part 11

188 22 4
                                    

Hai mimin kembali lagi mumpung miminya lengang. Sebelumnya terimaksih yang masih setia sama cerbung mimin yang kadang enggak jelas makasih banget. Ya udah dari pada lama-lama mending langsung aja ya yok cekidot





Setelah lama di kelas akhirnya bel mempertandakan semua mahasiswa bisa mengisi perutnya di kantin, irwan, ridwan dan nabila yang tadi menyusul kakaknya di kelasnya karna dia masih rindu dengan abangnya yang susah kalau di hubungi ketika di surabaya. Mereka pun berjalan menuju kantin dan duduk di bangku paling pojok karna irwan tak suka dengan duduk di tengah-tengah pikir dia pasti dia bakal jadi pusat perhatian. Nabila pun memasakkan makanan kesukaan irwan dan ridwan yang hampir mirip yaitu nasi goreng di atasnya telur mata sapi setengah matang. Setelah pesanan datang mereka pun makan dengan tenang tapi ketika makan di meja lain rara dkk sedang makan dan di gangu oleh seorang cowok yang entah sok dekat dengan rara.
"Hai rara cantik boleh aku duduk di sini"kata pria itu pada rara
"Enggak cari  tempat lain"bukan rara yang menjawab tapi yang menjawab adalah putri
"Gue nggak bicara sama lu ya bantet gue bicara sama pacar gue"bentak pria tersebut
"Siapa pacar lu ra dia pacar lu?"tanya putri pada rara
"Enggak put lu tau kan gue masih nunggu siapa jadi gue nggak bakal berpaling sama cowok banci kaya dia " Kata rara sambil menunjuk pria tersebut
"Rara, rara dia yang kamu tunggu sudah mati jadi mending kamu sama aku"kata pria itu
"Heh jirayut kamu denger ya dan jaga ucapan kamu, kak irwan belum mati aku yakin itu dan kalau kak irwan mati gue juga ogah sama kamu cowok banci yang selalu mengandalkan anak buahnya untuk mengerjakan tugasnya dasar manja dan anak mama" kata rara yang sudah emosi kepada jirayut ya dia lah jirayut cowok yang selalu mengangu rara
"Plak" suara tamparan mengenai pipi mulus rara yang  dihadiahkan jirayut "jaga ucapanmu ya hem itu baru kecil ra karna kamu sudah mempermalukan aku tunggu tanggal main kamu sama papah hancur"kata jirayut sambil menunjuk rara yang memegang pipinya yang panas
"Gue tunggu permainan kamu anak mama 😏" kata rara meremehkan. Jirayut pun langsung pergi meninggalkan rara yang masih memegang pipinya yang perih.

Di meja lain tepatnya di meja irwan, irwan menahan emosi karna dia melihat orang yang iya sayangi di tampar oleh seorang cowok dan di ancam, irwan tau apa yang bakal terjadi nanti setelah pulang kuliah dia pun berkoordinasi dengan ridwan dan nabila untuk membantu dia menolong rara nanti siang,
"Wan, bil abang boleh minta tolong sama kalian nggak?"tanya irwan kepada mereka berdua dengan berbisik
"Mau minta tolong apa kris kalau bisa aku bantu pasti aku bantu"kata ridwan
"Iya bang minta tolong apa" kata nabila penasaran
''Kamu bawa mobil kan dwan?"tanya irwan
"Bawa emang buat apa kris"jawab ridwan bingung
"Nanti kamu sama nabila ikuti bang aja ya pulangnya karna nanti abang mau mengikuti rara karna dia bakal di culik sama cowok rara"kata irwan
"Apa bang jangan bercanda deh"teriak  nabila, dan tanpa sadar mereka menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung kantin termasuk rara dkk juga,
"Bila jangan teriak-teriak noh sekarang kita jadi pusat perhatian seluruh pengunjung kantin"kata ridwan, nabila pun langsung melihat sekelilingnya dan ternyata benar dia menjadi pusat perhatian
"Maaf semua atas teriakan adek saya silahkan di lanjutkan lagi makannya"kata ridwan, dan mereka yang memperhatikan nabila pun kembali fokus ke kegiatan masing-masing
"Bila ih malu tau abang apa lagi rara tadi juga lihat sini dia jadi tau kan dia kalau abang kuliah di sini"kata irwan
"Ya maaf bang bila kelepasan karna kaget, terus rencana abang gimana?"tanya nabila
"Gini bil kamu sama ridwan nanti ikuti motor abang aja terus nanti kita ikuti mobil rara, karna abang dapet penglihatan kalau nanti di tempat sepi rara bakal di hadang oleh anak buah dari jirayut,  nanti kita biarkan dia di bawa dulu sama anak buah jirayut...."irwan menghela nafas terlebih dahulu
"Lah kok palah di biarin di bawa sih bang kris" kata nabila yang penasaran
"Dengerin dulu bil jangan di potong dan persepsi lain lanjut kris"kata ridwan yang tau kalau irwan belum selesai
"Setelah rara di bawa anak buah jirayut nabila nanti turun dari mobil ridwan dan kamu masuk mobil rara dan bawa mobil rara ke rumah abang di perumahan mawar melati no 6 ya di sana ada bunda nanti aku bakal kasih tau bunda soal ini,  setelah nabila turun ridwan lanjut ngikutin gue dan mobil anak buah jirayut yang akan membawa rara ke markas mereka, nanti salah sampai sana nanti kita intai mereka, kamu bisa bela diri kan rid?"jelas irwan dan bertanya kepada ridwan
"Bisa kok walapun nggak sehebat lu bang"jawab ridwan atas pertanyaannya irwan
"Bagus nanti kita intai mereka di dalem mau lakuin apa ke rara nanti gue bakal lapor polisi juga kok buat bantu kita nangkap mereka"kata irwan
"Faham bang tapi nanti kalau mereka lolos gimana?"tanya ridwan yang takut jirayut dan anak buahnya kabur
"Tenang kita intai mereka nanti ketika mereka kelewatan waktu nyiksa rara atau mau berbuat nggak senonoh sama rara kita dobrak pintunya kita hajar mereka yang berada di kapan"kata irwan menjelaskan
"Oh gitu yayaya faham, eh udah bel tu masuk yuk sambil bincang-bincang"kata nabila
"Ok yuk lah"kata irwan sambil berdiri dan berjalan
"Bang nanti kalau rara di siksa kasihan dong trs mau di bawa kemana kalau lukanya parah?" Tanya nabila
"Nanti aku balal bawa ke rumahku aja biar aku sama bunda yang nyembuhin dia dari makannya" jawab irwan
"Ok bang siap eh bang aku duluan lah soalnya setelah ini ada pak beniqno dosen yang galak udah ya bang kris bang rid sampai ketemu nanti siang bay abang -abangku yang ganteng"kata nabila dan berlalu pergi, ridwan dan irwan pun langsung menuju kelas mereka untuk mengikuti materi kuliah berikutnya.

Di lain tempat ya itu dimana jirayut menelfon anak buahnya untuk menjalankan aksinya yang sudah di ketahui irwan tadi
"Hallo kalian bantu gue nanti sepulang kuliah"kata jirayut kepada anak buahnya
"Tapi bayarannya menjanjikan nggak nih bos"kata anak buahnya
"Tenang aja beres kalau itu mah, nanti kalian culik rara dan bawa rara ke markas kita yang di tengah hutan bisa tidak, tapi kalian jangan apa-apain dia sebelum gue dateng gimana? Faham"kata jirayut
"Faham bos bakal kami laksanakan tapi lebih baik bos ke markas dulu sekarang dan biar bos bisa tau strategi kita buat rencana ini"kata anak buahnya
"Ok gue langsung kesana biar kalian juga enggak gegabah tunggu hem"kata jirayut mematikan telfon ya.
















Apakah rencana mereka bakal mulus dan apakah irwan bisa menyelamatkan rara tunggu aja kelanjutannya jangan lupa vote and komen nya yo makasih semua

POLISI INTEL PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang