We Are DestinyåSURENE

Dua garis biru

KEDIAMAN JOOHYUN
09.00 KST

Joohyun dan Yuna baru selesai masak dan sedang menghidangkan makanan yang mereka buat.

"Kenapa aku merasa mual ketika mencium makanan menyengat seperti ini"-batin joohyun

"Joohyun kau kenapa?Apa kau sakit?"

"Tidak, aku juga tidak tau mencium bau masakan membuat ku merasa mual"

"Apa kau ingin aku antar ke rumah sakit?"

"Tidak, istirahat sebentar juga akan pulih kembali"

"Baiklah kau istirahat saja dulu"

Joohyun pun kembali memasuki kamarnya untuk beristirahat, di perjalanan menuju kamar joohyun terus memikirkan sesuatu

"Kenapa akhir-akhir ini aku merasa mual? atau jangan-jangan aku, tidak ini tidak mungkin, aku harus secepatnya memastikan ini"

>>>>>>>>

KEDIAMAN KELUARGA KIM
18.00 KST

Usai selesai menyelesaikan pekerjaan kantornya Junmyeon langsung menuju kediaman keluarga Kim.

Sesampai di sana ia langsung memasuki rumah orang tuanya yang begitu mewah dan besar, junmyeon pun di sambut hangat oleh nyonya dan tuan Kim.

"Junmyeon Kenapa akhir-akhir ini kau jarang sekali mengunjungi kami"-ucap nyonya Kim menghampiri putranya

"Aku banyak pekerjaan kantor eomma"

"Kenapa kau selalu memikirkan pekerjaan mu, kau ini sudah mapan seharusnya kau cari istri dan berikan eomma cucu"

"Eomma kau tenang saja masalah anak aku sudah membuatnya"

"Apa maksud ucapan mu? Apa kau sudah menikah diam-diam tanpa sepengetahuan eomma dan appa"

"Tidak eomma, aku akan bicarakan ini di dalam"

Mereka pun berjalan menuju ruang tamu.

"Apa yang ingin kau bicarakan"-ucap tuan Kim

"Aku sudah tidur dengan seorang wanita yang tidak aku kenal"-ucap junmyeon membuat nyonya dan tuan Kim terkejut

"Apa?! kenapa bisa seperti itu?"

"Itu semua di lakukan atas ketidaksengajaan, aku bertemu dengan wanita itu di hotel dan wanita itu di jebak oleh seseorang"

"Lalu dimana wanita itu sekarang"

"Aku tidak tau di mana wanita itu sekarang, aku juga sedang mencarinya"

"Junmyeon kau harus bertanggung jawab kepada wanita itu, apa kau tega membiarkan wanita itu membesarkan anakmu sendiri dan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah"

"Eomma sudah ku katakan aku juga sedang mencarinya eomma"

"Saat kau sudah menemukannya, kau harus segera menikahinya"

"Tidak, aku hanya akan mengambil darah daging ku saja"

"Junmyeon apa kau tidak punya pikiran mengambilkan seorang anak dari ibu kandung nya"

"Eomma memangnya kenapa, aku ini juga ayahnya aku berhak atas anak itu"

"Pokonya eomma tidak mau seperti itu, segera temukan wanita itu dan eomma akan menggelar pesta pernikahan kalian"

"Tapi eomma"-ucap junmyeon seketika di potong oleh nyonya kim

"Tidak ada alasan apapun"-ucap nyonya Kim Langsung meninggalkan junmyeon dan tuan Kim