Ujian

948 135 21
                                    



Jangan sampai nih senyum hilang cuman karena orang" yang katanya 'berpendidikan' tapi attitude nol besar, giliran mengkritik licin aja tuh mulut bilang semua orang bebas mengkritik tapi giliran dikritik balik malah gak terima, halo otaknya apa kabar?.

Jangan sampai nih senyum hilang cuman karena orang" yang katanya 'berpendidikan' tapi attitude nol besar, giliran mengkritik licin aja tuh mulut bilang semua orang bebas mengkritik tapi giliran dikritik balik malah gak terima, halo otaknya apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuh kata" 👆kok ada rasa pedes"nya ya, sabar Mel tarik napas tahan 3 jam. Canda
Mel ✌✌ bener kata orang jangan remehin marahnya orang pendiam.








"Eh eh eeh, kalian berdua kenapa diem-dieman? Mulut kalian bau?"

"Au ah Ji, semerdeka lo aja."

Pagi harinya di sekolah, saat Jisoo datang pemandangan yang dia lihat dimana Seulgi dan Wendy duduk di bangku masing-masing. Tapi satu yang bikin Jisoo heran, tumben mereka berdua gak rusuh.

Jisoo memutar kursinya hingga berhadapan dengan Seulgi yang duduk dibelakangnya, sedangkan Wendy bersebelahan dan hanya berjarak satu meter dari mereka berdua.

"Kenapa lagi sih Gi?"

"Cuman lagi mikirin sesuatu
Soo."

"Mikirin gue ya?"

"Najis jingan!"

"Kok lo yang sewot sih Wanda hamidah. Gue 'kan ngomong ama Seulgi, kenapa lo yang berkotek?"

"Udah. Lo berdua jangan debat, nanti kalau udah lulus bakal rindu juga."

"Idih amit-amit rindu ama si bule nyasar, sorry ya gue anti miss you."

"Berantem yok Ji."

"Gue mau aja sih, tapi sayangnya bel udah bunyi. Kita pending dulu ya Wen."















"Paman apa ada masalah?"

"Iya Nak, pagi tadi Gyuri datang kesini. Dia meminta berkas-berkas SG company dan KSG group, dan dia bilang. Dia berhak atas semuanya karena dia Ibunya Seulgi."

Jadwal kali ini, Irene berada di SG company. Dan sedang bertelfonan dengan Paman Jung.

"Ck manusia tidak tau malu. Paman, kalau dia datang lagi. Langsung beri tau aku, dia tidak akan berhenti kalau hanya Paman yang dia temui."

"Baiklah. Lalu bagaimana keadaan disana?"

"Baik-baik saja Paman,"

"Paman."

"Ya?"

"Semalam aku memberikan satu surat pada Seulgi."

"Biar saja dia tau semuanya Nak. Kenapa kau tidak memberikan semuanya?"

"Aku masih tidak yakin Seulgi akan percaya atau tidak, aku ragu Paman. Bagaimana kalau semuanya tidak seperti yang diperkirakan?"

"Irene, kalau kau ragu itu sama saja kau membiarkan Seulgi terluka, bukan secara fisik tapi batin dan hatinya akan merasakannya. Dan untuk nanti biarlah Seulgi menentukannya, dan saat semuanya sudah selesai kau bebas dari semuanya Nak."

Sexy StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang