CHAPTER 11

26 6 4
                                    

Suara alarm yang berisik di pagi hari membuat tidur Syasya terusik tetapi bukannya bangun,Syasya semakin menarik selimut nya ke atas.

Tak lama kemudian ada yang menggedor gedor pintu kamar dengan keras dan itu berhasil buat Syasya bangun

"Syasya bangun woii!"teriak Adit yang sudah tak dingin lagi.

"Berisik"teriak Syasya.

"Ya allah cepetan Syaaa nanti gue di marahin mama sama papa lo kalau belum bangun juga"ujar Adit cemas.

Yaps orangtua Syasya beserta kak Yoza tercinta sudah pulang 2 hari yang lalu dan Adit pun sudah sembuh kembali.

"Ya elah Dit gue kan masih ngantukkk 5 menit lagi deh yah janji gue mah"ucap Syasya dari dalam kamar.

"gakkk..gak ada cerita mau 5 menit 10 menit se abad pun gak ada cerita"jawab Adit.

"Iish nyebelin banget sih lo"

"Biarin mandi atau gue dobrak pintu lo"

Tak ada sahutan...

"Okeh satu...... Dua...... Ti-"

Ceklek..

"iyah-iyah nih gue mandi lo tunggu di bawah aja 10 menit lagi gue turun"ujar Syasya.

"5 menit lo telat gue tinggal"ucap Adit kemudian berlalu meninggalkan Syasya dengan wajah bantal nya.

Tetapi....

"BTW LO BANGUN TIDUR MAKIN JELEK"Setelahnya Adit berlari meninggalkan Syasya.

"Bangsat lo"maki Syasya.

-------------

"pagiii ma pagi pa pagi kakak"ucap Syasya dengan cengiran lebar nya.

"pagi sayang"mama dan papa.

"pagi"jawab kk Yoza datar.

"pagi SHBT"ujar Syasya kepada Adit.

"apaan SHBT"sewot Adit.

"SAHABAT OGEB"teriak Syasya.

"gak usah teriak-teriak juga kali"kesal Adit.

"sudah-sudah nanti telat loh ke sekolah nya"ujar mama Dita dengan lembut.

"ya udah tan Adit udah siap kalau gitu Adit pamit dulu yah"ujar Adit sambil menyalami tangan mama dan papa Syasya.

"Aku juga udah mah... pah pamit dulu"ujar kak yoza.

"lah kok aku di tinggalin sih ADIT TUNGGUINNN"teriak Syasya sambil mengejar Adit.

Pagi cerah,menampakan langit yang bersahabat dengan suasana upacara yang berjalan dengan lancar,setelah upacara selesai kini semua murid merah putih mulai berhamburan memasuki kelas nya masing-masing.

Dengan berjalan malas Syasya menuju bangku nya dan duduk di samping Adit yang sedari tadi hanya sibuk mengerjakan 2 lembar soal matematika,Syasya tahu betul mengapa Adit belajar segiat ini,dikarenakan dirinya akan mengikuti lomba olimpiade matematika untuk mewakili sekolah nya.

"ya elah Dit masih pagi ini lo udah bahas angka aja"ujar Bonbon.

"yang pinter mah bebas lah mau ngapain emang nya lo bobrok"ujar Lisa memojokkan Bonbon.

"apa bedanya sama lo lalisa man uban"ejek Syasya.

"yah beda lah gue kan gini2 menyimpan sejuta kepintaran kalau lo dan lo cuman otak kosong"balas Lisa menohok.

"wah-wah lamak bana muncuang upiak mangecek yoo indak sadar diri"ucap Bonbon dengan logat minang nya. (wah-wah enak banget mulut lo ngomong gak sadar diri bener)

"udah-udah kan gue yang belajar kok kalian yang ribut"Adit menengahi.

"dah lah pusing gue ngomong sama kalian"ujar Lisa kemudian berjalan ke arah tempat duduk nya di susul Bonbon bersamaan dengan itu bu red selaku guru musik masuk kelas.

Selamat pagi semua....!"Sapa bu red ramah.


"Pagi bu......"jawab seisi kelas kompak.

"Baiklah kita absen terlebih dahulu"ucap bu red sambil membuka buku absen.

Brakkkk......

"Hoo...hooo...hoo....maaf bu saya telat"ucap alvigo anugrah sepentolan kelas yang bisanya bikin ribut seisi kelas.

"Aduhhh...hufffff..sesak nafas gue lari"ucap braja andika masih sepemikiran dengan si vigo.

"eh ada ibu cantik hai buk apa kabar tidak berjumpa"basa basi maskulin pria yang berdarah belanda dan indonesia itu.

"kenapa kalian bertiga terlambat!!"tanya bu red tegas.

Semua pandangan penghuni kelas teralih ke pada mereka bertiga si pentolan kelas atau biasa di panggil dengan JOJONAT (Jomblo-Jomblo Terlaknat).

"Maafin saya buk tadi saya bantuin kelinci saya lahiran buk"ucap vigo dengan tampang polosnya.

"lah sejak kapan lo ada kelinci bukannya lo cuman ada ikan cupang yah"tanya braja serius.

"iyah itu ikan cupang kan gue kasih nama kelinci"jawab vigo dengan santai.

"mereka gak usah di dengerin buk soal nya ngaur semua"sahut maskulin.

"saya tanya kenapa kalian telat,,,?"ujar bu red dengan tegas.

Namun siapa menduga tiga laki-laki tersebut justru memberikan cengiran manis kepada guru di depan mereka.

"hujan badai buk"jawab braja.

"alesan!!!"sinis bu red.

"ya iyah lah buk alesan,,masa iyah saya jawab sengaja telat"balas maskulin sinis.

"Baik alasan kalian saya terima silahkan keluar dan jangan masuk sampai jam pelajaran saya berakhir"ucap bu red.

"ALHAMDULILLAH.....!"ujar ketiga laki2 tersebut.

"eits....tapi hadap bendera sambil hormat dan keliling lapangan 15 kali putaran!!!"perintah bu red.








ADISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang