karena kemarin nabrak pohon, sekarang gue dirawat di rumah sakit. tulang tangan kanan gue patah karena ketindihan motor pas jatuh. sakitnya luar biasa tapi malunya lebih luar biasa lagi.
malu gue kemarin dilihatin ni-ki, teh sowon, sama warga. gula titipan mama juga pecah kececer di jalanan. bahkan, pohon yang gue tabrak sampe ngelupas kulit batangnya. rasanya anjinggg banget.
"gimana, udah baikan? lagian lo goblok banget sih. pohon diem aja ngapain lo tabrak, " ni-ki datang jenguk gue ke rumah sakit. dari sekolah langsung kesini soalnya dia masih pake seragam.
gue memandang ni-ki malas. "bacot sia. btw lo gak bawa buah atau apaan gitu? " tanya gue. ya masa jenguk orang sakit kaga bawa tentengan sih.
ni-ki ngeluarin plastik betamart dari dalam tasnya. "nih gue bawain snack sama larutan cap badak. baik banget kan gue gak kaya lo."
gue terima snack dari ni-ki terus gue unboxing isinya. "ikhlas nggak? ntar lo ngomel-ngomel. "
"sebenarnya sih gak ikhlas tapi gak papa lah itung-itung sedekah."
gue ancang-ancang mau nabok ni-ki. tapi gue inget kalo tangan gue diperban, yah gak jadi. gue berusaha buat buka bungkus snack yang tadi dibawa ni-ki. tapi susah karena tangan gue diperban.
"ck, lama lo ah. sini gue bukain, " ni-ki mengambil paksa snack dari tangan gue. gue biarin aja lagian kapan lagi bisa ngebabuin ni-ki. "buruan mangap. "
"eh gak u—"
"mangap gak lo?" ni-ki mengarahkan keripik kentang ke mulut gue. gue rada gugup karena jarak muka gue dan ni-ki lumayan dekat. ganteng juga si ni-ki, eh.
"aduh romantis banget deh. anak muda jaman sekarang uwu banget ya. mama jadi iri, " mama masuk ke ruang rawat gue. tadi mama sempat pulang mau ambil baju ganti buat gue.
gue dan ni-ki mengalihkan tatapan ke arah mama yang lagi senyum-senyum. ni-ki salim ke mama dengan senyum agak kikuk. malu kali ya digodain mama.
"mama mah gitu suka godain orang aja, " kata gue sembari menyamankan posisi duduk gue. mama memberikan peace sebagai tanda damai.
tok tok
nugueopso.g
ada suster yang masuk ke ruang rawat gue dengan membawa makanan. kayanya ini jatah makan siang gue. gak enak sumpah rasanya hambar.
"permisi, bu. ini makan siang untuk pasien bella," ucap suster sambil menaruh makanan di atas meja. "saya pamit, mari. "
mama ambil makanan tadi terus mau disuapin ke gue. "biar ni-ki aja, tan yang suapin kak bella. tante istirahat aja," kata ni-ki mengambil alih nampan makanan dari tangan mama. mama senyum-senyum jahil ke arah gue. emak siapa sih ini.
"makasih ya, ni-ki. kamu tuh mantu idaman tante banget."
"MAMA!!! " gue memberengut kesal ke mama. mama pamit buat ke kantin rumah sakit. katanya mau beli camilan. dan sekarang gue berdua lagi sama ni-ki.
"aaaaaaa, ayo makan, " ni-ki mengarahkan sendok berisi makanan ke arah gue. gue sontak menggelengkan kepala. "jangan bandel deh. makan buruan biar cepet sehat."
gue tetap menggelengkan kepala. "rasanya gak enak, ki. hambar kaya kisah percintaan gue. "
"gue tabok lu ye, makan nggak. ntar kalo lo udah sembuh gue traktir seblak, " ni-ki kembali mengarahkan sendok ke mulut gue. hmm lumayan juga bisa ditraktir.
"sama ayam geprek terus boba terus apalagi ya? " gue berpikir buat milih makanan yang gue pengen.
"iya, cepetan aaaa, " gue menerima suapan dari ni-ki dan suasana hening. cuma suara sendok bertabrakan dengan piring yang terdengar.
krisna putra vrindavan. g
ni-ki natap mata gue dalam. gue kok deg-degan gini ya. "kak bella, " panggil ni-ki dengan deep voice-nya.
"y-ya? "
"jangan sakit, nanti gue sedih."
bye gue mau pingsan dulu.
🌈🌈🌈
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
adkel ; ni-ki ✔
Fanfiction"masih adkel kok kurang ajar, idih" (ft. ni-ki from enhypen) start : 29 Agustus 2O2O finish: 17 November 2O2O