2.Meet

370 216 96
                                    

Ellen ingin mati saja rasanya melihat 2 pria didepannya sedang menatapnya tajam. Mereka Kyano dan Alfarez. Fyi, Alfarez itu sepupu Ellen, sedangkan Kyano itu dapat dikatakan sahabat Ellen dari SMP karena dikenalkan oleh Alfarez. Back to topic..

"kenapa Lo ga nolak aja waktu itu?!" Kesal Kyano. Mereka marah hanya karena Ellen baru bercerita pada mereka tentang dia dan Axel, sedangkan kejadiannya sudah 1 Minggu yang lalu.

Ellen hanya mendengus kesal mendengar itu. "Lo amnesia atau gimana sih?! Kan gue udah bilang, gue udah nolak! Tapi dia ngancam gue Kyano BEGO!" Kesal Ellen.

"Huftt, gatal banget nih tangan gue mau nonjok tu orang! Berani kok sama sepupu gue, banyak elah cewek diluar sana!!" Ujar Alfarez berapi-api.

"Yaudahlah mau gimana lagi." ujar Ellen pasrah, sontak membuat Kyano terkejut.

"Woi nyett!! Pasrah amat Lo, suka ya Lo sama dia??" Sergah Kyano.

"Enggalah! Rasanya ya kalau aja membunuh engga berdosa, gue udah mau banget tuh nyate jantung sama hati dia, sekalian gue buat SOP tuh tulang kaki dia!" Kesal Ellen.

Kyano tertawa mendengar itu, "Punya jiwa psycho juga Lo ternyata!" Ucap Kyano.

"Sekarang Lo dengarin gue deh ya?!" Ujar Alfarez membuat 2 orang itu bungkam seketika.

"Dia sahabat gue dari kecil, Lo sepupu gue, gue engga bisa ngehajar dia doank cuma karena masalah ini, dia juga engga tau kalau Lo itu sepupu gue. Kalau Lo engga mau sakit hati, jangan baper amat sama dia. Tapi kalau dia macam-macam sama Lo bilang sama gue! Bilang sama Kyano! Biar kita bantai dia habis-habisan. Paham lo?" Ujar Alfarez panjang lebar.

"Serasa punya bodyguard gue." Gurau Ellen membuat kedua orang itu terkekeh pelan.

"Iya Lo pada tenang aja, gue bisa jaga diri kok!" Ujar Ellen pasti.

"Arezzzz." Ujar Ellen sambil bergelayut manja dilengan kanan Alfarez.

"Lo mau apa huh?" Tanya Alfarez sambil mengusap kepala sepupunya itu. Alfarez tau betul, kalo sudah seperti ini pasti ada maunya.

"Gue mau beli es krim." Ujar Ellen sambil nyengir. Bukannya engga ada duit, tapi entah kenapa Ellen sangat suka morotin Alfarez. Alfarez mengeluarkan uang 100.000 dari dompetnya.

"Cukup kan? Tapi gue sama Kyano ga bisa nemenin, kita ada tugas." Ujar Alfarez. Ellen hanya mengangguk senang lalu berlari keluar rumah.

                              💓💓💓

Ellen berlari-lari kecil menuju supermarket disimpang komplek rumah Alfarez. Saking semangatnya dia, dia sampai terjatuh terjerembab. Syukur sepi, kalo engga dah malu tuh si Ellen😂. Ia meringis lantaran lututnya berdarah.

Brummmm...
Suara mobil itu berhenti tepat didepan Ellen.

"lo ga papa??" Tanya Axel. Yap! Axel lah yang mengendarai mobil itu.

"Pedih lutut gue nih!"

"Ck. Lo sih gak hati-hati. Mau kemana emang?" Tanya Axel sambil mengulurkan tangannya, membantu Ellen berdiri.

"Gue mau ke supermarket beli es krim." Ujarnya pelan.

"Yaudah ayo gue anterin, sekalian ngobatin kaki Lo." ajak Axel. Ellen hanya mengangguk.

                           💓💓💓

|SuperMarket

"Cari es krim sana, gue mau nyari obat biru sama andiplas ke Apotik sebelah. Nih, uang beli es krim Lo." ujar Axel sambil memberi uang 20.000

Ellen menatap kesal Axel, "Sorry aja, gue gak butuh uang Lo, gue juga punya uang kali!" Ujar Ellen sambil memamerkan uang 100.000 ditangannya. Axel hanya mendengus lalu pergi begitu saja.

"Duduk sini Lo!" Tegas Axel membuat jantung Ellen ingin lepas rasanya, karena ia pikir Axel sudah pulang.

Axel langsung mengobati kaki Ellen dengan sangat Teliti.

"Lo baik juga ternyata, walau nyebelin." ujar Ellen santai dengan wajah tak berdosa.

"Engga mungkin gue biarin Lo kesakitan, gini-gini gue cowo ganteng yang masih punya hati. Makanya banyak cewek yang ngejar-ngejar gue." Unar Axel PD. Ellen benar-benar ingin mencakar wajah cowok itu rasanya.

"Gue masih mau hidup tenang, lagian gue juga engga mau hubungan Lo sama Alfarez dan Kyano hancur karena gue." Ujar Ellen sambil menatap manik mata Axel.

"Lo kenal Alfarez sama Kyano?" Tanya Axel penasaran.

"Alfarez itu sepupu gue, kyano sahabat gue dari SMP karena dia sering main kerumah gue bareng Alfarez" jelas Ellen.

"Lo tenang aja, engga akan ada yang bisa ganggu Lo selama Lo jadi milik gue. So, StayCalm Girl!" Tegas Axel.

"Gue antar pulang? Ntar sepupu Lo nyariin!" ujar Axel sambil terkekeh pelan.

                              💓💓💓

Kyano dan Alfarez sudah berdiri didepan rumah. Mereka sangat khawatir karena Ellen lama sekali, mereka menghembuskan nafas lega ketika melihat Ellen datang bersama Axel.

"Kok bisa sama Axel?" Tanya Alfarez sambil menatap lekat mata Ellen.

"Tadi jatuh Ellen tuh!" Adunya seperti anak kecil.

"Apa lo yang luka?? Parah gak? Kok bisa? Lo sih ga hati-hati!" Omel Alfarez.

"Aelah Rez, Lo kek emak-emak aja dah!" Ledek Axel.

"Enak aja!" Kesal Alfarez.

"Terus kenapa ada Lo??" Tanya Kyano sewot

"Tadi gue jalan-jalan, eh liat dia jatuh, yaudah gue tolongin. Sans aja tuh muka, gausah Sepet juga kali, muka Lo emang dasarnya udah jelek jadi makin jelek!" Ledek Axel membuat Kyano meninju bahu cowok itu.

"Yaudah pulang sana!" Usir Alfarez.

"Wahh, Lo ngusir gue?! Ga terima adek bwang diginiin!" Ujar Axel lebay.

"Dih najis. Gue engga ngusir, tapi gue mau ngantar Ellen pulang." Jawab Alfarez.

"Yaudah deh gue pulang, Babay sayangg!" Pamit Axel sambil mengedipkan matanya sebelah kearah Ellen.

"Najis gue liat gaya Lo sok ganteng!" Tandas Ellen membuat mereka tertawa kecuali Axel.

"Yaudah gue pulang,bay." Pamit Axel lalu pergi begitu saja. Kyano, Alfarez, dan Ellen hanya menatap kepergiannya dengan muka datar.
                         

Sekian Dan Terima Kasih🤗
Mohon Saran dan Kritikannya
Maaf Typo bertebaran
Jangan lupa Vote and Follow okey👌

AXELLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang