Area ketypoan!!!
Beberapa bulan setelah pernikahan WenJoy, hari ini merupakan hari ulangtahun Seulgi itu berarti hari terakhir Irene berada di dekat Seulgi. Irene akan pergi dari kehidupan Seulgi, setelah semua surat ia berikan pada Seulgi mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.
Awal Irene mengetahui perasaan Seulgi padanya, disitulah dia agak menjaga jarak dengan Seulgi tapi malah membuat Seulgi dingin padanya. Dan Irene tidak mempermasalahkannya karena itu yang dia mau, Seulgi benci padanya dan akan mudah untuknya agar saat jauh nanti Seulgi tidak akan mencarinya atau mengkhawatirkan dirinya.
Setelah mengadakan acara perayaan yang hanya dihadiri oleh beberapa temannya, Irene menarik Seulgi menjauh dari kerumunan.
"Apa?" Dingin Seulgi yang sama sekali tidak menatap Irene.
"Ini kan yang kamu mau dari dulu, sekarang semuanya punya kamu. Dan setelah kamu baca, kumohon jangan pernah membenci Tuan Kang."
Entah kenapa dada Seulgi sangat sesak saat melihat amplop coklat tersebut, tatapan yang tadinya datar kini sendu menatap amplop itu.
"Gak, gue udah gak butuh surat itu lagi."
"Kenapa? Bukannya dari dulu kamu mau tau semuanya, kenapa sekarang malah berubah pikiran."
"Karena yang gue butuh sekarang itu lo!!!"
Betapa terkejutnya Irene mendengar ucapan Seulgi.
"Enggak Gi, aku..."
"Apa lagi hah!? Apa lagi alasan yang lo mau bilang! Gue lebih milih gak baca surat ini daripada lo pergi ninggalin gue,"
Tubuh Seulgi terduduk di lantai.
"Jangan pergi Rene, gue sendirian kalau lo pergi."
Tanpa Irene tau ternyata setetes air mata Seulgi keluar dari pelupuknya saat memejamkan matanya.
"Gue udah tau kalau lo itu bukan Istrinya Daddy, gue udah tau lo itu siapa. Gue udah tau semuanya, maaf karena udah ngacak-ngacak di ruangan lo seminggu yang lalu."
Lagi-lagi Irene dibuat terkejut dengan perkataan Seulgi, pantas saja minggu lalu ruangannya agak berantakan tapi saat dicek tidak ada barangnya yang hilang.
"Gue mohon Rene, jangan pergi... Gue hiks hiks gue sendirian kalau lo pergi, cuman lo yang gue punya selain Daddy sama teman-teman gue."
Irene mensejajarkan dirinya dengan Seulgi ditangkupnya wajah Seulgi agar menatapnya, terlihat jelas mata Seulgi basah karena sedari tadi menangis.
"Berhenti menangis."
"Gak, kalau lo tetap mau pergi gue gak bakal berhenti nangis. Kalau perlu meding gue milih mati, daripada lo pergi."