PROLOG

119 61 70
                                    

Di pagi hari yang sangat cerah ini, aku harus menunggu seseorang yang akan datang menjemputku untuk pergi dari rumah peninggalan kedua orang tua ku ini.

Namanya om Sigit, kakak dari almarhumah bunda. Kedatangan Om Sigit ke rumahku, adalah untuk mengajakku Ikut ke rumahnya yang ada di Bandung.

"Ubay gimana kamu sudah siapin barang-barang kamu?" Saat keluar dari mobil, om Sigit melontarkan pertanyaan tersebut.

Aku pun menjawab, "Alhamdulillah sudah siap semua Om!"

Namaku Ubay, lengkapnya Ubay Fadhilah. Anak tunggal dari pasangan almarhum Ayah Edi dan almarhumah bunda Amira. Sejak kedua orang tua ku wafat, aku harus hidup sendiri, maka dari itu om Sigit mengajak aku ke Bandung, untuk tinggal dengannya dan juga keluarganya, selain itu om Sigit juga akan membiayai kuliahku di sana.

"Ubay, coba kamu hubungi Aksa atau Surya, bilang sama mereka, Om akan segera pulang. Om mau ke kamar mandi dulu!" jelas om Sigit.

"Iya Om." Dengan menghela nafas secara perlahan, aku pandang rumah yang penuh dengan kenangan antara aku dan keluarga kecilku.

Aku ambil handphone, dan segera menghubungi Bang Surya dan Aksa, mereka adalah anak dari om Sigit dan tante Silvi.

Aksa POV

Di taman cinta yang sangat indah ini, kali ini aku dan teman-temanku siap membuat konten terbaru untuk channel youtube kami.

"Rul, sekarang kita buat konten apa nih?" tanyaku.

"Ari kamu gimana sih Aksa? tadi, kan kita udah setuju kalo sekarang kita bakalan membuat konten prank! Kamu mah pacaran mulu atuh da!" gerutu Syahrul.

Namaku Aksa Darma, semua orang biasa memanggil aku dengan sebutan Aksa, aku seorang youtuber. Selain untuk profesi, menjadi youtuber juga sebagai hobi yang mengisi masa luang ku dan teman-teman.

"Yang, gimana rencana ke mall nya?" tanya Diana pacarku.

"Iya Beib, tapi nanti ya! kasihan nih teman-temanku...." Kalimat belum aku selesaikan, karena aku terganggu dengan nada dering handphone yang bertanda ada yang sedang menghubungiku.

"Siapa Yang?" tanya Dania

"Ini Ubay, sepupu aku bentar ya aku angkat dulu... Halo assalamualaikum ada apa Bay?... Hah, pulang? ya udah oke iya siap waalaikum salam. Yang, kayaknya kita gak bisa jalan sekarang, soalnya ayah nyuruh aku pulang. Gaes aku pulang duluan, ada urusan penting!" Dengan cepat aku pergi meninggalkan semua teman-temanku di Taman Cinta.

Surya POV

Suara knalpot motor ibaratkan musik di dalam telingaku, Sedangkan bengkel ini, ibarat rumah keduaku, dimana di sini aku dan teman-temanku, bekerja mencari uang untuk kebutuhan kami sendiri, sebagian dari pada kami adalah seorang mahasiswa, termasuk aku.

"Eh iya kalian tau gak kalo tadi malam ada tawuran?" tanyaku yang ingin menghidupkan suasana di saat waktu istirahat kami.

Hilmi pun angkat suara untuk bertanya. "Dimana Sur?"

"Ya di jalan atuh Hil, masa di rumah kamu! Ada-ada aja kamu mah!" tegur Jidan salah satu temanku yang suka becanda.

Namaku Surya, terkadang teman-temanku memanggilku dengan sebutan Uya.

Raihan teriak dari dalam bengkel. "Uya, Hp kamu bunyi tuh!"

Aku ambil handphone dari dalam tas slempangku, saat aku lihat ternyata itu adalah panggilan dari Ubay sepupuku. Ternyata Ubay di perintahkan ayah, agar aku segera pulang.

"Semuanya, aku pulang dulu ya, biasa keluarga!" jelasku kepada semua teman-teman.

Aku segera pulang, dengan mengendarai kuda besiku, dan semakin lama, aku naikkan kecepatannya agar aku lebih cepat sampai rumah.

Sesampainya di rumah, aku lihat ibu sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur.

"Assalamualaikum, Ibu lagi ngapain?" aku langsung menghampiri ibu di dapur.

"Waalaikum salam, Ibu lagi nyiapin makanan untuk nyambut kedatangan Ubay." jawab ibu.

Aku ambil tahu dari atas piring yang baru selesai ibu masak, "Uh panas! Panas."

"Kamu ini udah tau baru di angkat, main comot aja!" tegur ibu.

Terdengar suara mobil, yang baru saja parkir di depan rumah. Aku dan ibu kira itu ayah dan Ubay, dan saat kami melihat ke depan, ternyata itu suara mobil pribadi Aksa.

"Assalamualaikum, Ibu, Bang Surya widih aku di sambut nih!" cetus Aksa.

"Waalaikum salam, hadeuh muka udah kayak bawah panci aja pengennya di sambut, gak pantes!" cetusku.

Ibuku langsung membela Aksa. "Jangan begitu, Aksa, kan adik kamu. Udah lebih baik kita kembali masuk ke dalam rumah!"

Saat kami akan masuk terdengar suara klakson mobil yang terus berbunyi.

"Nah, yang di tunggu akhirnya datang juga!" ujar ibu.

"Assalamualaikum!" ucap Ubay dan Ayah.

Ubay menghampiri kami untuk bersalaman, "Tante, Bang Surya, Aksa!"

"Ubay, kamu apa kabar?" tanya ibu.

"Alhamdulillah baik Tante!" jawab Ubay.

Ibu langsung mengajak kami untuk masuk ke dalam.

Aksa menawarkan diri untuk membawakan barang Ubay. "Sini aku bantu kamu bawa barangnya!"

"Gak apa-apa Sa, aku bisa sendiri kok." jawab Ubay.

"Kamu ini Ubay, barang sebanyak ini kamu bilang bisa bawa sendiri?! udah biar aku sama Aksa bantu kamu!" ucapku.

Akhirnya Ubay mau menerima tawaran kami. Sekarang kami memiliki anggota keluarga baru bahkan ayah pernah bilang bahwa Ubay akan kuliah di kampus yang sama dengan aku dan Aksa.

BERSAMBUNG...

Ayo BANTU VOTE, KOMENTARNYA JUGA, JANGAN LUPA FOLLOW AKUNNYA JUGA.👶🏽

Salam cinta ❤❤❤

ISTIQLAL [istiqomah sampai halal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang