berjuang

40 30 8
                                    

Aksa POV

Awali hari dengan bismillah, jangan lupa senyuman dengan ikhlas, karena senyuman adalah ibadah yang paling mudah.

Pagi ini, aku meminjam motor milik bang Surya, alasannya aku ingin terlihat sederhana, mungkin suatu saat nanti akan ada yang menerimaku apa adanya.

Motor ini ku bawa dengan pelan, selain ingin menikmati pemandangan secara langsung, hal ini juga aku lakukan agar tak ada yang mengenaliku sama sekali.

Namun di sela perjalananku dari arah belakang, ada mobil yang semakin lama mobil itu semakin mendekati aku, dan tiba-tiba dari dalam mobil seseorang melempariku dengan botol.

"Woy! Buang sampah pada tempatnya dong!" teriakku.

Keluarlah seseorang dari dalam kaca mobil, " maaf Mas! Liat tempat sampah enggak? Kalau melihat tolong di buang ya jangan buang sampah semabarangan."

Ternyata dia Dania sengaja melakukan itu, Dania ingin memperlihatkan pacarnya yang baru, yang lebih kayak dari pada aku.

"Kamu yang buang sampah sembarangan, ya seharusnya kamu lah, yang membuang sampahnya!" jawabku.

"Loh, bukannya kamu itu pembersih jalan ya?!" dengusnya.

Aku terus menguatkan hatiku untuk terus bersabar, dan segera membuang sampah yang tadi Dania buang tepat di kepalaku.

Sedangkan dari arah belakang, Jordi, Rafli, dan Syahrul ternyata mengikutiku tanpa aku ketahui sama sekali.

"Aksa!" panggil mereka.

"Kalian kok ada di sini? Kalian tadi liat?" tanyaku.

"Iya, kamu yang sabar ya! Mungkin ini ujian! Kan kali ini kamu bawa motor, gimana kalo pulang nanti kita vlog sambil bawa motor!" cetus Syahrul.

"Boleh tuh, ya udah sekarang kita harus cepat ke kampus nih, biar kita bisa berunding!" sambung Rafli.

Kami bertiga segera menyalakan motor kami masing-masing. Tanpa kami sadari Jordi masih berada di belakang dan sedang memainkan ponselnya.

"Jordi, kamu lagi ngapain? Jangan main HP mulu atuh!" seru Rafli.

"Iya, bentar lagi selesai," jawab Jordi yang segera menyusul kami.

"Tadi kamu lagi ngapain?" tanyaku.

"Tunggu aja, bentar lagi Dania gak akan berani memaki kamu lagi! Sekarang kalo kamu mau bawa motor, helm, masker. Gak boleh jauh!" jawab Jordi.

"Kamu bicara apa sih? Kita gak ngerti deh!" ujar Rafli.

"Udah tunggu aja pulang kuliah nanti!" jawab Jordi.

Dari pada kami semua semakin pusing dengan apa yang di lakukan Jordi, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di kampus, banyak orang yang heran dengan kedatanganku yang hanya mengendarai motor.

"Mulut mu tutup jangan sampai lalat masuk!" cetus Syahrul kepada salah satu mahasiswi.

"Mending kamu nyari tempat yang empuk, kali aja kamu mau pingsan!" ucap Rafli kepada mahasiswi lainnya.

ISTIQLAL [istiqomah sampai halal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang