Evanescent

1

Matahari bersinar dengan cerah menembus jendela, dengan begitu wanita itu pun bangun dari tidurnya. Ia melihat handphonenya dan melihat pukul berapa saat ini, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk dan mengucek matanya.

Ia membuka pesan chat dan melihat grup chat bersama temannya sudah ramai.

LINE

hayu jalan-jalan🧚 (4)

Somi : mau berangkat jam berapa?

Sakura : agak siangan kali ya, pensi ini

Yeri : heem, palingan pensi mulai jam 8

Somi : set 9 kali ya?

Yeri : boleh

Sakura : hayu, btw si sasa kemana dah

Somi :  belom bangun lah dia mah jam segini

Yeri :  wkwk
read (3)

Sasa : baru bangun gue anjir

Somi : tuh kan baru bangun, gue mah udah pake seragam lagi

Yeri : wkwwk gue juga lagi nyarap nih

Sakura : sana lo mandi sasaa

Sasa : otw🚀
read (3)

Wanita itu langsung bergegas mandi dan sebelum itu ia ke meja belajarnya sebentar. Ia mengambil foto di lacinya dan memandangi foto itu.

"Selamat pagi bin." Katanya tersenyum lalu mencium foto itu dan menaruh kembali fotonya ke dalam laci. Ia langsung pergi ke kamar mandi dengan tersenyum.

Natasya Delia Caroline, biasa dipanggil Sasa. Gadis cantik berumur 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan dibangku SMA kelas 3. Ia gadis yang lucu, ria, periang, murah senyum, dan banyak yang menyukainya. Hanya saja ia masih memperjuangkan orang yang tidak mungkin bisa bersama karna dia telah mempunyai kekasih, bodoh bukan?

Seo Changbin, pria yang disukai Sasa 3 tahun lalu dan sampai sekarang Sasa belum berhasil memenangkan hatinya. Kenal saja tidak apalagi ingin mendapatkan hatinya. Lagipula Changbin sudah mempunyai kekasih.

Setelah mandi ia langsung pamit kepada Bunda dan Ayahnya lalu pergi keluar rumah untuk memakai sepatu. Ia terus memperhatikan rumah yang ada di depan rumahnya, menanti pemilik rumah tersebut keluar.

Melihat gerbang rumah dia mulai terbuka, Sasa langsung membuka gerbangnya dan menutup kembali, lalu ia menghampiri orang tersebut.

Sasa diam didekat motor orang tersebut sembari tersenyum saat orang itu sedang menutup gerbang rumahnya. Ketika berbalik, orang tersebut terkejut karna tiba-tiba Sasa ada dihadapannya.

"Anjir!" Katanya memegang dadanya.

Sasa tersenyum. "Lebay ah, segala kaget." Katanya mengambil helm yang tergantung di spion motor.

"Dih ngapain lo pake-pake?" tanyanya.

"Biasa, hehe." Sasa nyengir.

"Ya atuh masa lo yang pake? kan gue yang nyetir."

"Ya masa lo ngebiarin gue gapake helm sih? kalo jatoh gimana? nanti gue luka." kata Sasa.

"Lo pikir gue ga luka?"

"Lo mah kan jagoan." kata Sasa menepuk dadanya pelan.

Pria itu terdiam sebentar karna dadanya yang disentuh oleh Sasa.

"Yaudah ayo ah." kata Sasa menaiki motornya.

Pria itu hanya tersenyum lalu naik ke motornya. "Terserah lo aja." katanya sambil tertawa.