Chan membantu Chae berjalan masuk ke dalam rumah. Wonyoung juga ikut masuk kedalam rumah Chae, walaupun ia tidak mau tetapi ia sangat kepo apa yg sebenarnya terjadi. Di sepanjang jalan ke rumah Chae, Wonyoung diam saja, ia tidak membuka suara sedikitpun. Ia hanya menuruti apa kata kakaknya untuk duduk dibelakang, sedikit menjengkelkan tetapi ia harus nurut kepada kakaknya itu.
Saat masuk rumah Chae kedua kakak beradik itu terkejut karna rumah Chae yg sangat berantakan, banyak benda-benda yg pecah.
Mereka duduk di sofa, Chae masih menangis karna sedih.
"Lo tuh kenapa sih?" tanya Wonyoung sarkas.
"Dek." ucap Chan menyuruh Wonyoung diam.
Chae tidak memperdulikan musuhnya itu, ia sangat sedih sekarang.
"Kalo lo mau cerita, silahkan Chae. Gue siap ngedengerin." ucap Chan.
"Changbin kemana Chan?" tanya Chae menatap Chan.
Chan diam sebentar, ia tidak tau harus jawab apa karna dia sendiri juga tidak tau Changbin ada dimana.
"Bentar lagi dia datang ko." ucap Chan tersenyum.
Chaeyoung resah, apakah kekasihnya akan datang? Tak lama kemudian Changbin datang dengan tergesa-gesa. Melihat kondisi Chae yg sudah berantakan, ia pun langsung menghampiri Chae dan memeluknya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Changbin membuat tangisan Chaeyoung pecah.
Chan bersyukur karna Changbin datang, ia merasa lega kini Chae ada pelindungnya. Sedangkan Wonyoung yg terkejut melihat Changbin tiba-tiba masuk dan memeluk Chae pun langsung mengerutkan dahinya, tak kuasa melihat mereka Wonyoung pun langsung pergi dari sana dan masuk kedalam mobil.
"Tadi cewe lo mau lompat ke danau, terus gue cegah." ucap Chan.
"Hah?" Changbin menatap Chae. "Kamu kenapa sayang?" tanyanya.
Chae tak menjawab perkataan Changbin, ia hanya sibuk menangis.
"Yaudah kalo gitu gue pergi dulu ya." pamit Chan.
"Makasih ya Chan." ucap Changbin.
Chan tersenyum lalu pergi dari sana dan masuk ke dalam mobil. Di mobil sudah ada Wonyoung yg memasang wajah bete.
"Ngapa lu?" tanya Chan.
"Bete gue, ngapain sih lo ngajak si Chae?" tanyanya.
"Dia mau bundir, lo galiat?" tanya Chan membuat Wonyoung terkejut.
"Hah serius?" tanya Wonyoung.
"Dih daritadi lo kemana aja?"
"Gue kira tadi dia akting." ucap Wonyoung mengulum bibirnya.
"Jahat ih lu orang mau bundir lo bilang akting." kata Chan melajukan mobilnya.
"Ya kan gue gatau." ucap Wonyoung menatap malas kakaknya itu.
Di rumah Chae, Changbin masih memeluk kekasihnya itu dengan erat. Ia bingung apa yg sebenarnya terjadi? mengapa Chae terlihat sekacau ini?
"Chae, kamu kenapa?" tanya Changbin.
"Orang tua aku berantem hebat, mereka pergi, aku ditampar dan ditendang sama ayah." Chae meringis. "Sakit bin." ucapnya memeluk erat Changbin.
Changbin tak tega melihat kekasihnya ini penuh dengan lebam, tanpa sadar ia meneteskan air matanya.
"Bin, kamu mau nemenin aku kan malam ini? aku takut." ucap Chae menatap Changbin.
Changbin tersenyum sembari mengelus rambut kekasihnya itu. "Iya sayang aku bakal nemenin kamu malem ini." ucapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
FanfictionCinta dan pertemanan memang tidak bisa disatukan. Kisah tentang seorang wanita bernama Natasya yang menyukai pria bernama Changbin selama 3 tahun terakhir. Akan tetapi pria itu sudah mempunyai kekasih yaitu Chaeyoung. Dan Han Jisung sahabat Natasya...