25-Belum Usai

58 9 1
                                    

Lagu My Everything ini lg jd mood bgt apalagi di cerita ALPHA ini, guys. Enjoy 🙏🏿❤️.

25-Belum Usai

"Ha-halo?" Mega tergagap merutuki kebodohannya yang mengikuti kata hati untuk menelepon Alpha.

Kejadian beberapa jam lalu di mana Mega mendapati Alpha yang menanyakan dirinya pada kedua teman cowok itu Hito dan Yero, membuat Mega agak berani melakukan hal gila ini.

"Ya?"

"Lo masih di RS?" tanya Mega sambil memainkan jarinya.

"Ya."

Kenapa Alpha jadi seperti ini lagi?

"Udah makan?" Mega benar-benar kesal dengan mulutnya yang tiba-tiba bertanya seperti itu. Habis mau gimana, sekarang sudah jam 3 siang.

"Kenapa nanya-nanya?"

"Gapapa, sih. Gue masih ngerasa gak enak aja karena kemaren."

"Harusnya lo benci sama gue, Meg."

"Benci? Kenapa?"

Tut.

Sambungan telepon diputus oleh Alpha. Masih dengan raut kaget, Mega menjauhkan ponselnya.

"Kenapa gue harus benci dia? Benci sih harusnya iya karena...,"

"Tapi ini kan beda cerita, kenapa gue harus benci sama Alpha karena kemaren?" Mega bermonolog.

***

"Alpha," panggil Anthony dari ranjang rumah sakitnya.

"Iya Pi."

"Mami gimana kabarnya?" tanya Anthony.

"Kemaren kamu ketemu kan sama Mami? Jadi?" sambung Anthony.

Alpha mengangguk, "Mami bilang Mami gapapa."

"Kenapa Mami yang bilang?" tanya Anthony merasa aneh dengan jawaban yang diberikan Alpha.

"Kenapa gak Papi yang tanya sendiri? Supaya Papi lebih percaya."

Anthony tersenyum kecil, "Papi selalu nanya kabar Mami lewat telepon."

"Tapi kebetulan kamu kemarin ketemu sama Mami, boleh dong Papi tanya sama kamu? Buat lebih jelasnya," tambah pria itu.

"Buat lebih jelasnya, ya?" ulang Alpha.

"Iya, Al. Gimana Mami sekarang, pasti tetep cantik, atau mungkin makin cantik. Mami mana bisa jelek, ngorok aja cantik," ujar Anthony mengingat memori lamanya dengan Tari.

"Mungkin wajahnya makin dewasa, atau lipatan di sudut matanya nambah karena suka tersenyum, atau mungkin kantung matanya masih ada karena suka nonton drama Korea malem-malem, mana yang sedih lagi," lanjut Anthony.

"Mami ada di sini, Pi."

"Papi tau."

"Di lantai yang sama, di kamar yang berdekatan, sama Papi. Iya kan?" Alpha terkejut. Bagaimana Anthony bisa tau padahal dia belum memberi tau sama sekali?

"Kemarin Papi denger suara tangis, malem-malem. Sebut-sebut nama Papi lagi, terus yang meyakinkan Papi kalo itu Mami kamu... suara itu sebut nama kamu, Alpha."

"Kamu gak tau karena tidur," sambung Anthony.

"Papi kan juga tidur," sahut Alpha masih bingung.

"Alpha... Papi kenal sama Mami udah dari kapan? Papi hapal suara tangis Mami kamu. Mulai dari tangis putus asa, sedih, bahagia, kecewa, emosi, semuanya Papi hapal."

ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang