah pulang sekolah. Karena hari ini Jumat, maka pulang lebih awal.

Ponsel di genggaman Mega tak kunjung menampilkan notifikasi pesan dari Alpha. Mega menunggunya, cewek itu menunggu jawaban Alpha atas pesannya beberapa jam lalu.

Jari jemari Mega kembali bergerak, menari di atas ponsel, merangkai kata.

"Ini kemana ya orangnya, ilang apa diambil setan," gumam Mega.

"Ah sudahlah kawan, menunggu itu sama sekali tidak enak," ujar Mega melepas ponselnya dan merebahkan diri.

Mencuri perhatian pada ponselnya yang berdering, Mega melirik tak niat. Cewek itu bangun dan bertekad tidak akan menyentuh ponselnya hingga pukul 14.00. Rencananya ia mau sibuk supaya lupa dengan pesannya yang belum dibalas. Ya setidaknya mendingan belum dibalas daripada sudah dibaca tapi tak dibalas.

"Meeeeggaaaaa!"

"Siapa tuh?" tanya Mega membuka gorden coklat kamarnya yang langsung berhadapan dengan teras pekarangan rumahnya.

"Hai!" Zero tersenyum lebar dengan melambaikan tangannya. Rupanya ia melihat Mega.

Buru-buru Mega keluar kamar dan membuka pintu rumahnya. Memakai sandal lalu membuka pagar.

"Ngapain lo?" tanya Mega.

"Gosok kaki ikan."

"Eh Meg mau kemana?" tanya Zero melihat Mega berjalan menjauh, cowok itu belum sadar langkah Mega tertatih.

"Mau sungkem dulu sama ikan yang punya kaki," balas Mega.

"Salam ye buat ikannya, salam dari gue!" Zero melambaikan tangannya pada Mega dan menutup pagar seolah ia tuan rumah dan Mega tamunya.

"Oh iya, nanti saya sampaikan. Permisi," balas Mega jengkel.

"Udah deh cepetan lo mau ngapain ke sini," ujar Mega kepanasan di luar.

"Eh ada tamu. Masuk dulu, Mbak. Anggep aja rumah sendiri," balas Zero.

"Dasar lo semut Jamaica!" kesal Mega. Cewek itu beranjak membuka kasar pagar rumahnya.

Zero memperhatikan saja membuat Mega jadi geram.

"Itu kakinya kenapa?" Zero baru sadar ibu jari kaki kanan Mega diperban.

ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang