16. 1-0

116 34 44
                                    

Semenjak kejadian makan ayam geprek kemarin, Thalia sama Haekal jadi makin deket.

Bahkan chattingan di wa aja bisa setiap hari, gak ada yang namanya kehabisan topik.

Kang cilok yang anaknya tiga aja bisa dijadiin topik, emang si Haekal ini udah khatam soal topik.

Thalia sih seneng seneng aja, seneng banget malah bisa deket sama crushnya. Tapi ya gitu, takut kena php.

"Punten punten ada orang?" Nadin mengetuk dahi Thalia pake pensil

Thalia mengerjap kaget, "Ha?"

"Masih pagi udah ngelamun, kesambet tau rasa!" jawab Nadin sambil makan beng beng

Thalia cemberut, "Jadi lu doain gue kesambet gitu? Ok fine"

Nadin membuka satu bungkus beng beng lagi dan menyodorkannya, "Kagak lah, lu yang kesambet gue yang repot, Nih mam"

"Hwhewhhe" Thalia langsung memakannya

"Telen dulu, napsu amat"

Ting! Ting!

Thalia dan Nadin saling pandang, bingung suara hp siapa yang bunyi.

"Bukan hp gue Tal, hp lu kayaknya" ujar Nadin setelah mengecek ponselnya

Thalia segera mengeluarkan hpnya dan benar, suaranya emang dari hp dia.

Thalia segera mengeluarkan hpnya dan benar, suaranya emang dari hp dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nadin mengintip, "Cielah makin deket nih cwuit cwuit"

"Apasih" Thalia menutup layar ponselnya pake tangan

"Udah kaya slogan motor aja, semakin didepan" sahut Nadin

"Gue bingung Din.."

"Takut dia php?"

"Mungkin—"

Ting!

Nadin mengernyit, "Rendi ngapain nih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadin mengernyit, "Rendi ngapain nih"

"Gatau tuh, tiba tiba dulu minta save terus baru chat ini" jelas Thalia

ANONYMOUS (Haechan) -revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang