13. Bully?

30 2 0
                                    

Pagi ini, Ellen berangkat ke sekolah bersama Alfarez lantaran Alfarez tidur di rumahnya semalam. Saat mereka sampai di sekolah, sekolah sudah tampak ramai.

"Arez,"

"Apa Len?" Tanya Alfarez, masih fokus pada hp di genggamannya.

"Axel kok bisa Putus sama si Keyjira?"

"Axel belum ada cerita apa-apa sama Lo?" Heran Alfarez. Ellen menggeleng samar.

"Nanti juga dia bakal cerita langsung ke lo, itu privasi dia, gue gada hak apa-apa untuk bilang itu ke lo," ucap Alfarez.

"WOI ALFAREZ! ELLEN!" Teriak dua orang gadis yang berdiri tak jauh di belakang mereka, Clara dan Relin.

"Berdua aja nih?" Tanya Ellen, melihat-lihat sekitar mencari seseorang.

"Nyari siapa lu? Ax?" Ujar Relin, lalu tersenyum menggoda.

Ellen hanya mendengus kesal mendengar godaan tersebut.

"Ax sakit Len," ucap Clara membuat Alfarez dan Ellen terkejut.

"Serius Lo Bambang!" Ujar Alfarez lalu menoyor kepala Clara, membuat gadis itu melotot kesal.

"Gak percayaan amat Lo pada jadi orang! Alergi dia tuh kumat!" Kesal Clara.

"Napa Lo diam-diam Bae?" Tanya Alfarez melihat Ellen yang hanya diam saja.

"Aelah Rez, kek gak tau sepupu Lo tu aja. Paling juga di otak dia lagi nyusun rencana mau jenguk doi," ujar Aluna yang baru datang, membuat Ellen memelotinya. Mereka tergelak, lalu berjalan menuju kelas.

"Apaan sih si Ax, pakai sakit segala, buat otak gua mikir nih! Otak hayu jangan mikirin si Ax!"

.....

"Mau kemana Len?" Tanya Kyano saat melihat Ellen hendak keluar kelas.

"Kamar mandi bentar No, kenapa? Mau ikut lo?" Ujar Ellen membuat Kyano melemparnya dengan pena. Ellen berlari sambil tertawa keras dan  keluar dari kelas.

Ellen memasuki kamar mandi, ia bertemu dengan Keyjira. Ia tidak sendiri, ia bersama dua bad girl sekolah, ada Tita dan Tika. Mereka menatap Ellen dengan senyum remeh, Ellen hanya menatap mereka sekilas, hendak memasuki bilik kamar mandi. Namun, ditahan oleh mereka.

Kedua tangannya tiba-tiba dicekal oleh Tita dan Tika, sementara Keyjira tersenyum miring. Ellen ingin memberontak, namun tenaga mereka berdua lebih kuat.

"Lemah Lo! Mainnya keroyokan!" Sinis Ellen.

"Well, gue yang lemah atau Lo?! Lo gak bisa apa-apa kalau gak dilindungi Genk Lo itu," balas Keyjira.

"Bacot Lo!"

"Kayaknya pawang Lo lagi gak sekolah ya? Tadi gue denger dia sakit, main-main sikit sama Lo, gak apa-apa kan?" Ujar Keyjira lalu menarik rambut Ellen keras, membuat ia meringis.

"Berengsek Lo! Lepas gak?!" Ujar Ellen, berusaha melawan, namun tangannya tetap tidak bisa lepas.

Keyjira tertawa keras, "rambut Lo bagus bangett, gimana kalau gue buat lebih bagus?" Ucap Keyjira lalu mengeluarkan gunting dari saku nya, sementara Tita dan Tika hanya menikmati tontonan ini.

"Sedikit aja Lo sentuh rambut gue pakai gunting itu, gue pastikan lo gak bisa hidup tenang sialan!" Teriak Ellen. Diam-diam dia mengutuk arsitek sekolah ini yang membangun kamar mandi jauh dari kawasan kelas, jadi tidak ada yang bisa mendengar teriakannya.

"Gue gak takut!" Ucap Keyjira lalu mulai menggunting rambut Ellen semaunya. Tidak sampai disitu, ia juga menggunting rok Ellen sampai sependek mungkin. Ellen diam, Keyjira sudah membuat batas kesabarannya habis, lihat saja nanti.

"Nangis Donk! Gak enak banget ngebully Lo, masa gak nangis?!" Ucap Tita membuat Ellen mendengus kesal.

"Udah puas ngebully nya, segini aja?" Tanya Ellen saat melihat Keyjira sudah berhenti bermain dengan guntingnya.

"Ini belum seberapa, tapi kalau Lo mau jauhin Axel untuk gue, gue gak bakal gangguin Lo lagi kok," ujar Keyjira lalu tersenyum miring.

"Gue sih mau-mau aja jauhin dia, tapi dia gak bisa jauhin gue! Gimana tuh?!" Ucap Ellen membuat telinga Keyjira panas rasanya.

"Lepasin dia!" Perintah Keyjira.

"Tapi nanti dia melawan gimana, Key?" Tanya Tita.

"Biarin aja, itu hak dia." Ucap Keyjira membuat Ellen kebingungan, rencana apa lagi yang disusun Keyjira setelah ini.

Tita dan Tika melepaskan Ellen. Ellen tidak menangis, ia hanya menyayangkan rambut panjangnya.

"Lo dah jelek, sadar diri kalau mau dekat sama Ax," ucap Keyjira lalu berbalik, hendak keluar kamar mandi bersama Tita dan Tika. Namun, Ellen dengan cepat menarik lengan tangan Keyjira lalu menamparnya dengan keras. Kejadian itu berlangsung dengan sangat cepat, Ellen langsung berlari menuju kelasnya tanpa memperdulikan tatapan orang-orang.

.....

Ellen membuka pintu kelas dengan kasar membuat seisi kelas menatapnya. Dan beruntungnya, sedang jamkos.

Aluna langsung berdiri melihat penampilan Ellen yang mengenaskan itu.

"Len? Ini Lo kan?" Tanya Aluna mewakili mereka semua.

"Menyedihkan Right?" Ucapnya lalu meminta jeket Kyano untuk menutupi roknya yang digunting tadi, memalukan, entah sekacau apa penampilannya saat ini.

"Siapa yang buat Lo kayak gini?" Tanya Lucio datar, diangguki Clara dan yang lainnya.

"Keyjira." Jawab Ellen jujur, tak berniat untuk berbohong.

"Si cupu mana bisa ngebully, Len." Sanggah Clara. Ellen tersenyum miris.

"Lo semua terlalu menilai dari sampul seseorang," ucap Ellen lalu mengambil tas nya hendak pulang. Namun tas nya dicampakkan Aluna begitu saja.

"Apa-apan anjir?!" Kesal Ellen.

"Lo yang apa-apaan?! Habis di-bully, Lo diam aja gitu?! Guna otak pintar Lo apa?! Guna kedua tangan Lo apa? Kenapa gak ngelawan bangsat?!" Ucap Aluna, ia marah melihat kondisi Ellen. Ellen emang tampak baik-baik saja, tapi Aluna tahu betul, sesampainya dirumah nanti, Ellen pasti akan menangis keras.

"Gimana bisa gue ngelawan kalau kedua tangan gue dicekal?"

"Siapa yang bantuin dia?" Tanya Kyano dengan ekspresi datarnya.

"Tita dan Tika," ucap Ellen membuat mereka terkejut. Bad girl sekolah tersebut, ternyata ikut andil.

"Lo gak bisa pulang kerumah dalam keadaan kalah," ucap Alfarez lalu mengusap rambut sepupunya yang sudah tidak berbentuk itu.

"Gue gak apa-apa, gue udah nyiapin pembalasannya kok. Tenang aja, tadi juga gue sempat nampar dia. Gue pulang duluan, jangan ada yang mempermasalahkan ini lagi!" Ucap Ellen, lalu mengambil tasnya dan keluar dari kelas.

"Kita diam gitu?!" Kesal Lucio.

"Gue marah sumpah liat dia digituin, tapi gue percaya sama dia. Pembalasan dia bisa lebih menyakitkan dari apa yg mereka lakukan ke Ellen tadi," ucap Alfarez, yang diangguki oleh Aluna dan Kyano.

Hai semuanya,
Apa kabar?
Maaf ya aku jarang up
Karena emang sibuk banget:(
Jaga kesehatan ya kalian
Jangan lupa Vote and Comen!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AXELLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang