Pertemuanku dengan Adia sedikit banyak merubah isi pikiranku. Sebenarnya itu bukan pertama kalinya dia menasihatiku soal itu. Hanya saja, kali ini kecurigaan dan keresahanku sudah meluap-luap. Aku mulai mencari kesibukan dengan membuat merchandise untuk tokoh-tokoh dalam novelku terbaruku.
Sebenarnya ini sudah kulakukan sejak tiga tahun yang lalu. Setiap dua atau tiga bulan sekali, aku akan membuat kaos dengan desain sesuai tokoh dalam novel terakhirku, lalu menjualnya di e-commerce. Tidak hanya kaos, ada tote bag, juga hoodie. Desainnya dibantu oleh Fiko yang kubuat limited edition.
Sejauh ini, peminatnya sangat banyak dan selalu habis dalam lima menit pertama setelah diiklankan. Saking larisnya, aku jadi punya tim sendiri yang mengurusi penjualan merchandise. Aku cukup mengatur design dan mempromosikannya di Instagram. Lalu tim khususku yang akan mengatur pengemasan sampai pengiriman.
Awal mula aku membuat merchandise ini, Dirga membantu banyak. Dia bersedia menjadi fotografer gratisan, sedangkan aku modelnya. Khusus untuk foto barang daganganku sendiri, aku bisa membangun rasa percaya diri tinggi dan berpose di balik lensa kamera Dirga. Beberapa kali, aku dan Dirga juga menjadi modelnya karena kaos ini unisex. Kemudian aku meminta bantuan Mas Tara, asisten fotografer Dirga untuk memotret kami.
Omong-omong, aku selalu memamerkan Dirga dalam akun Instagramku. Namun, aku menjadikan Dirga sebagai sosok laki-laki misterius. Foto-foto Dirga yang kuunggah di Instagramku, tidak menampakkan wajahnya. Hanya terlihat punggungnya, tangannya, dadanya atau sedikit dagunya yang dipenuhi brewok tipis.
Semua ini bermula ketika novel debutku berjudul Black and White diterbitkan. Dalam novel itu, memang lebih banyak kuambil dari pengalaman pribadiku dengan Dirga. Aku menggambarkan sosok Dirga persis dengan kenyataannya. Novel itu menceritakan tentang aku dan Dirga yang sangat berbeda seperti hitam dan putih, tapi kami bisa bersatu dan berjanji akan terus mencintai sampai mati.
Nama Dirga dalam novelku adalah Jian. Sosok Jian kugambarkan sebagai cowok paling romantis yang diidam-idamkan oleh semua perempuan. Aku menulis novel itu saat umurku masih 18 tahun, sehingga imajinasiku soal cowok sangat tinggi. Dan juga, itu adalah tahun-tahun pertama aku mengenal Dirga. Di mana aku masih sangat memujanya, sehingga hanya melihat sisi terbaiknya.
Dan kenyataannya aku masih memujanya sampai detik ini, meski aku sudah melewati berbagai gejolak amarah, pertengkaran, dan menemui berbagai sikap buruk Dirga.
Setelah novelku rampung, aku dan Dirga belum jadian. Tepat satu hari sebelum novel itu terbit, Dirga menembakku. Tentu saja langsung kuterima. Tanpa kusangka novel itu laris dipasaran. Hanya dalam waktu sebulan, sudah terjual 2000 eksemplar. Untuk ukuran novel pertama yang kuterbitkan, itu jumlah yang sangat besar.
Saking senangnya, aku mengunggah fotoku dan Dirga berpegangan tangan dengan caption, 'Makasih, Sayang, sudah berperan besar dalam pengerjaan novel ini. I love you.' Sejak awal aku jadian dengan Dirga, aku memang sudah segila itu padanya.
Kemudian ada salah satu komentar dari pembacaku. "Mbak Kara, apakah Jian di novel Black and White itu pacar Mbak Kara sendiri ya? Apakah itu diangkat dari kisah nyata Mbak Kara? Ceritanya terasa sangat nyata dengan pembawaannya menarik. Kalau memang tokoh Jesselyn dalam cerita itu adalah Mbak Kara, aku ikut mendoakan semoga akhir kisah cinta Mbak Kara sama dengan Jesselyn dan Jian yang akhirnya menikah." Komentar itu terus melekat di otakku, meski sudah bertahun-tahun lalu.
Akibat komentar itu, pembacaku yang lain ikut menebak-nebak hal yang sama. Alhasil aku terus diberondong dengan pertanyaan yang sama sampai novel-novelku berikutnya. Akhirnya aku mengatakan pada mereka kalau itu benar. Aku memang banyak terinspirasi dari pacarku sendiri. Supaya novel-novelku semakin laris, aku tidak menampakkan wajah Dirga. Sehingga pembacaku bisa membayangkan wajah pacarku sesuai dengan tokoh yang kudeskripsikan dalam novel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again (COMPLETED)
RomanceKaraleya curiga kalau pasangannya selingkuh, dan berusaha membuktikannya. Namun, dalam usahanya membuktikan, ia bertemu Jian, laki-laki yang mengalihkan perhatiannya dari rasa curiga terhadap sang kekasih. *** Karaleya merasa curiga kalau Dirga-keka...
Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi