6

297 49 18
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 09:30 Am, yang berarti permainan aneh ini sudah mulai berlangsung 30 menit lebih, tapi kelompok Dasi merah tidak ada satupun yang keluar dari dalam rumah.

"Aku tidak ingin hanya berdiam diri disini" protes Sunwoo tidak terima, ini sudah kesekian kalinya ia mengulang kalimat yang sama.

"Ayolah Kim, ini juga demi kesalamatan kau sendiri" bujuk Eric.

Pria bermarga Sohn itu sampai bergelantungan seperti monyet di tangan Sunwoo untuk membujuk pria kelahiran April itu, tak lupa juga ia menampilkan beberapa aegyonya, tapi tidak di hiraukan sama sekali oleh pria bermarga Kim itu.

Setelah diskusi panjang tadi, Bomin, Eric, Soobin dan Renjun memutuskan untuk tidak membiarkan pria Kim itu keluar untuk bermain melihat dari pola permainan kemarin, rata-rata orang-orang yang berada di peringkat 10 besar kecuali Sunwoo mengincar orang dengan poin tinggi, berbeda dengan Sunwoo yang membunuh semua orang yang berada didalam jangkauan matanya.

Untung saja kalian tidak ditebas-author

Aku masih punya hati-Sunwoo

Hilih, taik babi haram-Author

-_- Sunwoo

"Ayolah Kim, untuk kali ini saja, jangan keras kepala okay?!" Junkyu juga berusaha membujuk Sunwoo dengan menampilkan wajah mengemaskan miliknya, saat ia ingin memajukan bibirnya agar lebih lucu lagi, tangan besar Sunwoo sudah mendorong wajahnya mundur.

"Apa salahnya berdiam diri disini?" tanya Hyunjin jengah, tangannya sudah gatal ingin menonjok orang, tapi drama di depannya ini belum selesai sampai sekarang.

"Betul, biasanya juga kau malas bergerak" julid Jihoon, ia sama dengan Hyunjin sudah jengah melihat drama ayo membujuk Sunwoo di depannya, Jeno pun tak jauh berbeda dengan mereka, malas melihat adegan yang sama berulang kali.

Berbeda dengan Haechan, Sanha, Yoshi, dan Jisung yang menikmati apa yang mereka lihat saat ini, sangat jarang sekali mereka bisa melihat teman-teman mereka bersusah payah membujuk pria bersurai merah itu, biasanya mereka hanya acuh dengan apa yang dilakukan pria itu selagi dalam batas wajar versi mereka, apalagi melihat pria Huang itu juga ikut dalam usaha membujuk Sunwoo, jangan lupakan ia juga ikut mengeluarkan Aegyonya, sungguh pemandangan yang langkah.

Tapi sejengah-jenganya Hyunjin, Jihoon, dan Jeno ada yang lebih jengah dari pada mereka, yaitu Jaemin dan Soobin yang melihat pemandangan itu dari dapur.

"Rasanya aku ingin membakar dia" geram Soobin, Jaemin mengangguk mengiyakan, ia juga merasakan hal yang sama dengan Soobin.

"Ayolah, apa salahnya aku keluar?!!Aku tidak cerobah seperti pria Lee itu" mata sipit Jeno memaksa melotot ke arah Sunwoo, tidak terima namanya ikut dibawa-bawa, apalagi tentang kejadian tadi malam disaat dirinya terluka di awal permainan, sangat memalukan dan melukai harga dirinya yang tinggi.

Sunwoo menyadari Jeno menatapnya tajam tapi tidak ia hiraukan, mulutnya kembali berbicara dan tangannya berusaha melepaskan Eric yang bergelantungan kepadanya "seharusnya Jeno yang kalian larang bermain bukan aku!!! Lihat tangannya saja masih belum sembuh"

"Walaupun tanganku belum sembuh ini masih bisa merontokan gigi gigimu" geram Jeno.

Jaemin yang sudah jengah melihat drama di depannya yang belum selesai-selesai juga memutuskan pergi dari sana, dari pada membujuk Sunwoo yang belum tentu ada hasilnya, lebih baik ia mencari cara lain untuk membuat pria bersurai merah itu tetap diam di dalam rumahnya.

"Hey kalian, jangan menonton saja, ayo bantu kami memujuk dia" Hyunjin, Jihoon, Jeno mengeleng serentak mendengar teriakan Eric, begitupun dengan Sanha, Jisung, Yoshi dan Haechan, sedangkan Soobin sudah menghilang dari dapur sebelum teriakan Eric terdengar, sepertinya ia menyusul Jaemin.

Killing || 00Line [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang