Seorang laki2 tengah menuliskan sebuah catatan random dalam buku catatannya.
"Sedih? senyum, check",
Sedih = senyum✔
"Bahagia? senyum, check",
Bahagia = senyum✔
"Ngambek? senyum, check",
Ngambek = senyum✔
"Jealous? Senyum ada kecut2nya dikit, check",
Jealous = senyum✔
Begitulah dia menuliskan nya dan mengucapkan nya.
"Tuh cewek apa2 senyum mulu", pikirnya. "Ga paham gue", lanjutnya. Ia menarik nafas lalu menghembuskan nya perlahan.
"Afreen? Mami boleh masuk?", tanya seorang wanita parubaya sembari mengetuk pintu kamar laki2 itu. Ya, dia adalah Afreen.
Afreen bangkit dari duduknya dan membuka kan pintu. "Kenapa mi?", tanya Afreen dengan pintu setengah terbuka.
"Mami mau masuk, masa ga dibolehin masuk sih", gerutu mami Afreen.
Afreen membuka kan pintu lebih lebar dan mempersilahkan mami nya untuk masuk.
"Ini mami bawain dessert kesukaan kamu, di habisin ya", ucap wanita itu sembari menyerahkan kotak dessert rasa cokelat yang ia bawa. Afreen menerima nya lalu menyendoknya. Afreen memang bukanlah anak yang banyak bicara, ia cenderung sedikit mengucapkan kata2.
Mami Afreen melihat sekeliling, ia mencari apakah ada barang berserakan namun nihil. Kamar ini selalu bersih, ia senang anaknya bukan lah anak yang pemalas. Namun tiba2 saja matanya tertuju pada sebuah buku catatan yang terbuka, ia menghampirinya.
Afreen tak menyadarinya, ia masih fokus dengan dessert cokelatnya. Mami Afreen tidak paham dengan apa yang di tuliskan anak satu2nya itu. Tidak menyerah, ia membalikan ke halaman berikutnya. Ia terkejut, ada 2 foto seorang gadis.
Foto yang pertama adalah gadis yang kira2 masih kelas Sd, ia tengah menari bagaikan peri kecil.
Lalu foto yang kedua adalah gadis berusia remaja yang menari dengan lenturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Clarity
Teen FictionAera, gadis pendiam yang sejak kecil sudah tau arti dari kehilangan. Tidak ia sangka bahwa takdirnya ternyata sudah ditentukan saat kembali bertemu dengan teman di masa kecilnya yang sama sekali tidak ia ingat. Menjalin persahabatan. Terikat percint...