I. Pembukaan

1.6K 107 14
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAKSENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGIPEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

"Aku memasukkan semua tubuhnya kedalam sebuah wadah dan kucampurkan dengan saus pedas yang kubeli untuk membuat sup. Lalu darahnya yang berada di dalam baskom, aku diamkan hingga membeku lalu kumasukan ke dalam oven. Kucampurkan dengan tepung, gula, susu, telur, coklat dan sedikit mentega. Setelah jadi, kuhidangkan kue tersebut kepada tamu yang datang berkunjung. Akupun juga ikut memakannya."

"Kau sudah mengurusnya?"

"Tenang saja sudah kulakukan"

Kedua pemuda itu berjalan beriringan disuatu lorong yang gelap ditengah malam dengan cahaya bulan yang temaram mengintip dari celah-celah jendela kayu.

Suara langkah kaki yang beriringan membuatnya terdengar sangat jelas didalam keheningan.
Seorang pemuda dengan kemeja putih itu membawa sebuah obeng. Membuka paksa salah satu kamar yang ada disana.

Sedangkan pria berbadan lebih jangkung itu hanya menatapnya dalam diam. Setelah berhasil membukanya mereka masuk.

"Hmmmppphh" terlihat seorang lelaki setengah baya yang terikat dikursi meronta-ronta, badannya terikat dengan tali yang terlihat begitu kokoh, mulutnya tertutup lakban yang menempel erat dipermukaan mulutnya.

Seketika pemuda yang lebih jangkung tersenyum tipis, pemuda itu menggunakan kemeja hitam. Tak lupa dengan sarung tangan yang membungkus tangannya.

Lelaki paruh baya itu semakin memberontak dalam duduknya. Matanya mengisyaratkan bahwa dua pemuda ini adalah seorang monster. Badannya tak henti bergoyang mengakibatkan suara yang cukup gaduh. Kaki kursi dan lantai kayu yang saling beradu itu ibarat sebuah alunan musik malam itu.

Pemuda jangkung itu mendekat lalu mengcengkram rahang pria paruh baya itu. Tangannya yang terbungkus itu mengelus pipi lalu turun keleher sambil tersenyum.

"Kau mau ambil bagian mana?" Pemuda jangkung itu menatap sang kawan yang tengah memilah pisau mana yang akan ia gunakan nanti.

"Sisakan jantung untukku"

"Hanya itu?" Tanyanya remeh. Oh ayolah ini akan seru kenapa dia hanya meminta sebuah jantung dari pria paruh baya itu.

"Hmm... kau akan mencabik seluruh badanya bukan? Setidaknya koleksi ku bertambah"

Sang pemuda berkemaja itu tersenyum sambil memberi pemuda jangkung itu pisau bedah.

"Terserah kau"

Pria paruh baya itu melebarkan matanya sangat lembar seperti bola matanya seperti akan keluar.

"Harusnya kau simpan cermin disini.. agar pak tua ini tau saat aku mulai merobek setiap inci badannya" ucapnya enteng

Pria itu tau bahwa ajalnya sudah sangat ada didepan mata. Dua orang pemuda ini adalah malaikat mautnya. Tak lama kemudian terdengar teriakan tertahan diruangan tersebut.

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang