Phase (2)

35 25 1
                                    

Pagi hari
06:07

"Uwahhhhhhh , malam yang melelahkan,"
Ucap Bran.
"Loh kok belum pada bangun malah masih tidur ya?," batin Bran bingung.

"Yasudah lah mandi dan bersih' dulu," pikir Bran.
"Han…hans, bangun hey…hey bangun kok tumben belom pada bangun." Bran menggoyang'kan badan Hans sampai bangun.

"Apaan si ganggu aja ahhh lagi enak' tidur juga!," tanya Hans kesal yang masih setengah bangun.

"Bangun lah sudah jam berapa ini," tanya Bran yang kesal karna Hans tidak bangun'.
"pyarrrrrrrrrrr," Bran menumpahkan segelas air ke wajah Hans.

"Oy…oyoyoyoy, apa'an si Bran, segala menumpahkan air ke muka ku." Ucap kesal Hans karna Bran membuatnya kesal.

"kavbooorrrrr, byby kalau telat tidak akan ku ceritakan soal kemarin malam," Bran lari dan pergi seperti tanpa ada salah sedikit pun.

"Apaaan Bran tidak dengar," tanya Hans yang bingung apakah harus buru2.

"Di depan ruangan Ka Asta sudah berdiri Nadia, Josh dan Caleb," lihat Bran yang sedang berjalan.
"Hii josh." sapa Bran sambil mengangkat tangan seraya meminta ber-tos an dengan nya.

Belum mencapai tos-an josh, Caleb langsung menarik kerah baju belakang Bran.

"E..e...ehhhh, Ada apa si Cal tidak sopan sekali kau langsung menarik kerah baju ku," Omel kesal Bran kepada Caleb.

"A..anuu..uu maaf Bran, hanya ingin bertanya apa yang terjadi semalam kepada Rellian sampai' membangunkan anak-anak yang sedang tertidur, kau ada di dalam ruangan malam itu kan?," tanya Caleb yang penasaran mengenai kejadian tadi malam.

"Ouuuhhh, itu… gimana ya jelasinya susah nanti kalian tidak akan percaya," elak Bran yang tidak ingin bercerita.

"Sudah katakan saja!," ucap Nadia dan Caleb yang makin penasaran.

"Lian tertembak peluru!," jawab Bran dengan suara yang pelan.

"Aaaaaaahhh……kok bisa?," gantian tanya josh yang kaget.

"Sudah ya, simpan dulu' pertanyaan kalian!, kapan' dilain waktu akan kuberi tahu yang sebenarnya bybyby." ucap senang Bran dan berlalu pergi.
"Tunggu Bran!," teriak Caleb.

"Hii Lian apa kabar, bagaimana kondisi mu."
Sapa Bran kepada Lian yang masih terbaring di ranjang.

"Ouh hai, keadaan ku baik-baik saja kok sudah agak mendingan juga ini Bran," sapa balik Lian kepada Bran.

"Nihhh minum dulu, belum ada yang menjengukmu kan?," tanya Bran.

"Ouuh thanks kebetulan, iya belum ada yang menjenguk ku," jawab Lian.

"Menjengkelkan, banyak sekali anak' yang bertanya kejadian malam itu hohhh," kata Bran sebal.
Pintu ruangan terbuka menampakkan mama yang Sedang membawa nampan makanan.

"Loh ngapain Bran nungguin Lian kamu semalaman?," tanya mama yang taktahu.

"Enggak tadi cuma kebetulan lewat trus akhirnya mampir mumpung Lian lagi aja bangun ma," jawab Bran ragu'.

"Oouhhh, begitu kau sudah sarapan belum?," tanya mama.

"Belum Ma memangny sudah ada makanan untuk sarapan di kantin?," tanya Bran kepada mama.

"Belum juga sii, Yasudah kau mau sarapan tidak sambil menemani Lian?." Seru mama menanyakan sarapan.

"Oohh, tidak usah maa, lagian kan itu buat Lian makanannya ma?," jawab Bran sambil bertanya.

"Tidak apa-apa ini ada lebihan makanan," jawab mama.
"Tidak usah ma nanti saja nunggu di kantin,"  jawab ku.

LA - CHANCE (ᑭᕼᗩᑎTᗴᖇᗩ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang