Nesa pergi ke salah satu studio tari yang Sakura beritahu.
Ya, dia memohon kepada Sakura untuk memberitahu tempat dimana Lino dan yang lainnya sering berkumpul. Beruntung Sakura sedang dalam mood yang baik jadi ia memberikan alamat sebuah studio tari yang letaknya tak jauh dari kampus mereka.
"Selamat datang, kak! Anda sudah memesan ruangan?" tanya salah satu pegawai begitu Nesa sampai di sana.
"Ah, saya disuruh kak Vernon datang kesini...."
"Oh, temannya Vernon? Dia dan temannya memesan di tempat biasa, lantai 3."
Setelah berterima kasih pada pegawai tersebut, Nesa segera menaiki tangga sampai ke lantai 3. Ia segera membuka pintu dan mendapati Vernon sedang duduk santai bersama teman-temannya.
"Loh? Nesa?" Vernon langsung berdiri dan menghampiri Nesa begitu melihat gadis itu.
"Kok lu bisa tahu tempat—"
"Kak Lino gak ada disini, kak?" sela Nesa cepat.
"Gak ada. Gua udah bilang ke Lia kan kalau Lino 2 hari udah gamasuk, gaada kabar. Dia gak ngasih tau lu?"
"Kakak bener-bener gatau dia dimana?" Nesa memasang wajah sedihnya.
"Em...gatau gua. Serius deh..." Vernon jadi tidak enak, "Pokoknya setelah gua kasih tau kalau Hari ilang, dia juga ngikut ilang."
Nesa mengerutkan keningnya. Sementara Vernon langsung menutup mulutnya cepat karena ia harusnya tidak bilang hal itu pada Nesa.
"Kak Hari hilang?"
"I-iya...setelah dia nyelakain lu, Lino suruh gua nyari tu orang nyampe ketemu. Dia ilang, gua gabisa nemuin dia dimana. Kayaknya di markasnya sih."
"Kak Lino nyuruh kakak buat mata-matain kak Hari?"
Vernon diam. Ia salah bicara lagi.
"Eh btw lu kenal juga sama Hari?" Vernon berusaha mengganti topik.
"Kak, jawab pertanyaan Nesa." Kata Nesa tegas.
"Hahh...Lino udah nyuruh gua buat ngerahasiain ini dari lo..."
Nesa semakin bingung mendengar perkataan Vernon.
"Dia nyuruh gua buat mata-matain Hari. Eh pas banget ternyata Hari hampir nyelakain lo. Gua gatau ini kebetulan doang apa gimana. Lino gak cerita lebih lanjut."
Nesa terdiam sejenak, "Yaudah kak. Makasih ya, maaf Nesa ganggu." Kata Nesa sambil berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIAPA?
FanfictionMereka tidak saling mengenal satu sama lain. Nesa kira Lino hanya bercanda saat mengumumkan pada semua orang kalau mereka berpacaran. Lino kira ia tidak perlu bertindak lebih jauh lagi. Ia akui dirinya gila karena berpacaran dengan Nesa, gadis tak i...