Keadaan ruangan 10×5 Meter persegi itu hening, 3 orang penghuninya sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tapi yang pasti mata mereka awas terhadap sesuatu.
"Kalian tau, aku punya berita yang bagus" pria yang memakai jas hitam memutar kursinya kepada si sumber suara, begitupun dengan orang yang sedang menatap ke luar jendela.
Pria yang bersuara tadi sedikit tersenyum setelah melihat atensi mereka berdua sudah ia dapatkan, ia memperbaiki duduknya, mencari posisi yang nyaman untuk berbicara dan menatap leluarsa keduanya.
"Apa yang kau punya?" tanya pria berjas coklat, kaki jenjangnya mendekat ke arah sofa yang diduduki si sumber suara.
"Berita yang bagus tentunya"
"Peluruku masih lengkap jika kau ingin tau"
"Kau tidak bisa di ajak bercanda" decak pria yang satu-satunya memakai kemeja di antara yang lain.
Pria yang memakai kemeja menghela nafas kecil saat ditatap mematikan oleh 2 orang di dekatnya, mereka berdua tidak ada bedanya, yang satu the point, yang satu tidak suka berbasa basi, sama saja.
"Sepertinya kita akan mengadakan reuni disini, kal-"
"Intinya saja Kim" pria yang di panggil Kim berdecak kesal, pria di depannya ini tidak bisa di ajak berbasa basi sedikit.
"Aku menemukan salah satu peliharaanmu yang hilang disini" pria berjas hitam dengan topeng separuh rubahnya tersenyum tipis.
"Ini benar-benar berita yang bagus" balasnya.
"Siapa?" Tanya pria berjas coklat.
"Owl" ujar pria Kim senang.
Pria bertopeng sedikit tersenyum lebar, asetnya yang berharga yang hilang 6 tahun lamanya akhirnya bisa ia temukan kembali, ia juga tak menyangka, peliharaan kecilnya itu bisa sembunyi begitu lama darinya, dasar burung hantu kecil.
Jika benar Owl ada disini itu benar-benar berita yang baik, ah tidak, berita dari pria bermarga Kim itu tidak pernah salah sama sekali, jadi permainan ini sepertinya akan semakin menarik. Lautan darah, gelimang mayat, tatapan keputusasahan, jeritan kesakitan, suara tawa yang penuh kebringasan, membayangkan saja sudah membuat darah pria bertopeng itu mendesir hebat, ia tak sabar ingin melihat semua itu menjadi kenyataan.
"Bagaimana bisa kau mengetahuinya?" tanya pria bermarga Jang.
"A good marksman may miss" bukannya membalas dengan baik, pria Kim malah membalasnya dengan pribahasa.
Ting
Pria bertopeng mengalihkan atensinya kepada benda persegi yang berbunyi di mejanya, ia memutar kursinya untuk melihat apa yang membuat benda kecil itu berbunyi.
Lengkungan tipis terlihat setelah pria bertopeng itu selesai melihatnya.
"Kau benar kim" ujarnya dengan suara berat miliknya dan kembali memutar kursinya kebelakang.
"Apa?"
"Aku terlalu senang berjumpa kembali dengan berlianku, sampai aku luput dari emasku"
🎀🎀🎀
Di salah satu sisi di atap gedung sekolah mata tajam Yoshi menatap tenang pertumpahan darah di bawa sana, jarak yang jauh sama sekali tidak menganggu penglihatannya untuk melihat semua adegan yang terjadi di bawah sana.
Ini sudah 45 menit dari perkelahian itu dimulai, tapi Yoshi belum mendapatkan aba-aba untuk menyerang dari Eric, sedangkan di sisi bangunan yang lain, Jisung dan Jihoon sudah mulai mengerjakan tugas yang di berikan Pria bermarga Sohn itu kepada mereka, begitupun dengan Junkyu, mereka tidak tau tugas seperti apa yang pria Sohn berikan kepada pria Kim mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing || 00Line [On Hold]
Mystery / Thriller"The More Deaths, The More Violent The Game"