8

18 3 0
                                    

"Bin, kamu muka aku masih keliatan banget lecet ga?" tanya Chaeyoung sambil bercermin.

"Bin?" kata Chaeyoung menatap wajah Changbin.

Changbin seperti tidak mendengar perkataannya, karna ia tersenyum sembari menatap handphone.

Dengan kesal, Chaeyoung langsung mengambil paksa handphone milik Changbin.

"Eh?!"

"Kamu denger aku ga sih?" tanya Chaeyoung dengan mengangkat handphone itu ke atas.

"Iya denger, siniin hp nya." ucap Changbin.

"Ya kalo denger kenapa ga jawab?" tanya Chaeyoung.

"Iya kan bentar dulu, siniin!" Changbin mulai tegas.

"Ga, kamu sibuk sama hp terus." kata Chaeyoung.

Changbin menghela napasnya dan berusaha mengambil handphonenya.

"Aduh bin." Chaeyoung menjauhkan tangannya dari Changbin.

Changbin yg lelah karna Chaeyoung seperti ini pun mulai serius.

"Siniin sebelum aku marah." kata Changbin menatap Chaeyoung serius dengan tangan meminta.

"Gitu banget sih kamu, biasanya juga gapapa aku ambil." celetuk Chaeyoung.

"Bukan apa-apa, ngerti privasi ga kamu?!" kata Changbin.

Chaeyoung mengerutkan dahinya. "Privasi? selama setahun ini kita gada yg namanya privasi privasi. Kenapa sekarang kaya gini?" ujar Chaeyoung sedikit tertawa lalu mengembalikan handphone itu ke tangan Changbin.

"Kenapa sih emang? takut ketauan ada chat dari cewe lain?" tanya Chaeyoung lalu bercermin.

"Gausah nuduh aneh-aneh, aku gamau debat." kata Changbin meminum minumannya.

Chaeyoung menoleh ke Changbin. "Lah apaan sih? ngerasa?" tanyanya.

"Diem." Changbin fokus dengan handphonenya lagi.

Chaeyoung sedikit terkejut, pasalnya kekasihnya itu pertama kalinya bersikap seperti ini, sedikit aneh.

"Aku ke kelas." ujar Changbin lalu pergi.

"Eh bin?!" Chaeyoung memanggil tetapi Changbin hiraukan.

Chaeyoung mulai merasa ada yg salah dengan sikap Changbin.

***

Changbin berjalan ke arah kelasnya, tetapi saat melewati perpustakaan ia melihat seseorang yg ia rindukan. Ya, itu Sasa.

Dengan cepat Changbin menghampiri Sasa yg sedang menaruh buku di rak.

"Dor." kata Changbin memegang bahu Sasa.

"Astaga!" Sasa terkejut. "Changbin, ngagetin aja sih lu." kata Sasa tertawa.

Changbin ikut tertawa. "Mau dibantu?" tanya Changbin.

Sasa tersenyum. "Boleh." lalu ia memberi beberapa buku ke Changbin.

"Ini ditaruh disini semua?" tanya Changbin.

"Iya betul." jawab Sasa.

Mereka pun menaruh buku di rak. "Tumben banget ke perpus?" tanya Sasa.

"Ngeliat lo disini, jadi kesini deh." kata Changbin nyengir.

"Chaeyoung kemana emang?" tanya Sasa.

"Masa lagi berdua bahas yg lain?" tanya Changbin tersenyum.

"Yee bukan gitu." Sasa tertawa.

Changbin hanya tersenyum saja.

"Lagian gaenak tau bin diliat murid lain, dikiranya kita berdua ada apa-apa." kata Sasa.

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang