Happy Reading
Tok Tok Tok
"Duh, gimana nih??? Bokap dia galak gak ya??" Oceh Axel, menutupi gugupnya.
Ceklek
"Kamu temannya Ellen?" Tanya wanita paruh baya yang diyakini Axel adalah Atika, Mommy-nya Ellen.
"I-iya Tante." Jawab Axel gugup. Atika tersenyum, menarik tangan Axel untuk masuk.
'andai aja gue bisa kayak gitu sama papa.' Batin Axel ketika melihat Ellen sedang bercengkrama dengan Alex, Daddy-nya Ellen.
"Duduk." Titah Alex ketika melihat Axel. Axel duduk tepat dihadapan Ellen.
"Santai aja, saya gak makan orang kok!" Gurau Alex membuat Axel sedikit rilex.
"Ax pikir om galak." ujar Axel membuat Alex terkekeh pelan.
"Nama kamu siapa?"
"Axel om."
"Nama kita mirip, Alex dan Axel!" Gurau Alex membuat ketiga orang lainnya tertawa.
"Axel mau izin bawa Ellen keluar om, boleh? " Izin Axel hati-hati.
"Bukannya saya gak ngizinin, tapi cuaca mendung. Jadi kalian dirumah aja ya, saya mau ke kamar dulu sama istri saya. Bentar lagi kita main catur, kita lihat siapa yang kalah!" Tantang Alex membuat nyali Axel ciut.
'Gue kan gak pandai main catur bor!' batin Axel.
"Bisa main gak?"
"Bisa lah om, ya kali gak bisa!" Jawab Axel yakin.
"Yasudah saya ke kamar dulu,"
"Jangan aneh-aneh om, dah tua!" Ledek Axel membuat Alex mendelik kesal.
"Dasar bocah!" Kesal Alex, baru beberapa langkah, Alex memanggil Axel.
"Iya om?"
"Panggil Daddy aja!" Ujar Alex tulus.
"Dad-daddy?" Tanya Axel gugup, Alex mengangguk lalu pergi.
"Gila, bokap Lo ga segalak yang gue bayangin!" Ujar Axel.
"Bokap mau banget punya anak cowok,"
"Btw, emang hari ini Lo ngajak gue jalan mau ngapain?" Tanya Ellen.
"Niatnya mau ngenal Lo lebih dalam, ya kali gue gak tau apa-apa tentang cewe gue, kan aneh!"
Ellen tertawa pelan, "Weekend deh gimana?" Tawar Ellen membuat Axel mengangguk semangat.
"El, ajar gue main catur Donk!", Ellen cengo seketika.
"Lo serius gak pandai main?"
"Iya, gengsi mau bilang gitu sama Daddy, ntar ga dikasih restu lagi." Jawab Axel santai.
"Dih, emang Lo siap pakai restu-restu segala??!" Tanya Ellen galak.
"Sekarang sih bukan siapa-siapa, jaga-jaga aja mana tau gue betulan jatuh hati sama Lo, gue dah benaran dapat restu kan?" Oceh Axel sambil nyengir, membuat pipi Ellen memerah.
'Duh kok gue ngerasa pipi gue panas gini yak? Ya kali gue baper sama dia, batu sehari, apalagi 2 bulan njirt.' Batin Ellen.
"Dih, berat amat bahasa Lo, yaudah gue ajarin!" Ujar Ellen lalu mulai mengajari Axel. Axel memperhatikan Ellen mengajarinya dengan fokus, bahkan pelajaran sekolah aja dia jarang fokus.
"Gimana? Paham gak?", Axel mengangguk antusias.
"Ekhemm, gimana? Udah siap kalah?" Tanya Alex tiba-tiba datang.
"Dih, PD banget sih Dad. Daddy tu pasti yang kalah!" Cibir Axel gak mau kalah.
"Yaudah buktiin cepatt!!" Ujar Tika gak sabaran.
Lomba berlangsung dengan sengit karena strategi Axel dan Alex sama-sama kuat, sesekali mereka tertawa karena guyonan Alex.
"YES DADDY KALAHH!!" Teriak Axel ketika permainan berakhir.
"HOREEE!!" Teriak Ellen lalu bertos ria dengan Axel.
"Apa-apaan itu tos-tos? Kamu gak dukung Daddy?" Kesal Alex.
"Ya Ellen senang Donk, murid Ellen menang!" Ujar Ellen bangga.
"Wah bocah! Diajarin nih ceritanya?" Selidik Alex, Axel hanya nyengir.
"Gak bisa dibiarin ini Dad!" Ujar Tika mengompori.
"Bisa Donk Mom! Calon menantu Sultan mah bebas!" Ujar Axel bangga.
"Cilin mininti siltin mih bibis MBAH MU!" Kesal Ellen.
"Wkwkwk ditolak!" Cibir Alex.
"Sekarang sih ditolak, tapi Axel jamin kok, gak akan ada penolakan untuk besok-besok!" Ujar Axel yakin.
Tika mengacungi 2 jempol nya, "Maju terus pantang mundur!! Mommy restuin kok!" Ujar Tika.
"Wah asyik dapat restu dari calon mertua!" Ujar Axel lalu tiba-tiba memeluk Tika, membuat Tika terkejut.
'Anak ini kenapa?' batin Tika.
'Axel aneh banget!' batin Ellen."Heh! Apa-apaan itu peluk-peluk!" Kesal Alex, Axel melepaskan pelukannya.
"Mommy sendiri masa gak boleh peluk!" Kesal Axel.
"Yayaya terserah kamu aja, peluk mommy kapanpun kamu mau sayang!" Ujar Tika sambil mengusap kepala Axel.
"Ekhemm, Ellen jealous ini!" Gurau Ellen membuat semua tertawa.
"Yaudah Dad, Axel pamit dulu dah mau hujan nih. Axel bawa motor gak bawa mobil. Besok-besok Axel kesini lagi kok, Daddy Jangan rindu okey?" Ledek Axel.
"Najis Ax!" Ujar Ellen dan Alex bersamaan membuat Axel tertawa.
"Yaudah sana pulang! Ntar Lo kehujanan!" Timpal Ellen. Axel mengangguk lalu beranjak pergi.
"Mommy ngerasa aneh waktu dia meluk mommy. Mata dia ngingatin mommy sama seseorang."
HOLLAAA
AKHIRNYA UP JUGA
MAAFKAN AKU YANG LAMA UP
BANYAK TUGAS SOALNYA😭
JANGAN LUPA VOTE AND COMEN OKEY!Follow IG author = a_raaa12
See You Next part
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLEN
Teen Fiction(DONT FORGET FOLLOW, AND DONT BE SIDER!) Baca langsung aja ya:) authornya gak bisa buat blurb yang tepat soalnya:) Ini kisah tentang Ellen Allira dan Axelio Nathaniel Anggala Happy Reading Jangan Lupa Vote and Komen IG author: a_raaa12 ✓Start: 7 Se...