Phase (1)

35 27 4
                                    

Pagi/ Minggu pertama
07.00 AM

Kringggggggg…………
kringngg_kring………

Suara Alarm pagi yang sudah ke sekian kali berbunyi.

"wuahhhh enak sekali tidur kali ini," ucap Bran.
"Dih baru bangun orang-orang sudah di mana tau!, kau masih di ranjang!,"

"Ayo cepat nak bersiap nanti kau tak akan bisa mengalahkan ku!," ucap Caleb yang tiba-tiba datang.

"Hahahaha, kau akan kalah di pertandingan pertama jika bangun mu selalu telat." ucap Hans.

"Besok-besok bangun jam 12 saja biar kau tak dapat jatah makan siang!," ucap Harl.
"sudah sana duluan, aku akan bersiap-siap dahulu,"

Bran menggeser selimut dan kaget. Ranjangku basah.

"ahh gak mungkin - gak mungkin mimpi ini pasti,"
Bran mencoba memegang kasur yang basah itu.
"o.o..o....oh tidak gak mungkin ini…!," ujar Bran panik.

Srekk_srek, pintu terbuka.
"Kenapa kau masih di situ Bran, adik-adikmu saja sudah mulai latihan di bawah," tanya kak As & Ayah yang masuk ke kamar.

" ahghhh tidak yah,"
" kenapa tidak bangun kalau tidak ngapain," tanya ayah.

"Perlukah ku gendong dan melemparmu ke bathub lagi." tanya kak As.

"Sebenarnya,,, aaaa,,,aaa. janji ya jangan tertawa." ujarku malu.
"okokok"

"aaaa,aaaa...aaamm!"
"Tunggu - tunggu sebentar, apakah kamu ngompol (suara berbisik)" tanya ka As.

"Ehh hahahahahhahaahaahah," ayah tertawa paling besar.

"Ahhahahaha ternyata sudah besar ternyata anak manja ini," ucap Asta.
"Loh kok?," tanya ku bingung.

"Tidak apa-apa kok itu hal wajar saat usia remaja." ucap ayah.

"Ayo sudah biarkan saja kasurmu yang basah itu, biar kakakmu yang membersihkannya," ucap ayah santai

"Loh kok yah kok Asta!?,"
"sudah lakukan saja sana!, +poin mau?,"
"Mauuuuuu, okokok," ucap Asta walau terpaksa

"Hey everyone look, bocah kesiangan baru datang," teriak seseorang.

Mereka semua melirik tajam ke arah ku.
"Apaan si ini kenapa jadi begini!," Batin Bran.
"malu dah klo begini terus,"

"Hey hei hei sudah biarkan saja kita lihat saja perkembangan nya bakal seperti apa!, apakah akan cepat berlatih atau akan tepar di lantai," Ucap josh dari atas ruangan pengawasan.

"Sini Bran duduk sini saja jangan dengarkan mereka!," panggil Hans di meja paling ujung.

"Ah iya," ucap Bran.
"cepat sekali kau mendapatkan teman berbicara,"
"Ahg iya,"  jawab Hans.

"Apakah sudah memasuki makan siang?," tanya ku kepada Han.

"Sudah dari 15 menit yang la_luuuu...uuu,"
"Heh eh kau melihat siapa?,"
"itu lihat gadis itu wow cantik sekali," ujaar Hans.

PLAKKKKK!
"terusin aja belom aja kena tampol nih tangan."
"Aduhhh ahh sakit sekali kau ini berlebihan." Ucap kesal Hans.

"BTW, saat bangun pagi ranjang rellian, tom dan zach kok kosong?,"
"Apa kalian melihatnya pergi," tanya Bran.

"Ada kok dia dibawa bersama ayah ke mini UKS," jawab Harl.
"Loh kenapa memangnya?, apa dia sakit!," ucap ku bingung.

"Entah lah, lebih baik jika penasaran langsung saja datang ke sana!," ucap Hans.

"plak...plak......plak suara kaki ku berjalan diatas jalan besi ini,"

RUANGNYA berbentuk bulat dan berada di tengah2 bunker, memiliki 4 pintu akses dan tembok memutar ny adalah kaca tebal.

LA - CHANCE (ᑭᕼᗩᑎTᗴᖇᗩ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang