9.5 - Flashback Lino

8 1 0
                                    

Flashback

Lino kini sedang bermain game di Hpnya. Tiba-tiba sebuah notifikasi pesan muncul.

Kak Lino, gua Lia, temennya Nesa

Lino tidak menggubrisnya dan terus melanjutkan permainannya.

Hari ini gua ga ngampus, nitip N...

Soalnya kemaren ada yang ngechat....

Lino langsung mengklik notif itu dan menampilkan layar roomchatnya.

Lia

Kak Lino, gua Lia, temennya Nesa

Hari ini gua ga ngampus, nitip Nesa yak. Lu kan pacarnya haha

Soalnya kemaren ada yang ngechat Nesa. Lu gausah tau dia siapa yang jelas dia orang jahat. Jagain Nesa supaya gak ketemu sama tu orang yak.

Kalo Nesa kenapa napa pokoknya gua minta kalian putus. Awas lu!

Lino

Oke, makasih udah ngasih tau gue

Lino bergegas mencari Nesa. Ia akhirnya menemukannya sedang duduk di pinggir lapangan belakang. Ia pergi secepat kilat untuk membeli sekotak susu stroberi lalu menghampiri Nesa.

Lino memancing Nesa terlebih dahulu soal Lia yang tidak masuk supaya ia bisa menawarkan untuk mengantarnya pulang. Tapi, Nesa malah menolak.

"Enggak, kak. Nesa mau beli buat Nesa sendiri jadi bisa Nesa coret-coret sepuasnya, hehe." Nesa tersenyum.

Lino tahu senyuman itu terlihat seperti dipalsukan. Sejenak ia merasa kecewa karena berpikir  Nesa belum mempercayainya, makanya Nesa tidak jujur. Memang sih mereka belum ada status apa-apa, tapi setidaknya Lino ingin kejujuran. Ia tidak suka dibohongi.

"Ohh yaudah, gua hargain privasi lu kalau lu emang gamau diganggu," Lino berdiri, "Gua duluan ya, bentar lagi kelas di mulai. Kelas lu juga kan?"

"Oh? Ooh iya iya."

Lino kemudian mengangguk kecil lalu pergi darisana.

'Duh kenapa juga gua ngerasa kesel gini.'

.

Lino tidak kehabisan akal, setelah ia bertemu dengan Nesa hingga mereka sama-sama sudah menyelesaikan kelas masing-masing, Lino terus memperhatikan Nesa dari jauh.

Ia kini bisa melihat Nesa sedang asik mengetikan sesuatu pada layar Hpnya. Lino pun bergegas berjalan menuju Nesa, sengaja menabraknya pelan.

Bruk!

Hp Nesa pun terjatuh. Lino buru-buru mengambilnya dan membaca sesuatu yang ada di tampilan layar itu dan Lino merasa menyesal telah mengetahui orang yang Lia maksud itu.

Hari, orang yang paling Lino benci, berencana menemui Nesa.

"Aduh, maaf maaf—Kak Lino?!"

Lino menatap Hp Nesa kemudian beralih ke Nesa lalu kembali menatap Hpnya sekali lagi sebelum akhirnya menatap Nesa dengan tatapan tajamnya.

"Nih..." Lino menyodorkan Hp itu. "Jangan pulang larut..."

Itu kata-kata terakhir yang Lino ucapkan sebelum akhirnya dia melenggang pergi.

'Sh*t! Gua gak bakal ngebiarin rencana busuk lo sama Nesa berhasil, Hari si4lan!'

.

Dari Nesa bertemu Hari di gerbang sampai mereka ke kafe, Lino selalu memperhatikan mereka. Lino menahan emosinya dari tadi melihat cara Hari berinteraksi dengan Nesa dan bagaimana ketidaknyamanan Nesa dengan Hari.

Hingga tiba saatnya ia melihat Hari yang menahan paksa Nesa untuk tetap tinggal, Lino sudah tidak tahan lagi.

Ia harus melindungi Nesa dari lelaki brengsek itu.

Flashback End

SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang