14-Lagi Lagi Soal 13

51 7 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SELAMAT DATANG PARA PEMBACA ALPHA!!🤤🥳

OWKEY TANPA BERLAMA-LAMA MARI MULAI MENIKMATI PART INI!!

SILAKAN READING 🤩🧚🏿‍♀️🖤🤍❤️🪐🛸☄️🌌🚀💺🤏🏿

14-Lagi Lagi Soal 13

Selembar kertas HVS dengan coretan penuh angka benar-benar memuakkan Narabitha. Cewek itu baru saja menyelesaikan ulangan matematikanya. Meskipun mendapat gelar juara 2 paralel di sekolahnya, Narabitha juga benci matematika, fisika, dan pembukuan. Alasannya 1, ribet.

"Manja banget sih minta diitungin!" geram Narabitha.

"Aku ngitungin berat kamu, jarak kamu, skala kamu, besaran kamu, ITU AKU DAPET APA?! YANG ADA RUGI!" Narabitha marah pada buku matematikanya yang baru bisa dibuka usai ulangan.

"Aku salah banyak tau ga?!"

"Satu, dua, tiga. IH SALAH TIGA!" teriak Narabitha geram setelah mengecek rumus yang tertera di buku dan membandingkannya dengan rumus yang ia pakai mengerjakan soal matematika tadi.

"Ya elah tiga doang. Sok banget sih, gue yang tiga bener aja nyantuy," cibir teman sekelas Narabitha.

"Salah tiga dari 10 soal berpeluang nilai 70!" balas Narabitha.

"Heh codot, itu 10 soal beranak. Lu tau beranak?" ujar teman sekelasnya sembari mengunyah permen karet.

"Nomor satu! Ada anak pertama, si A ga ada akhlak. Anak kedua, si B ga ada otak. Anak ketiga, si C kakaknya D, nah si sialan satu ini yang terakhir," ujar teman sekelasnya, Damanian. Tapi teman-temannya memanggil Damanian dengan Ian.

Narabitha mengabaikan, ia memilih diam dan memperhatikan kertas bekas coretannya tadi.

Narabitha mengabaikan, ia memilih diam dan memperhatikan kertas bekas coretannya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang