part 3

241 19 4
                                    

Bismillah mimin up lagi lah sambil dengerin lagunya si obos rara ya maaf kalau cerita yang ini kurang menarik karna masih belajar

Di saat irwan telah selesai latihan menembak dan dia duduk di pinggiran kolam renang bundanya mendekat dan duduk di sampingnya
Shoimah : " wan nanto kita tinggal di mana kan rumah kita udah di jual di sana" tanyanya pada irwan anaknya
Irwan: " tenang bun aku dapet rumah dinas disana, toh seumpama nanti kita tidak dapat rumah dinas irwan bakal beli rumah di sana" jawab. Shoimah lega dengan pertanyaannya sudah terjawab semua jadi dia tidak memikirkan sekali tentang rumah dan lain sebaigainya
Irwan melnjutkan omongannya : bun jangan bilang sama bundanya rara kalau kita bakal pindah ke jakarta ya bun, biar dia tahu sendiri aja bun dan irwan mau fokus sama tugas irwan dulu disana. Shoimah heran kenapa tidak bolek cerita oleh sahabatnya yang notabene ibu dari sahabat anaknya
Shoimah : ya udah lah itu terserah kamu nak bunda nurut aja sama kamu. Tapi nanti kalau kamu ketemu mereka sikap kamu akan gimana wan apa akan menghindar atau gimana hem? (Bertanya karna bingung dengan anaknya)
Irwan : irwan akan bersikap biasa aja dan seolah belim kenal sama rara bun kalau ketemu sama rara doang tapi kalau ke yang lain insyaallah balal bongkar identitas irwan
Shoimah : kenapa begitu sih wan jangan bikin bunda kepikiran ya pasti ada sesuatu yang membuat kamu kaya begiti, apa perlu bunda baca pikiran kamu hem??? (Sambil melihat muka anaknya ingin membaca pikiran anaknya dan akhirnya dapat) oh kamu pasto mikir tugas ini balal melibatkan dia juga kan makanya kamu mau menyembunyikan identitas kamu. Setelah membaca pikiran itu shoimah tersenyum karna ternyata irwan perduli dengan rara,
Irwan :" iya bun itu makanya irwan akan sembunyikan semuanya. Eh bun udah setengah tiga ayok kita siap-siap dan berangkat ke bandara nanti sholat ashar di jalan aja takut ketinggalan pesawat" sambil berdiri dan membereskan perlengkapan latihannya. Shoimah pun langsung masuk ke dalam dan mengambil baramh-barang yang akan di masukan ke dalam mobil, irwan pun langsung mengikuti bundanya dan membantu memasukan barang-banrang itu dan setelah selesai semua mereka pun berangkat menuju bandara (NB: irwan dan bundanya nggak punya pembantu menurut mereka nggak perlu pembantu selagi bisa di kerjakan sendiri, sedangkan sopir cuma 1 karna bundanya saja yang kalau pergi di antar sopir kalau irwan naik motor kesayangannya).

Di perjalanan dia berbicara sama sopirnya
Irwan: pak nanti atau besok tolong paketin motor saya ke jakarta ya pak
Sopir : siap den, oh ya den terus saya gimana den kalau aden sama nyonga pergi
Irwan : kamu rawat saja rumah di sirabaya nanti nsyaallah saya setiap bulan akan pulang mengecek keadaan rumah dan ziarah ke makam ayah
Sopir : siap den makasih saya akan laksanakan tugas dari aden, den udah sampek saya bantu turunin koper ya, sopir itu ingin keluar dari mobil tapi di tahan oleh irwan.
Irwan : pak tidak usah biar saya bawa sendiri bapak pulang aja ajak anak dan istri bapak tinggal di rumah saya agar terlihat ada tuan rumahnya, ya udah pak saya berangkat hati-hati di rumah ya. Pamit irwan kepada sopir itu, irwan dan bundanya pun turun dan masuk ke bandara. Sebelum pesawat terbang irwan dan bundanya pun melakukan sholat ashar di musola bandara, 15 menit mereka sholat akhirnya selesai tepat mereka mendapat panggilan pesawat yang mau take off, mereka pun langsung masuk ke dalam pesawat dan pesawat pun take off.

Perjalan satu jam di udara akhirnya mereka lending dan mereka telah sampai di jakarta, irwan pun memesan taksi onlaine untuk menuju alamat rumah dinas nya. Setelah pesan irwan pun membuka instagramnya dan melihat akun sahabat-sahabat kecilnya untuk memastikan keberadaan mereka dan menghafal muka mereka satu-satau, bunda  irwan pun bertanya kenapa irwab tersenyum ketika megang hp
Shoimah: wan gimaba udah dapet taksinya jangan senyum-senyum nggak jelas deh wan bunda kok jadi takut
Irwan : tenang bun bentar lagi sampek kok, ini lo bun irwan lagi lihati  foto temen-temen irwan dari kecil mereka cantik-cantik dan tampan jadi pingin ketemu apa lagi sama si cabby rara bun tapi harus di tahan dulu demi tugas. Shoimah pun memahami persaaan anaknya yang sekarang rindu tapi harus di tahan. Irwan membuyarkan lamunan shoimah karna taksi yang di pesan oleh dia udaj datang: bun taksinya udah dateng ayok kita ke parkiran nanti kita mampir mini market buat beli perlengkapan bulanan ya bun sekalian setok telur ayam kampung
Shoimah : ok lah bunda nurut sama anak bunda yang ganteng ini udah ayo buruan capek ngocek mulu dari tadi. Shoimah pun berdiri mendahului irwan jalannya, irwan mengikuti bundanya dari belakang


Apakah irwan alan bertemu rara di supermarket tersebut. Ini belum saatnya rara dan irwan kalau udah masuk baper-baper claub ati-ati




Jangan lupa vote and comennya ya biar mimin semangat

POLISI INTEL PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang