05

1.1K 188 65
                                    

The Best Gift

____________________

Osh X Dks (gs)

Jangan Lupa votenya !!

Happy Reading 💞

___________________

Kyungsoo mengajak Kane makan siang bersama di salah satu restoran yang tidak jauh dari agensinya. Kyungsoo tidak ingin mendengarkan gosip tentang dirinya dari para karyawan yang bekerja di agensinya. Ia memilih menjauh, demi kedamaian hatinya. Ia dan Kane sudah duduk di salah satu meja yang tepat sekali, menghadap jalanan. Kane terus saja berceloteh sambil memainkan mainan yang selalu ia bawa. Kyungsoo bahagia, melihat putranya tumbuh dengan baik dan sehat. Jika di ingat, ia sempat ingin melakukan hal yang di benci oleh Tuhan. Ia sempat ingin membunuh Kane waktu Kane berada di dalam kandunganya. Jika mengingat itu semua, Kyungsoo sangat malu, bahkan ia menangis. Sejahat itu, ia terhadap putranya. Kane, anak itu tidak pernah sekalipun membenci Kyungsoo, apapun yang sudah Kyungsoo lakukan padanya.

"Uncye Cehun," teriaknya kencang. Membuyarkan lamunan Kyungsoo.

"Mami, itu uncye Cehun." ucapnya pada Kyungsoo.

Kyungsoo memutar tubuhnya, lalu melihat Sehun berjalan mendekatinya. Kyungsoo terdiam, sampai Sehun tepat di sampingnya.

"Uncye kenapa cendirian? Uncye ChanChen mana?" tanya Kane pada Sehun.

Sehun tidak mendengar pertanyaan Kane, karena ia tengah sibuk mengatur detak jantungnya, yang tiba-tiba berdetak kencang.

"Ehemz," Kyungsoo berdehem, "Sehun, di tanyain sama Kane. Kenapa sendirian?" ucapnya sambil menyenggol lengan Sehun.

"A-ah nee, Kane nanya apa tadi sayang?"

"Yaich, Uncye nyebeyin cekayi." rajuknya dengan bibirnya mengerucut sebal. "Kane itu tanya, Uncye kenapa cendirian di cini? Uncye ChanChen mana?"

Sehun terkekeh gemas, "Uncle ChanChen lagi ada urusan sebentar. Makanya Uncle sendirian."

"Mami, Uncye Cehun boyeh tidak makan bercama Kita?" ia meminta izin pada Kyungsoo.

Kyungsoo dan Sehun saling tatap. Menyelami iris mata yang sama-sama indah itu. Tatapan itu berlangsung selama beberapa menit. Sampai pada akhirnya. Kyungsoo memutuskan tatapan itu.

"Boleh kok sayang. Mami tidak masalah sama sekali."

"Yehet! Uncye Cehun, ayo duduk di camping Kane. Cini Uncye." ajaknya menarik tangan Sehun, agar Sehun duduk tepat di sampingnya, dan berhadapan dengan Kyungsoo.

"Kau mau makan apa? Biar sekalian Aku pesankan."

"Samakan saja denganmu. Aku tidak cerewet soal makanan."

"Hm, baiklah. Jika itu maumu. Aku pesankan sesuai dengan seleraku. Jangan marah, jika nanti tidak sesuai dengan lidahmu."

"Arraseo!" sahutnya singkat, lalu kembali fokus bermain dengan Kane.

"Selalu saja irit bicara. Jika bukan karena Kane, ogah sekali satu meja dengannya" Kyungsoo membatin.

Menunggu 20 menit makanan yang di pesanpun, akhirnya datang. "Silahkan makan Tuan dan nyonya. Putra Kalian tampan sekali. Perpaduan antara wajah Tuan dan Nyonya." ucap pramusaji yang mengantarkan makanan untuk mereka.

Kyungsoo dan Sehun kembali saling tatap. Mereka tidak menyangka, akan di kira sebagai Sepasang Suami Istri. Mereka hanya mengangguk lalu tersenyum canggung. Setelahnya, langsung makan dalam keadaan hening. Kane pun fokus untuk makan, karena memang ia di ajarkan untuk tidak bicara ketika sedang makan.

The Best Gift (Hunsoo) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang