Eric, Jaemin, dan Soobin berjalan didepan bersama beberapa murid lainnya untuk memasukan nama kelompok mereka ke dalam permainan, setidaknya mereka tidak akan dibunuh sekarang seperti beberapa orang yang tadi sempat menolak, mereka dibunuh di tempat oleh orang-orang berbajuh hitam yang tidak tau dari mana asalnya.
Soobin maju, mengetik nama-nama teman sekelompoknya di layar mini tidak jauh dari kursi para guru, para guru pun juga diwajibkan ikut tampa ada yang terkecuali, ada yang berkelompok ada juga yang sendiri karna merasa merepotkan jika harus beranggota, contohnya salah satu guru mereka yang rambutnya di sanggul rapi kebelakang, awalnya mereka tidak yakin guru ramah dan ceria itu memutuskan tidak akan berkelompok.
Eric dan Jaemin memilih melihat sekitar saat Soobin masih mengurus masalah anggota kelompok, tidak sengaja saat Jaemin melihat kebelakang ada satu orang gadis yang menatap kearahnya lekat dan itu membuat Jaemin tidak nyaman, disaat Jaemin ingin menghampiri gadis itu suara Soobin menghentikannya dan mengalihkan fokusnya kepada pria tinggi berambut hitam itu.
"Kenapa bin?" tanya Eric.
"Kita harus memberi nama kelompok"
"Red Tie saja" jawab Jaemin yakin, dan dibalas kerutan dahi oleh Eric dan Soobin.
"Berkelas namun juga mematikan" jawab Jaemin saat mengetahui kebingungan dari temannya yang di akhiri seringai iblis di akhir kalimatnya.
Diberi seringai seperti itu membuat Eric maupun Soobin sedikit merinding, Soobin langsung membalikan badannya menulis nama kelompok mereka seperti saran Jaemin tadi.
Red Tie, berkelas namun juga mematikan.
🎀🎀🎀
Mereka sekarang sedang berada kamar Jaemin, Eric, Sunwoo, dan Bomin, karna kamar itu yang paling dekat dengan pintu masuk asrama, mereka langsung diperbolehkan keluar setelah nama kelompok mereka terdaftar dan sempat di protes oleh Heachan saat mengetahui apa nama kelompok mereka.
"Hei, kenapa nama kelompok kita jelek sekali" seru Haechan saat nama kelompok dan nama anggotanya terlihat jelas di layar proyektor.
"Kau tidak menyukainya?" tanya Jaemin merasa tersinggung karna perkataan Haechan, Haechan yang paham jika nama kelompok itu diberikan oleh Jaemin hanya memamerkan gigi putihnya sebagai balasan.
"Apa arti dibalik nama kelompok itu?" tanya Junkyu.
Jaemin kembali memamerkan senyum iblisnya sebelum menjawab pertanyaan dari Junkyu.
"Berkelas namun juga mematikan" dan seringai itu dibalas seringai puas oleh semua anggota.
Soobin memijit pelan pelipisnya, masih tidak menyangka mereka akan menghadapi perang hidup dan mati beberapa jam lagi, permainan ini menentukan kehidupan mereka kedepannya.
"Tidak usah dipikirikan lagi Bin, ini sudah terlanjur terjadi" ucap Sanha, dan merangkul Soobin pelan.
"Iya, tapi kita perlu rencana untuk bertahan hidup sekarang" sambung Jisung.
"Kita harus tau potensi kita masing-masing untuk bisa menyusun rencana yang baik" balas Bomin santai seperti biasa.
"Aku bisa menjadi Hecker" balas Haechan mantap, menimbulkan senyum kesenangan diwajah Han Jisung.
"Berarti aku dan Heachan bisa menjadi Hecker di grup ini, aku juga ahli menyusup" sambung Jisung semangat dan dibalas seringai puas dari teman-temannya.
"Setauhku Jeno, Hyunjin, Sunwoo, Soobin, dan Bomin, kalian pintar bertarung bukan?!" tutur Eric, dan dibalas anggukan dari mereka berlima.
"Aku bisa menjadi Sniper bersama Sanha dan juga Eric" seru Jihoon, karna dirinya, Eric dan Sanha mengikuti ektrakulikuler menembak di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing || 00Line [On Hold]
Mystery / Thriller"The More Deaths, The More Violent The Game"