11

14 1 0
                                    

LINE

Abin🌈
| sasayangg maaf ya gabisa nganter pulang duluu

ehiya gapapa bin |

| terus pulang sama siapaa??

sama Han |

| hm
| gada yg lain?

gada, udah pada pulang semua kecuali han |

| kalo gitu hati-hati ya💞

okay bin |

| ngambekk???

eh engga bin |

Sasa langsung menatap Han dengan raut wajah yg sedih. Han pun meringis. "Apaan sih muka lu." katanya.

"Changbin ngechat gue." ucap Sasa memperlihatkan chatnya.

Han membaca teks pesan itu. "Yaelah bikin badmood lu aja itu orang ngechat." ujar Han.

"Ihh engga bikin badmood Han, malah dia bikin mood gue naik." ucapnya sedih.

"Pale lu. Jelas-jelas dia sekarang ngechat lo nya cemberut gitu." kata Han memakan ice creamnya sembari melihat ke arah jalan raya.

"Ya iya sih." Sasa mulai menangis lagi.

Han terkejut, mengapa sahabatnya itu menangis?

"Yee malah nangis lagi, udah gue beliin ice cream juga ihh." kata Han kesal.

Sasa berusaha tidak menangis, tetapi ia tidak bisa.

"Nangis lagi bayar sendiri." kata Han menyenderkan badannya di sofa.

Saat ini mereka sedang berada di kedai ice cream.

"Iya engga nih, tuh tuh!" ucap Sasa mengusap matanya hingga air matanya hilang.

"Senyumnya mana?" goda Han.

Sasa pun menatap datar Han, tak lama ia nyengir dan menampilkan baris gigi yg rapi itu.

"Pinter." kata Han tertawa.

Sedangkan Sada melanjutkan memakan ice cream kesukaannya.

"Cafenya bagus ya, ice creamnya juga enak. Kenapa baru ngajak gue kesini sekarang-sekarang?" tanya Sasa mulai ceria sembari memakan ice cream.

"Heh dari bulan kemarin gue mau ngajak lo ya, cuman lo nya aja rese maunya sama si Changbin bae." cibir Han.

Sasa nyengir. "Ah lo mah sok ngambek kitu." ucap Sasa mencolek dagu Han.

Han selalu menjadi penenang Sasa disaat-saat seperti ini. Ketika bersedih orang yg pertama kali Sasa hubungi pasti Han, ketika senang juga ia selalu menghubungi Han. Hanya saja Sasa tak sadar bahwa sahabatnya itu menaruh hati padanya.


***

"Bundaaa." Kata Chaeyoung saat melihat Bunda berjalan ke gerbang lalu memeluknya.

"Eh Chae." bunda membalas pelukan Chae.

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang